"Zia sayang bangun nak, katanya mau ke sekolah baru." Tasya menepuk lembut sang putri kesayangan.
Lalu Tasya beranjak dari kasur anak nya, menuju jendela untuk membuka gorden guna memberi cahaya pada kamar anaknya supaya tidak pengap. Dan menyisakan tirai putih tipis sebagai lapisan untuk berjaga-jaga agar tidak terlalu kelihatan kamar nya dari luar.
Zia menggeliat di kasurnya sambil mengucek matanya karena, sinar matahari yang cerah menembus kamarnya lewat celah celah tirai putihnya.
"Mommy keluar ya, sudah ada maid kok" ucap Tasya yang beranjak keluar dari kamar Zia dan Zia menjawab dengan anggukan.
Setelah lumayan sadar dari alam tidurnya, Zia meraba nakas yang tepat di sebelahnya untuk mengecek jam.
Zia beranjak bangun dari tidur nya dan menuju kamar mandi, dan para maid masuk ke kamar Zia untuk membereskan kasur serta menyiapkan keperluan Zia untuk ke sekolah.
Selesai mandi Zia keluar dari kamar mandi, dan para maid menghampiri Zia.
"Mari non, baju seragam sudah di siapkan" kata salah satu maid yang sudah dekat dengannya.
"Ah Kak Fera ini, kan aku dah bilang aku itu gak suka di panggil 'nona' panggil aku 'Zia' aja kak" protes Zia
"Maaf non, ini perintah dari tuan Vano untuk memanggil anda 'nona'" tutur Fera
"Pokoknya tetep aku gak suka, nanti biar aku omelin Zay nya" protesnya lagi.
"Ayo non, sudah jam berapa ini" salah satu maid lain nya yang sudah menunggu Zia yang dari tadi tidak gerak dari tempat nya.
Zia pun langsung ke tempat Walk in Closet yang di desain klasik, feminim, elegan, dan simple namun tidak berlebihan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selepas memakai seragamnya, Zia pun menuju meja riasnya supaya di tata rambutnya oleh Fera dan sedikit di beri riasan pada wajahnya untuk memberi kesan segar.
"Kak kali ini aku maunya simple aja ah rambut aku, gamau di aneh anehin. Simple tapi gak bikin ribet dan gerah kak" celoteh Zia.
"Iya nona pacarnya tuan Vano yang bawel" jawab Fera dengan sabar.
Yang di balas oleh Zia dengan kekehan.
(Fera ini merupakan orang yang sangat di percayai oleh Mama Zayn dan Zia, karena dia termasuk karyawan yang tidak mau menguruskan kehidupan majikan beserta Zia. Kalau di tanya Fera itu sangat tau rahasia rahasia keluarga Zayn tapi dia lebih baik tutup mulut seolah tidak tau apa rahasia keluarga Zayn, kenapa Zia juga termasuk percaya dengan Fera? Karena Fera termasuk orang yang tidak mengaggumi anak majikan nya, ia bekerja sangat profesional tidak lebay ketika bertemu Zayn. Nah dari situ Zia suka dengan Fera, kalau misalkan Fera tidak merias atau merawatnya Zia bakal gamau keluar kamar seharian. Pernah waktu itu Fera lagi sangat sibuk mengurusi salon keluarga Zayn dan tidak sempat merawat Zia, akhirnya Fera menyuruh orang lain untuk mengurus Zia okey 1 sampai 2x Zia masih menerima karyawan lain. Tapi karena karyawan itu kurang ajar dengan Zia, akhirnya Zia pun mengambek selama seminggu tidak mau membuka kan pintu kamarnya, Zayn yang orang terkasihnya Zia pun tidak di buka kan pintunya. Sangat susah membujuk Zia kalau sedang ngambek, akhirnya Fera kembali kerumah Zia untuk merawatnya lagi. Awalnya Fera sangat susah membujuknya tapi karena Fera selalu datang kerumah membawa kue bikinan Fera akhirnya Zia pun luluh dan menerima Fera untuk mengurusi nya lagi)