Cerpen lagi nih. Ringan aja.
Jangan lupa mampir dan baca Medhana ya!Aku bingung medianya apa, terus inget tadi abis kena spoiler Todoroki Dabi wkwk
Enjoy!
-------------------------------------------------------------------------------------
"Ki, pintu depan udah dikunci?""Udah."
"Tuh lampu di depan kamar dimatiin!"
"Iya." Gue berjalan ke arah saklar lampu dan menekannya sehingga pemandangan menjadi remang.
Tetapi gue masih bisa melihat senyum hangat Mas dari kejauhan.
"Mas ke kamar ya, malam Ki."
"Iya malam."
Gue pun beranjak menuju ke kamar dengan membawa bayang – bayang senyuman Mas yang membuat hati gue menghangat. Plus dentuman jantung yang lebih cepat dari biasanya.
"Stop it ...," bisik gue mengutuk diri sambil mengetuk kepala, biar gue sadaran dikit.
Kemudian gue mengunci pintu kamar, mematikan lampu, naik ke kasur, lalu menarik selimut dan memejamkan mata.
...
...
Sial.
Mana bisa tidur kalo dada gue nyesek gini.
Okay, I guess I'll just sleep late tonight.
Hahaha. Kayak biasanya nggak begadang aja.
Gue mengambil Nitendo Switch di atas nakas. Membuka Animal Crossing yang lagi digemari oleh banyak orang saat ini.
Nggak kerasa udah lewat tengah malam dan tenggorokan gue kering akibat AC kamar yang dingin.
Gue bangkit dari kubur-eh kasur. Aduh apa dah udah mulai gaje sendiri. Abis minum beneran harus tidur ini.
Dengan agak lemas, gue ke luar kamar lalu ke dapur mengambil minum, setelah itu kembali ke kamar lagi. Tapi di perjalanan, badan gue malah berhenti setelah melirik pintu kamar Mas.
Apa Mas udah tidur?
Intip dikit nggak dosa – dosa banget kan?
Hati hati, gue membuka pintu kamar Mas yang nggak dikunci. Mas memang nggak pernah ngunci pintu kamarnya. Katanya kalo ada gempa atau bencana alam lainnya biar gampang keluar. Dia juga nyuruh gue untuk nggak ngunci pintu kamar gue.
Gue cuma bisa roll eyes.
Mana bisa gue nggak ngunci pintu kamar. Itu privasi gitu. Apalagi setelah tinggal sama Mas. Kalo ada hal yang sedang gue 'kerjain' dan Mas tiba - tiba masuk....
Mati aja gue.
Perlahan, gue melangkah mendekati Mas yang sedang tertidur.
Gue pandangi Mas yang membuat gue merasa campur aduk. Antara bahagia dan sedih beradu jadi satu.
Kalo gue bisa pilih, Gue bakal milih terhanyut sama Zoya, sahabat gue satu - satunya yang baru kemarin menyatakan cintanya sama gue. Tetapi kenapa gue harus larut dan nggak bisa lepas dari Mas?
Biar begitu, gue selalu mikir kalau apa yang gue rasain ke Mas, hanyalah perasaan sayang antara kakak dan adik yang gue salah artikan. Tapi kalau cuma itu, kenapa gue kalut seperti ini?
Mencoba mengalihkan diri dari benang kusut yang ada di kepala, gue melanjutkan memandang Mas yang sedang terlelap. Gue terpana. Rasanya sangat damai memandang Mas seperti ini, yang tentu nggak akan bisa gue lakukan kalau dia terjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
RandomThis story akan beralih fungsi dari hanya satu oneshot untuk kak @kincirmainan menjadi kumpulan oneshot atau flash fiction Biasanya akan dipost terlebih dahulu di notes facebook aku dalam bentuk straight story dan di convert menjadi gay story dan ak...