VII-1

19 2 1
                                    

Meja dan bangku hampir terisi penuh, sebentar lagi jam mendekati pukul 7, semua mulai bergegas memasuki kelas. Tiba-tiba kelas menjadi hening ketika seseorang mengetuk pintu dari luar kelas dan mengatakan jika Bu jeje (Guru matematika) berhalangan untuk hadir namun seperti biasanya akan ada tugas tambahan sebagai gantinya.

Bangku yang tidak beraturan dan suara yang saling saut-menyaut, seketika mengubah suasana kelas menjadi seperti tidak terkendali. Guru-guru yang sedang mengajar dikelas VII-2 dan VII-3 bergantian menghampiri kelas kami dan meminta untuk tetap tenang dan jangan membuat kegaduhan. 

"Re.. sini! Ngapain coba dipojokan sendirian?" Terdengar suara perempuan memanggil.

Karena keadaan kelas yang seperti pasar, membuatku berpikir jika itu bukan aku dan menepis panggilannya, lalu kembali melanjutkan tugas yang berada di papan tulis.

Tugas hampir selesai aku kerjakan, suara langkahan kaki mulai terdengar mendekatiku, lalu ku lihat perempuan berambut pendek dengan bola mata yang berwarna coklat mengajakku untuk pergi makan.

"Re, temenin gw makan yuk.. Jangan belajar mulu :( " Ucapnya sambil menggenggam tanganku.

"Bentar ya tas, dikit lagi selesai." Aku pun kembali mengerjakannya

"Haduh re, segini dibilang sedikit?"

Perempuan itu pun pergi meninggalkanku dengan ekspresi muka yang kesal.

Berapa menit setelah Tasya pergi, tugasku pun selesai, aku segera menyusul Tasya ke kantin.

-Kantin-

Karena belum jam istirahat, suasana di kantin masih sepi. Aku hanya melihat beberapa penjual, dan tiga pembeli yaitu dua teman kelasku dan satu lagi tentunya Tasya. Mereka duduk di depan tukang mie ayam, terlihat tiga jenis makanan yang berbeda (mie ayam, soto, dan gado-gado).

"Re, makan gado-gado aja nih sama gw?" ucap Tasya sambil melihat ke arahku dengan mulut yang terisi penuh

"nggak deh, Tasya lain kali aja.. kebetulan.. nyokap gue tadi pagi masak, jadi gue cuman mau beli soto aja." jawabku

Saat aku sedang memesan, tiba-tiba aku mendengar suara langkahan kaki dan tak lama kemudian aku melihat beberapa guru.

"kalian ngapain di sini, bukannya masih jam belajar?" ucap seseorang diantara dua ibu guru.

Lalu mereka bertiga pun pergi meninggalkan aku sendiri,
"Tenang.. tenang.. gaboleh panik" ucapku dalam hati

Tiba-tiba, perempuan berambut tipis dengan model rambut bob dan badan yang mungil menghampiriku, "Nama kamu siapa? Kamu dari kelas apa? Mata pelajaran apa?" ucapnya sambil menepuk pundak

Perempuan yang menempukku bernama Ibu Maya, guru piket di hari senin.

Lalu aku melihat ke arahnya sambil menjawab pertanyaan

"Doremi, VII-1, Matematika (Bu Fitri)." jawab ku dengan singkat

Bel istirahat pun berbunyi dan suasana kantin pun berubah menjadi ramai. Obrolan kami terputus. Alhamdulillah aku masih terselamatkan, karena yang aku tahu jika ada siswa-siswi ketahuan istirahat lebih awal akan menerima hukuman. Nggak heran saat ibu Maya piket tidak terlihat satupun siswa atau siswi yang pergi ke kantin, atau keluar kelas sebelum istirahat.

"dek, soto nya udah jadi nih.." ucap ibu-ibu jualan soto

Pak saya pesan bakso satu mie ayam tiga.. ibu saya pesan gado-gadonya 1 sama sotonya 1... Ibu saya mau ayam asam pedas pakai sayur toge..

Ucap beberapa siswa yang sedang mengantri

"Bu, saya duluan ke atas ya.." ucapku, lalu meninggalkan ketiga ibu guru

*******

Di depan kelas tidak ada lagi suara yang terdengar, suasana kelasku berubah menjadi sepi.

"Tas..." ucapku membuka pintu kelas, "ya... Kok gw ditinggal" disambung dalam hati

Semua murid secara bersama-sama mengatakan "Husttt.." dengan mata yang tetap mengarah ke depan kelas (ruang kedap suara). Aku segera melihat ke arah papan tulis dan ternyata mereka sedang menonton the collection (2012).

 Aku segera melihat ke arah papan tulis dan ternyata mereka sedang menonton the collection (2012)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By : https://www.rottentomatoes.com/m/the_collection_2012

Arkin mencoba memanggil jill "Jill..." teriaknya.

Namun Jill tidak mendengarnya karena suara petir yang besar. Jill dan kekasihnya mengetuk pintu masuk namun tidak dibuka, Jill pun memutuskan masuk lewat pintu belakang. Saat ingin membuka pintu tiba-tiba pak guru masuk, "ada apa nih rame rame?" suara laki-laki mendekat.

Bukan menyuruh berhenti, pak guru menyuruh kami tetap tenang dan lanjut menonton. "nanti... Kalau sudah jam satu, berhenti ya nontonnya.." ucapannya di depan kelas

Terdengar suara ketukan dari luar kelas

Tok.. Tok.. Tok

Pak guru pun spontan menyuruh kami untuk diam, "silakan masuk.." ucapnya

laki-laki dengan rambut panjang dan berkulit putih pun masuk, lalu menyerahkan tugas ke atas meja pak guru

"Bima dapat salam.." ucap suara perempuan dengan lantang

Semua mata melihat ke arahku, aku kini menjadi pusat perhatian. Bima berusaha pergi tetapi tangannya tertahan oleh pak guru, lalu menanyakan bagaimana perasaanya kepadaku. Saat tangannya mulai terlepas Bima segera pergi.

Mataku mengarah ke ayu, "Hadeuhhh.." keluhku dalam hati

Setelah jam pelajaran selesai, aku memasukkan buku-buku ke dalam tasku lalu bergegas pulang. Di depan kelas siswa-siswi melihat ke arahku dengan tatapan seperti melihat seorang penjahat.

Setiap melangkah aku melihat mereka sedang berbisik, "hahaha cewek halu.." itulah yang aku dengar dari mereka. Tidak ada yang salah dari menyukai seseorang, memangnya mereka tidak pernah suka sama seseorang, atau karena Bima ganteng dan aku culun hahaha jahat banget sih mereka.

Ternyata, saat aku menaiki angkutan, masih ada yang berbisik sambil mengarahkan matanya kepadaku.

******

Semenjak kejadian itu, aku tidak lagi melihat laki-laki rambut panjang dengan warna kulit yang seperti susu.

Saat aku sedang tiduran, tiba-tiba ponselku berbunyi notifikasi dari ayu. Aku melihat postingan dari salah satu pengguna Facebook mengunggah dan mengedit fotoku di samping Bima.

Lalu aku menghiraukan pesan dari ayu, tak lama kemudian ayu kembali mengirim pesan yang berisi permohonan maaf. Aku menghiraukan pesan dari ayu dan memilih untuk tidur.

Just MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang