A Psycho Love 3

1.3K 133 59
                                    

Chanyeol keluar dari mobil Yunho dan berjalan memasuki kampus tanpa menunggu kekasihnya terlebih dulu, dia berjalan dengan menundukkan kepalanya, tak ingin melihat tatapan mahasiswa lain yang diarahkan padanya, bayangkan saja jika mahasiswa satu mobil dengan dosennya, Chanyeol tak ingin menanggapi tatapan yang dilayangkan untuknya, dia masih terus berjalan dengan kepala menunduk.

Brakk.

Buku yang dibawanya jatuh berserakan setelah menabrak dada kokoh seseorang, Chanyeol tak berani mendongak, dia hanya menggumamkan kata maaf.

"Maaf, aku tidak sengaja"

Chanyeol memunguti bukunya dengan tergesa, takut jika Yunho mengetahui akan murka dan melampiaskan kemarahannya dengan kekerasan, Chanyeol sudah lelah menerima semua perlakuan kasar Yunho, dia hanya ingin Yunho bersikap baik seperti tadi.

"Aku yang seharusnya minta maaf, karena terlalu fokus dengan ponselku"

Suara bariton seseorang yang dikenalnya membuat Chanyeol menahan nafas, tidak lagi. Batinnya bersuara.

Changwook tersenyum dan membantu Chanyeol berdiri, membawakan buku milik namja manis tersebut, Chanyeol membeku ketika matanya menatap kearah seseorang yang kini menatap tajam, menghunuskan tatapan mematikan yang membuat jantung Chanyeol berhenti berdetak.

"...kau tidak apa-apa? Kulihat wajahmu pucat?"

Changwook menyentuh kening Chanyeol dan dengan kasar Chanyeol menepisnya, wajahnya semakin memucat ketika melihat Yunho berbalik dengan wajah mengeras, dia takut dengan apa yang akan Yunho lakukan setelah ini.

"Aku baik-baik saja"

Chanyeol berlalu meninggalkan Changwook yang masih menatapnya lekat, dia tidak tau tapi melihat Chanyeol selalu membuatnya merasa penasaran, namja bermata bulat itu menarik perhatiannya.

Chanyeol memperhatikan setiap penjelasan Yunho dengan seksama, meskipun jantungnya bertalu lebih cepat tapi sebisa mungkin dia bersikap sewajarnya, dia tidak ingin selalu dalam tekanan seperti ini.

Yunho telah selesai memberikan materi, menuliskan pertanyaan di whiteboard depan kelas, musangnya bergulir menatap setiap mahasiswa yang berada diruang kelas, hingga tatapannya tertuju pada seseorang yang membuatnya marah.

"Park Chanyeol"

Chanyeol tersentak ketika Yunho memanggilnya, dia menatap Yunho yang memandang datar, bagaimanapun juga tatapan mata itu selalu berhasil membuatnya ketakutan.

"Ya Saem"

Yunho mengangkat salah satu alisnya mendengar jawaban cepat Chanyeol, memilih menyenderkan punggungnya dikursi yang didudukinya.

"Kau pintar bukan? Jadi bisakah kau mengerjakan soal yang tertulis dipapan?"

Chanyeol menatap whiteboard tersebut dengan gugup, sebenarnya soalnya tidaklah terlalu sulit, tapi mengingat Yunho menatapnya tajam menusuk membuat Chanyeol takut, jantungnya pun semakin berdetak cepat. Bangkit dari duduknya dan berjalan ke depan kelas, berdiri didepan whiteboard tersebut dengan keringat membasahi pelipisnya, otaknya terasa kosong saat menatap soal didepannya, Yunho masih menatap dengan tatapan tak biasa, seolah mengulitinya dengan sengaja.

Tangan Chanyeol bergetar menuliskan jawaban pada soal yang dituliskan Yunho, mata Yunho terus menatapnya dan tentu saja Chanyeol tidak bisa mengerjakan soal dengan tenang, tekanan Yunho menghimpitnya.

Chanyeol menyerah, dia tidak bisa menjawab soal yang diberikan Yunho, matanya memandang dosen nya takut.

"Apa seperti ini jawaban mahasiswa pintar di angkatannya? Memalukan!"

Chanyeol menunduk takut ketika Yunho merendahkan harga dirinya didepan kelas, dia sudah biasa direndahkan oleh kekasihnya tapi untuk saat ini Chanyeol benar-benar merasa sakit hati.

"...aku tidak mengerti bagaimana kampus ini memberikan beasiswa pada mahasiswa sepertimu, yang menjawab soal mudah seperti itu saja tidak bisa?!"

Chanyeol masih diam, menunduk dengan rasa sesak di dadanya, tidakkah cukup Yunho merendahkannya?

"Maaf"

"Bahkan anak kecil saja bisa menyelesaikan soal yang tertulis, dasar bodoh!"

Krak

Yunho mengalihkan pandangannya ke asal suara, mahasiswa yang pagi tadi menyentuh kekasihnya tengah menatapnya tajam.

"Chanyeol hanya salah sekali, dan Saem mengatainya bodoh? Tidakkah Anda berfikir terlebih dulu sebelum merendahkan Chanyeol?"

Changwook berdiri dari duduknya, menatap Yunho berani, dia tidak suka dosennya merendahkan Chanyeol seperti itu, bukan karena dia Chanyeol sehingga Changwook membelanya, hanya saja ucapan Yunho tidaklah pantas diutarakan pada mahasiswa yang hanya salah sekali, Chanyeol itu pintar dan dia selalu benar dalam mengerjakan tugas, mungkin namja manis itu sedang dalam masalah sehingga tidak bisa menjawab soal yang diberikan Yunho.

Chanyeol mengumpat dalam hati ketika menyadari Changwook lah yang membelanya, sementara tatapan mata Yunho masih menghunus tajam, Chanyeol pasrah jika pulang kuliah nanti dirinya akan menjadi bulan-bulanan Yunho.

"Jadi kau mengetahui tentang namja bodoh ini?"

Changwook menatap Yunho berani, diliriknya Chanyeol yang masih menundukkan kepalanya.

"Hanya sedikit"

Yunho tertawa yang bahkan membuat seisi ruangan hening seketika, Yunho terlihat menyeramkan dengan tawa serta mata tajamnya, seolah ingin mencabut nyawa siapa saja yang berani membantahnya.

"Bahkan kau tidak tau apa-apa mengenai namja ini, dan kau sudah berani membelanya?"

Chanyeol pasrah.

"Karena aku tidak menyukai ada mahasiswa yang direndahkan Dosennya sendiri"

Changwook menjawab berani, sementara Yunho mendengus kasar.

"Hanya itu? Apa karena kau menyukainya?"

Changwook diam, dia mengalihkan pandangannya ke arah Chanyeol yang kini menatapnya lekat, mata namja tersebut sudah berkaca-kaca, ehtah karena apa?

"Mungkin"

Yunho mengangkat alisnya, melirik sekilas Chanyeol yang menunduk, Yunho cukup tau kekasihnya itu tengah menangis, tapi apa pedulinya?

"Baiklah, saya rasa materi kali ini cukup sampai disini"

Dan setelahnya Yunho pergilah dari kelas tersebut, meninggalkan Chanyeol yang merosotkan tubuhnya, Chanyeol takut akan amukan Yunho ketika mereka bertemu nanti, sungguh Chanyeol benar-benar lelah.

Tbc

Biee, 24 April 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang