01| Prologue:: Coffee Accident

1.9K 270 166
                                    

Baru sempet nyentuh cerita ini lagi setelah diunpublish. Sekarang aku publish lagi dengan penggubahan.

Kalau sudah nyentuh 170 votes dan 150 comments, aku update next chapter.

Happy reading.

_________________

Hujan turun kemarin malam, dan di pagi harinya masih menyisakan aroma yang menyejukan. Rumah bertingkat nan mewah terlihat begitu hangat, seakan hujan malam kemarin tak berpengaruh sama sekali.

Di atas meja makan berbentuk lingkaran sudah tersaji berbagai macam menu. Mulai dari appetizer sampai dessert. Selalu begitu setiap harinya. Tak heran, nyonya pemilik rumah sangat ahli dalam hal memasak dan ternyata itu menurun pada ketiga putranya yang tampan.

Empat orang yang sudah mengambil duduk bersiap untuk menyantap menu sarapan hari ini. Nyonya Han memperhatikan bagaimana putra-putranya melahap hidangan yang tersaji.

Di hadapannya sudah ada putra pertamanya yang selalu tampan. Memiliki karisma yang luar biasa, bibir tebal, kulit putih, dan rambut yang menyibak sehingga memerlihatkan sedikit dahinya. Nyonya Han tak heran jika banyak gadis yang mendambakan putra pertamanya. Han Seokjin.

"Ada apa, Ibu? Kau melihatku seperti itu?" Han Seokjin otomatis menghentikan aktifitas melahap sarapannya.

Wanita paruh baya itu menggeleng. "Hanya ingin memperhatikan bagaimana putra-putra Ibu tumbuh."

Pria tinggi yang mengambil duduk di sebelah kiri mendesis lucu. Dia Han adalah Namjoon, putra kedua dari Keluarga Han. Nyonya Han berpindah pada Han Namjoon. Memperhatikan wajah putranya. Rambut yang selalu ditata ke atas sehingga mengekspos dahi, warna kemeja kerja berwarna gelap menjadi ciri khasnya, tinggi badan yang ideal, dan jangan lupakan hal terpenting: lesung pipi yang begitu manis saat tersenyum. Seharusnya semua itu bisa membuat gadis mana pun tergila-gila.

Namun, sifat almarhum ayahnya yang menurun membuat seorang Han Namjoon menjadi lebih tertutup. Hal itu sedikit tidaknya membuat Nyonya Han khawatir tentang hubungan asmara putra keduanya. Di sisi lain Namjoon adalah putranya yang paling jenius dan penurut.

"Ibu, aku mau membeli apartemen."

Ucapan pria rupawan yang mengambil duduk di sisi kanan membuat Nyonya Han menoleh. Putra ketiga yang berarti putra bungsungnya. Han Taehyung.

"Tak ada yang boleh tinggal di luar. Semua putra-putra Ibu harus satu rumah dengan Ibu," jawab Nyonya Han tegas.

Han Taehyung putra yang paling disayang dan masih dimanja walau kenyataannya kini Taehyung sudah menginjak umur 25 tahun. Tak heran, kebanyakan orang tua di luar sana melakukan hal itu pada putra atau putri terakhir mereka. Berbeda dengan kakak-kakaknya, Han Taehyung sedikit pembangkang, dan tak segan untuk protes jika sesuatu mengganggu pikirannya.

Bagaimana dengan penampilannya? Sudah tidak diragukan lagi. Rahangnya yang tegas, alis tebal, dan bibir tipisnya adalah perpaduan yang sempurna. Ditambah lagi dengan fakta jika Taehyung adalah pria yang peduli dengan penampilan. Jika bekerja di toko pastrynya, Taehyung akan mengenakan kemeja putih. Namun, jika sudah di luar pekerjaannya, semua gadis akan mengira bahwa Taehyung adalah selebriti khalangan atas yang kaya raya jika meneliti merk pakaian yang pria itu pakai. Mengkoleksi pakaian bermerk adalah kegemaran lainnya selain membuat pastry.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Patissier Vs. Barista Girl [Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang