"Pak, ke kost melati ya"
"Oh kostan yang isinya cewek-cewek cantik itu kan, neng!! hayuklah mamang anterin.."
Kostan Melati emang terkenal akan penghuni kostnya yang cantik-cantik, bahkan ada selebgram yang tinggal disitu. Yuks cuss lah kita ikuti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggep aja di Jakarta ada rumah beginian)
Suasan kostan melati pagi ini sunyi senyap, para penghuni kostan sedang di sibukan dengan kesibukan masing-masing di dalam kamar mereka.
Salah satunya Irene, sang 'ibu-ibuan' bagi para penghuni kostan. Gadis cantik berambut hitam legam itu tengah di sibukan dengan beberapa lembar-lembar tisu yang berada di genggamannya.
"Dito, gue minta tolong ya..izinin gue ke boss? Soal surat dokter nanti nyusul..seriusan gue sakit ini!! HACCCIIIMM-SRUUUPPRTT" Irene bersin lagi tepat saat ia menelepon teman satu kantornya.
"Iya..nanti gue pamitin? Jangan lupa istirahat yang cukup, gws ya ren!!" ucap teman Irene dari seberang sana.
"Oke, makasih ya..bye Dito!! HACIIMMM"
Setelah meminta izin untuk agar tidak masuk kerja kepada teman sekantornya, Irene memilih untuk keluar dari kamar.
Cklek~
Sejenak Irene melirik kesana-kemari memastikan bahwa penghuni kost masih berada di rumah apa sudah pergi.
"Kayaknya belum pada bangun deh.." dengan wajah pucat dan cara berjalan yang sempoyongan. Irene menuju kearah dapur..
Langkah Irene terhenti sesaat setelah mendengar suara grusak-grusuk berada di depan kulkas. Ia bisa melihat bokong seseorang yang udah ia hafal betul siapa orang tersebut..
"Rose-haaahaa--" Irene mau bersin lagi tapi ia tahan, gak enak sama Rose yang lagi menatapnya sekarang.
"Loh!! Mbak Rene idungnya kenapa merah amat kayak tomat!!" Rose meletakkan mie bihun miliknya yang ia simpan paling bawah agar Lisa gak bisa bikin mie kesayangannya tengah malem.
Irene gak balas pertanyaan dari Rose, matanya malah menatap lama mie bihun yang mau di buat sama Rose.
"Mbak mau mie bihun ini?" Rose emang cepat peka sama kondisi di sekitarnya.
Rose buru-buru melangkah mundur saat kakak tertua di kostan itu bersin.
"Mbak Rene sakit? Yaudah bihun ini buat mbak aja deh, gue bikin mie yang lainnya aja.." dengan inisiatif sendiri Rose cepat-cepat membuat mie bihun untuk Irene.
Lima belas menit kemudia, Rose sudah menyiapkan semangkuk mie bihun kuah yang membuat Irene merasa senang.
"Ini kak dimakan, siapa tau mendingan flu nya?!" senyuman Rose emang bener-bener ngebuat Irene terharu.
