Pertemuan Pertama

291 10 0
                                    

Baru-baru ini, CEO SM Entertainment—Lee So Man—mencuarkan kabar yang begitu mengejutkan. Tentu saja yang paling terkejut dan menyambut heboh kabar itu adalah para trainee. Pasalnya, Lee So Man ingin membentuk sebuah grup baru. Kabarnya lagi, grup baru itu telah di persiapkan untuk dapat menggebrak dunia musik Asia. Tak heran Lee So Man rela menggelontorkan banyak uang hanya demi grup andalannya itu. Bahkan para trainee yang terpilih bergabung dalam grup itu adalah yang terbaik menurut Lee So Man.

Grup itu diberi nama ‘Dong Bang Shin Ki’ atau yang biasa disingkat DBSK. Dong Bang Shin Ki sendiri memiliki arti Dewa-dewa dari Timur. Apakah kalian sekarang sudah penasaran siapa saja trainee terpilih dan sangat beruntung yang tergabung dalam grup ‘Dong Bang Shin Ki’ itu?

Baiklah, mari kita berkenalan dengan para dewa dari timur ini. Kebetulan saat ini mereka sedang berkumpul di dorm baru mereka. Dorm itu begitu sempit dan pengap. Belum lagi atmosfer di sekeliling mereka benar-benar tak bersahabat.

Kini kelima orang terpilih itu duduk di atas sofa lapuk, mengitari sebuah meja kayu berbentuk persegi panjang yang peliturnya sudah sedikit kusam. Mereka sibuk menilik satu sama lain. Menerka-nerka orang seperti apakah yang kini ada di sebelah mereka? Bagaimana kepribadian orang yang ada di hadapan mereka? Atau… apakah mereka bisa berteman dengan baik?

“Ckckck, benar-benar menyebalkan!” Seorang pemuda yang bertubuh paling rendah di antara mereka akhirnya memecahkan kesunyian di ruangan itu. “Benar-benar membuat kesal saja!” ujarnya dengan nada yang lebih ketus dari sebelumnya.

Demi mendengar omelan yang entah ditujukan kepada siapa, seorang pemuda bergigi gingsul pun berkata,” Err, ada apa? Apa kau baik-baik saja?” tanya si pemuda gingsul mulai terlihat khawatir.

“Tentu saja aku tidak baik-baik saja! Ini semua gara-gara si Amerika ini!” tunjuk si pemuda pendek  melayangkan telunjuknya ke hadapan pemuda berkemeja putih khalis, yang terlihat kuyu sejak tadi.

Mendengar lengkingan serak dan telunjuk yang mengacung padanya, pemuda berkemeja putih khalis itu tersentak dari lamunannya. “Eh? Aku?” ujarnya sambil mengarahkan telunjuk ke dadanya, seakan ingin memastikan pendengarannya.

Pemuda pendek itu menatap tajam ke arah pemuda di hadapannya yang baru saja ia panggil dengan ‘Si Amerika’. “Kau pikir siapa lagi memangnya orang Amerika di ruangan ini?!”

“Err, kupikir bagaimana kalau sebaiknya kita berkenalan saja dulu. Kita bahkan belum saling mengenal, bukan?” ujar seorang pemuda berwajah cantik yang akhirnya buka suara. Ia bermaksud untuk mencairkan suasana yang mulai memanas di antara mereka. “Perkenalkan, aku Kim J—“

“Tidak! Aku tidak sudi berkenalan dengan si Amerika ini!” Kembali si pemuda pendek itu melayangkan telunjuknya tepat di hadapan muka si Amerika. Si Amerika benar-benar terperangah demi melihat kelakuan pemuda pendek di hadapannya sejak tadi.

Ketika si Amerika hendak membuka mulutnya, tiba-tiba saja pemuda bertubuh paling jangkung di antara mereka menyergah dengan tatapan nyalang ke arah pemuda pendek, “Sungguh kekanak-kanakan sekali!”

Demi melihat seseorang menghakiminya seperti itu, si pemuda yang bertubuh pendek jelas tak terima. Wajahnya terlihat semakin kusut. Ia balas menatap pemuda jangkung dengan pandangan tak suka. “Kau kira kau siapa, huh? Berani-beraninya…” ujarnya dengan nada tak suka.

“Perkenalkan, aku Shim Chang Min,” jawab si jangkung dengan seringai tipis di bibirnya.

Si pemuda yang bertubuh pendek semakin bertambah murka. Baru saja ia hendak membalas perkataan pemuda yang mengaku bernama Shim Chang Min itu saat si pemuda gingsul kembali bersuara, “Sudah! Sudah! Tolong jangan berdebat lagi!” sergah si gingsul yang kini telah berdiri dan menatap wajah mereka satu per satu. “Bagaimana bisa kita bekerja sama ke depannya, kalau di hari pertama berkumpul sudah bertengkar seperti ini?! Bukankah kita semua telah lama menunggu saat-saat seperti ini? Menunggu kapan waktu debut kita? Nah, kenapa lantas di saat seperti ini kita malah saling bertengkar? Bukankah kita sama-sama berada di sini dengan tujuan yang sama? Untuk itu, aku mohon, tolong bekerjasama mulai hari ini dan ke depannya,” tandas si gingsul yang rupanya berhasil membungkam ke empat pemuda di sekelilingnya. “Oke, aku pikir apa yang dikatakan oleh si cantik tadi ada benarnya. Sebaiknya untuk permulaan, kita memang harus saling mengenal terlebih dahulu.”

Stand by U (Special 11th Anniversary DBSK; 26 December 2014)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang