"Dibalik tumpukan selimut putih itu, gadis itu berlari tanpa arah. Ia menahan cekikan dilehernya sambil menghadang badai yang tengah berkecambuk dengan kejamnya...."
_________________________________________________________________________
Note :
Original Character from Animonsta Studios, Saya hanya meminjam karakternya saja
Nikmati cerita ini dan jangan lupa tinggalkan jejak ^o^
_________________________________________________________________________
Suasana di Markas TAPOPS hari ini terlihat biasa saja. Semuanya sibuk mengurus laundry yang menjadi "penyamaran", tempat yang kini ia tempati. Ia tak menyangka ia telah 6 tahun berada ditempat itu, Organisasi penyelamat Power Sphera yang terkenal diseluruh Galaxy. Namun mereka tak tahu jika markas itu adalah tempat dimana Para Alien dari penjuru Galaksi menitipkan pakaian kotor mereka untuk ditukar dengan yang bersih. Penyamaran yang bagus, seperti peribahasa sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kesibukan dipagi (?) itu jugalah yang membuat gadis dengan rambut coklat tua panjang sepunggung terus menerus menguap menahan kantuknya.
"Hoaaamm~"
Gadis itu berusaha menahan kantuknya namun ia sadar, ia tak bisa berbohong. Selama perjalanannya menyusuri lorong tersebut ia habiskan untuk menutup mulutnya agar kantuknya tidak terlihat oleh orang lain. Namun gagal, ia tak kuat lagi. Gadis kuncir 2 di kanan dan kiri lehernya hanya menggelengkan kepalanya menatap seniornya yang tampak lesu.
"Nah tu lah... Kemarin ngeyel minta nonton serial Segundi Mawar Merah. Mana sampai 14 episode lagi" ucap gadis bernama Ying itu. Ia membenarkan kacamatanya lingkarannya sambil berjalan melewati lorong itu bersama seniornya.
"Habis, aku benar benar penasaran dengan serial yang amat sangat disukai Taufan itu. Katanya bikin mewek, ternyata benar... Aku sampai menghabiskan 50 lembar tisu karena menangis kemarin. Ciptaan makhluk bumi memang hebat!"
Gadis berambut panjang itu menutup hidungnya dengan kedua tangan, masih merasakan sedikit nyeri karena kemarin malam ia telah menguras hamper seluruh ingusnya karena telenovela itu. Ying hanya bersweat drop ria menatap kelakuan seniornya itu. Walau agak aneh, menurutnya ia adalah gadis yang baik.
"Selamat pagi semua!!"
Saat mereka berjalan menuju persimpangan jalan, mereka dikejutkan dengan kemunculan seorang gadis berumur 16 tahun yang tengah melayang (?) dengan cirri khas jilbab pink dan kacamata google yang setia melingkar atas kepalanya, Yaya namanya. Gadis itu segera turun lalu tersenyum kearah sahabatnya Ying dan senior mereka, Kapten Cardia.
"Pagi Ying, Pagi Kak Dia!" ucap Yaya dengan senyum manisnya.
Kedua gadis itu menjawab dengan serentak.
"Pa...pagi Yaya!"
"Pagi"
Setelah ketiga gadis itu saling menyapa, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju aula utama.
SREK
Pintu aula pun terbuka dan menunjukkan 2 orang alien yang merupakan "Bos" mereka. Seorang manusia harimau dengan kulit putih pucat dan loreng biru muda yang melingkari seluruh tubuhnya membalikkan badannya. Seluruh tubuhnya yang awalnya putih kini memerah dan tampak dengan jelas wajah sangar nan mengerikan alien yang dipanggil namanya sebagai Laksamana Tarung, salah satu anggota terkuat TAPOPS tersebut.
"TERLAMBAT 10 MENIT?! MEMALUKAN! BAGAIMANA BISA KALIAN ANGGOTA TAPOPS TE....."
Pagi cerah (?) ketiga gadis itu disambut oleh ceramah manusia harimau itu. Mereka tak menyangka acara "menyapa" mereka bertiga menghabiskan waktu selama itu. Mungkin karena keasikan kali ya, obrolan singkat mereka bisa menghabiskan waktu selama itu. Kini mereka bertiga menundukkan kepalanya sambil mendengarkan ceramah Pria itu. Sementara itu, Rekan Tarung, CiCi Ko hanya menutup kedua telinga kotak hijaunya sambil menatap datar mereka berempat dengan tatapan sweatdrop. Ia tau kebiasaan rekannya jika berceramah akan menghabiskan panjang kali lebar kali tinggi galaksi yang membuat siapapun yang mendengarnya meleleh. Meleleh dalam arti yang lain. Dalam hatinya ia hanya membatin
KAMU SEDANG MEMBACA
The Winter Girl
Science FictionSetelah hampir 5 tahun lamanya ia bergulat dengan langit bersalju hingga suatu hari pria bertopeng itu membawanya ke stasiun TAPOPS