chapter 01

113 35 33
                                    

Happy reading

Kerlap kerilipnya lampu dan suara musik yang begitu keras membuat suasana salah satu club malam di Jakarta menjadi banyak di minati oleh anak muda yang menyukai dunia malam termasuk Megan.
Megan telah larut dalam suasana club yang semakin malam semakin ramai.
Ini sudah botol ke dua yang ia habis kan. entah sejak kapan Megan mulai mengenal dunia malam seperti ini yang membuat dirinya sangat terobsesi.

"Hidup itu nikmat." Teriak Megan sambil mengacungkan botolnya.

Dilanjut dengan ia menaiki meja sambil menggoyangkan kepalanya serentak mengikuti alunan musik.

"Gan turun!" Suruh Cika sahabatnya yang ikut bersamanya malam itu.

Cika terus menerus menarik tangan Megan agar ia turun dari atas meja. "Megan turun!"

Megan hanya menghiraukan Cika dan membuat seisi club terpanah melihatnya.
Setelah cukup puas dengan hal tersebut Megan mencoba untuk turun dari meja dan kembali duduk bersama Cika.

"Lo tuh bikin malu gw anying." Cika menunjuk ke kepala Megan.

Megan hanya tertawa.

Karena saat ini mereka sedang tidak sadar karena pengaruh alkohol.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampirinya, seperti nya mata laki-laki tersebut terfokus kepada Megan.

Tubuh Megan yang terbilang cukup seksi dapat membuat banyak laki-laki mendekat kepadanya.

"Boleh gabung ga?" Ucap laki-laki tersebut.

Ia langsung duduk di samping Megan. Megan tampak terasa risih karena laki-laki tersebut duduk sangat dekat dengannya.

Memang Megan adalah perempuan yang nakal dan suka datang ke club untuk minum. Namun Megan sangat tidak suka jikalau ada laki-laki yang tidak sopan denganya. Apalagi sampai melecehkannya.

Laki-laki tersebut juga tampak terpengaruh oleh alkohol juga di lihat dari matanya dan cara bicaranya sepertinya ia sedang mabuk berat.

"Body lo boleh juga." Laki-laki tersebut menatap Megan dengan tatapan yang tidak biasa."boleh dong kita main." Laki-laki itu ingin menyentuh pipi Megan.

"Jangan kurang ajar ya lo." Megan sontak bangun yang di ikuti dengan Cika dan menampar laki-laki tersebut dengan tas tangan yang ia bawa.

Laki-laki tersebut mulai mendekati wajah Megan. Dan wajah mereka kini sudah sangat dekat mungkin nafasnya terasa mengenai wajah Megan."Santai aja dong cantik."

Tanpa basa-basi Megan langsung menyiram wajah laki-laki tersebut dengan minuman yang ada di gelas dan langsung berjalan meninggalkan nya.

"Bangsat, perek aja belagu lo." Rintih laki-laki tersebut.

🥀🥀🥀

"Megan dari mana aja si kamu nak, mamah sudah nunggu loh dari tadi. Anak perempuan gak baik pulang jam segini." Ucap Farah mamahnya yang menyambut Megan ketika ia pulang.

Megan melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu yang terdapat di dalam rumah.

"Sejak kapan mamah peduli sama Megan." Megan langsung masuk ke dalam kamarnya.

Ia Menganti bajunya yang semula mengunakan pakaian ketat dan terbilang seksi lalu mengantinya mengunakan baju tidur. Setelah menganti pakaian ia sontak menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan mulai tertidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For you MeganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang