Bel istirahat berbunyi. Semua siswa bergegas menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Ketua kelas adalah Satrio cowok dengan segudang prestasi. Wakil ketua adalah Naufal. Saat pemilihan banyak yang protes karena tidak terima, tapi bu Fina tetap Bu Fina. Ia tidak suka dibantah.
Devan cs sudah berada dikantin dan sedang menikmati makanan yang mereka beli tadi.
"Dev, gue ngga nyangka kita bakal satu kelas lagi sama Cessia, Alea lagi" ucap Dirga.
"Lebay lo." cibir Devan.
"Yeu emang lo ngga seneng sekelas lagi sama Cessia?" tanya Naufal.
"Biasa aja, nasib gue ngga kaya lo kali. Gue yang deketin Cessia bukan Cessia yang deketin gue" jelas Devan santai.
"Emangnya Cessia mau sama lo?" tanya Dirga membuat Devan langsung memasang muka datar.
"Ya mau lah, tiap hari gue chattan sama dia" jawab Devan.
Memang sih hanya chat biasa tapi membuat keduanya jatuh hati. Entah rasanya nyaman saja, tak ada yang tau jika mereka sering chattan, hanya sahabat mereka saja.
"Sialan banget lo Dev!" teriak Dirga membuat pandangan kantin tertuju pada mereka berdua.
Dirga mengeluarkan wajah watadosnya. Sedangkan keduanya nyengir seperti tidak ada apa-apa.
Saat ingin mengucapkan sesuatu kepada Dirga, tiba-tiba ponsel Devan berbunyi menandakan pesan masuk.
Cessianu:v
Kenapa sama temen lo? Ganggu orang makan aja.Refleks Devan langsung mencari sosok Cessia di kantin yang di padati oleh siswa-siswi. Karena dari tadi tak melihat Cessia dan Alea masuk kantin.
Cessianu:v
Nyariin gue yaa? Gue duduk di belakang lo.Dengan cepat Devan mengetik.
Radevan
Tadi gue sempet nengok di belakang lo ngga ada deh.Cessianu:v
Mungkin badan Alea yang nutupin gue.Radevan
Emang tadi depan lo alea? Kok dari belakang beda sihCessianu:v
Terserah kalo ngga percayaRadevan
Iya sayang, gue percaya sama loDiam-diam cessia tersenyum saat melihat balasan pesan dari Devan.
"Untung cantik, kalo ngga mah gue jadiin pacar." gerutu Devan pelan, namun terdengar oleh Naufal.
"Yang cantik siapa, Dev? Trus siapa yang mau lo jadiin pacar? Bukannya lo sama Cessia pdkt?" cerocos Naufal.
"Bacot lo Fal."
Sedangkan Naufal dan Dirga hanya memperhatikan tingkah temannya yang satu ini.
***
Bel pulang sekolah berbunyi. Banyak siswa yang berhamburan keluar menuju parkiran sekolah. Begitu pun dengan Cessia dan Alea.
Di perjalanan mereka melihat Devan, Naufal, dan Dirga sedang berbicara.
"Lo duluan aja, gue harus ketemu pak Dwi. Ntar nyusul ke rumah lo" ucap Devan kepada keduanya.
"Kenapa ngga bilang dari tadi sih. Buang-buang waktu tau ngga" cerocos Dirga seperti cewek pms.
"Mending lo sama Dirga balik duluan. Kalo mau nungguin gue ya lo sama Dirga ke kantin." ucap Devan.
"Gue tunggu lo dikantin!" jawab Dirga seraya menarik tangan Naufal.
Devan berjalan melewati Cessia dan Alea sempat tersenyum kepads Cessia, bukan Cessia namanya jika membalas senyuman Devan.
Hampir satu jam Naufal dan Dirga menunggu Devan yang tidak kembali.
"Apa jangan-jangan Devan udah balik ya?" tanya Dirga.
"Mana gue tau dari tadi gue sama lo tong." jawab Naufal.
Ada yang menepuk pundak Naufal dan Dirga dari belakang.
"Gue kira lo bakal tinggalin gue, ternyata lo setia." ucap Devan
"Eh cowok itu yang di pegang omonganya! Jadi gue sebagai cowok harus tepati omongan gue tadi." ujar Dirga yang fokus dengan ponsel di hadapanya.
"Tau tuh, ayok makan di warung pak dandang gue yang teraktir deh." ajak Naufal.
"Tumbenan banget lo teraktir kita berdua?." tanya Devan.
"Ya kan dia yang berduit dari pada kita berdua, punya distro, mobil ganti terus, otak juga pinter. Calon pengusaha muda." cerocos Dirga.
"Yakin pengusaha muda, Ga? Bukannya mama muda yang sering lo dengerin yak." celetuk Devan.
"Mama muda bapak lo" Dirga langsung menonyor kepala Devan.
Mereka bertiga berjalan menuju parkiran motor sekolah, suara derum motor yang keluar dari gerbang sekolah mulai tak terdengar.
Boom!
.
.
gimana sama ceritanya? ada yang kurang? maapkeun jika banyak yg tipo
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝙖𝙙𝙚𝙫𝙖𝙣
Teen Fiction"Kenalin gue Radevan Aristo. Gue yakin lo semua udah kenal sama gue dan asal kelas gue dimana" ucapnya santai lalu kembali duduk. "Devan, kamu bisa bicara dengan sopan dan ikut aturan?" tanya bu Fina. . . . . Radevan Aristo, cowok berwajah tampan da...