pengenalan

11 3 0
                                    


             Tak Kenal Maka Tak Sayang

  Namaku aji, aji maulana. Aku tinggal sendiri, ayahku sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit parah. Ibuku tinggal di rumah nenek, di jawa timur. Aku mempunyai dua sahabat Wahyu dan Riyan namanya. Wahyu hidup dengan nenek nya saja. Riyan bisa di bilang dari keluarga berkecukupan, karena ayahnya punya cafe, cafe ayahnya adalah tempat  kita bertiga suka berkumpul. Walau kaya dia tak pelit dengan sahabatnya, dia sering bantu wahyu dan aku. Mereka bertiga satu sekolah. Aku di rawat pamanku tapi tidak satu rumah, tapi pamanku sering mengasih uang bulanan untuk aku. Tapi walau begitu aku tetap kerja paruh waktu di bengkel wahyu, Bengkel teman ayahnya wahyu tepat nya. Aku dan dua sahabat ku masih sekolah di SMA, baru kelas 3.
   
KITA BERTIGA
Aji, wahyu dan Riyan

   Di kantin sekolah. Aku memesan somay untukku dan dua sahabatku.
" He,Yu,nanti malam kita ke cafe riyan jadi kan" Tanya ku . 
"Ya nanti jam 7 malam aku menjemputmu" Jawab wahyu.
"Oh ya aku nanti agak telat ya, karena ada sedikit urusan di rumah" Sahut Riyan.
"Oh, iya" Sahut ku dan wahyu bersamaan. Setelah makan aku,wahyu dan riyan kembali ke kelas, dan melanjutkan pelajaran.
Setelah pulang sekolah aku langsung ke bengkel bersama wahyu.Aku menuju parkiran bersama wahyu, dan di saat itu aku melihat Ina pertama kalinya. Aku terdiam manatap dia sampai dia keluar area parkir. Wahyu menepuk ku dari belakang, "woi, biasa ajalah liatnya."wahyu mengatakan itu dengan senyum ledek. Aku pun terkaget dan  tersenyum sendiri.
"Dah biasa aku liat nya, cuma aku sedikit menikmati kecantikan nya" Sahut ku dengan senyum.
"halah bisa aja lo ji, dia tu baru pindah di sini,dia dari surabaya, dia kelas 11 B " Kata wahyu.
"Oh, anak baru ternyata, baru tau aku, dan baru liat" .
Wahyu memang gitu dia banyak kenalan dan banyak teman dia tau semuanya, itu lah kelebihan nya. Aku dan wahyu pun naik montor sendiri sendiri, dan menuju ke bengkel bersama. Motor ku tidak sebagus motor wahyu, motor tua yang ku punya karena motor tinggalan ayahku. Tapi aku suka motor itu karena ada kenangan bersama ayah dan ibuku. Aku dan wahyu akhirnya tiba di bengkel.
Ya, aku sudah kenal lama dengan pemilik bengkel. Sejak di tinggal ayah ku aku mulai kerja di sini di ajak oleh wahyu. Pemilik bengkel namanya pak Adi, dia sosok penggati ayah menurut ku dan mungkin bagi wahyu juga. Karena kalo aku dan wahyu tak punya uang dan kalo ada masalah pak adi selalu siap membantu.
" Aji, wahyu sini" Pak Adi memanggil  dari teras bengkel.
" Ya pak adi" Sahut ku dan wahyu bersamaan.
"nih ada dua motor yang harus di servis" Lanjut pak adi.
" Oh siap pak" .
Pak adi mempunyai anak namanya riski dia baru kelas 6 SD, dia sering di bengkel. Riski anaknya suka jail, bahkan ayahnya sendiri dia jahili. Aku pernah di ceritai oleh wahyu, kalo Riski dulu pernah menyiram ayahnya oli saat ayahnya tidur di depan rumah saat setelah mengawasi pegawai kerja. Pak adi pun terbangun, dan pegawai yang melihat kejadian itu termasuk wahyu pun tertawa . Riski pun langsung lari ke dalam. Aku saat di ceritai itu aku juga tertawa lama.
  Setelah dari bengkel, sore hari. Aku mengganti pakaian ku dan bersiap untuk pulang. Saat di parkiran bengkel aku bersama wahyu."yu, siapa namanya anak baru yang tadi siang?"
." Oh, namanya Ina" Jawab wahyu.
Aku dan wahyu pun pulang ke rumah. Riyan setelah pulang sekolah biasanya di di cafe kali ga gitu dia di rumah. Tapi setahuku setelah pulang sekolah dia sering ke cafe sih bantu bantu dia di sana, dia juga kadang ke bengkel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang jatuh didepankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang