Hari ini aku sangat senang. Entahlah, sepertinya karena lama tidak bertemu dengan kekasihkuㅡsi manusia berhati malaikat, Park Jiminㅡdan sekarang ia mengajakku makan malam berdua. Ekhem.
Ini adalah waktu berharga bagi kami. Sangat. Bagaiamana tidak, dia begitu sibuk setiap hari. Jadi pertemuan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Jimin-ssi, kok kamu bisa mirip kafein, sih?" tanyaku dengan mulut yang masih dipenuhi oleh makanan. Untungnya tidak tersedak. Kalau sampai tersedak, bisa-bisa dimarah aku olehnya nanti.
Apa aku kerasukan mengatakan bahwa Park Jimin mirip dengan kafein? Oh, tentu saja tidak. Pasti ada alasannya.
Jimin mengernyitkan dahinya, jelas sekali tercetak raut kebingungan. Aku berusaha menahan senyum dan mengunyah habis sisa makanan tadi di mulutku.
"Mirip mata kamu. Jelas. Ternyata enggak makai kacamata, ya? Terus nggak makai softlens, juga?" sanggahnya tidak terima. Ia masih fokus menyuap beberapa menu makanan berbeda ke mulutnya.
"Nggak gitu sayang, jangan salah paham dulu." Aku masih menahan senyum dan berdoa semoga kali ini tidak gagal.
Taukah kau Park Jimin, gadismu ini sudah banyak belajar darimu sendiri. Kau harus melihat progres hasil belajarku.
Aku memperhatikan mulutnya ketika mengunyah makanan. Bibir tebal yang mengerucut sungguh menggemaskan sekali. Ingin aku menciumnya sekarang, heol. Jangan konyol, jangan konyol.
"Emang mirip bagian mananya?" Akhirnya ia lanjut bertanya setelah meneguk minuman dari gelasnya. Namun, setelah itu ia lanjut makan lagi. Mungkin ia malam ini sangat lapar.
Ah, iya, mungkin.
Aku berdeham, "itu, kamu, mirip sama kafein, karena sama-sama bikin aku candu."
Dengan usaha keras aku masih memberanikan diri menatap matanya. Dan boom! Reaksi yang tidak terduga.
Ia menghentikan sumpitnya melepas makanan. Dan mematung sebentar lalu menunduk, malu?
Dan detik berikutnya aku melihat ia sepertinya tersedak.
"Gwaenchanayo? Jinjja mianhaeyo Jimin-ssi. Kau jadi tersedak seperti ini. Aku benar-benar harus melihat timing yang tepat." Aku menghampiri tempatnya duduk, agar lebih gampang memberinya minum.Aku berhasil? Ya aku berhasil, nyatanya dia tersedak seperti itu. Assa!
KAMU SEDANG MEMBACA
3S (Senyam Senyum Sendiri)
FanfictionSederhananya ini adalah kumpulan halu seorang fangirl kepada idolanya. Maaf jika halunya terlalu gila, halu tingkat iblis soalnya.