Penikmat Luka (2)

15 1 0
                                    

Bagaimana dengan Khawatir
Yang berujung mata berair
...
Jika cinta bagai angin,

aku tak ingin merasakannya
Sebagai fatamorgana di Pinnacles Desert
Muncul hanya pelipur lara dan hampa
..
Juga, ku tak ingin
Ia datang sebagai topan
menghapus kenangan dengan ganasnya
Niat membersihkan,
namun tak sadar ia pun memberi jejak "luka"
...
Lantas apa yang ku inginkan?
hmmm
Menyejukkan menuju SyukurNya
maka aku akan taqwa bersamaNya, akannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Buah Sang PengkhayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang