Sukar

PROLOG

"Adni gak mau di asrama Ayah! Adni mau sekolah ditempat yang sama dengan teman-teman Adni!"

Adni berseru dengan perasaan yang menggebu-gebu, dadanya naik turun menahan sesak yang entah sejak kapan menyerang dadanya. Ini adalah kali pertama dia menolak perintah sang ayah, setelah selama ini dia hanya menjadi pihak yang mendengarkan tanpa pernah didengarkan.

Tapi kali ini tidak lagi, dia lelah harus selalu dikekang. Dia mencoba untuk menyuarakan haknya, dia hanya ingin bersekolah ditempat yang dia inginkan. Apa susahnya.

"Pokoknya kamu harus bersekolah ditempat yang ayah pilihkan! Ayah tidak mau tahu, kamu harus menuruti ayah."

"Tapi, ayah...."

"Jika tidak, kamu tidak perlu melanjutkan sekolahmu!"

Hendra membentak dengan cukup keras, setelah itu ia meninggalkan putrinya dengan wajah merahnya menahan amarah.

Adni terjatuh bersimpuh, air matanya berlomba-lomba menganak sungai dipipinya, ia terisak.

Adni lelah, dia muak harus selalu dikekang, dia hanya ingin suara hatinya didengar, tetapi kenapa? Hal sederhana itu harus sesukar ini.

Dia adalah Neora Adni Suryan, seorang gadis yang rapuh, yang suaranya tak pernah didengarkan. Seorang yang telah kehilangan kasih sayang ibunya, dan tak pernah disentuh kasih sayang ayahnya.
Hanya karena dia dituduh membunuh ibunya sendiri karena telah melahirkannya. Dunia memang kadang sekejam itu hanya untuk menghukum seorang anak yang tak bersalah demi memuaskan hasrat pelampiasan seorang yang merasa kehilangan.

Dia mungkin tak butuh cinta, dia hanya butuh kasih sayang.

Dia mungkin mengharapkan seseorang mencintainya dengan tulus, tapi dia lebih membutuhkan ketulusan ayahnya.

Dia butuh sandaran, dan apakah dia akan menemukannya?

Inilah kisah Adni, seorang gadis yang ingin suara hatinya didengarkan.

To be continued...

Hai, ini adalah cerita pertama saya, saran dan kritiknya sangat dibutuhkan, maaf yah untuk typo, saya masih belajar.

Terimakasih telah membaca dan menyukai cerita ini ^<^

Warm regards..

Hanif  JK