Prolog.

581 83 19
                                    




"Fuuuu... Fuu.... Fuu... "

Di sebuah ruangan yang cukup besar namun minim pencahayaan, terdengar tawa yang terkesan mencekam dari pita suara seorang wanita cantik bertubuh sexy yang tengah duduk dengan anggun di sebuah singgasana di ruangan gelap tersebut.

"Jadi, kau kah Jeon Heejin? Sang darah murni itu?" ucap si wanita dengan smirknya yang mencekam, kepada seseorang bernama Heejin, yaitu seorang gadis bertubuh mungil dengan setelan kemeja hitam dan juga celana Jeans hitam.

Gadis bernama Heejin ini terlihat cukup cantik, ia berkulit putih pucat dengan bentuk wajah yang manis, mata indah, hidung mancung yang runcing seperti pisau, serta tahi lalat yang menghiasi di dekat mata kirinya, membuat gadis ini terlihat lebih manis.

Namun, keadaan gadis cantik ini terlihat sedang tidak baik, sepertinya ia baru saja terlibat sebuah pertarungan dahsyat sebelum mencapai tempat yang kini ia pijak.

Semua itu terlihat dari kemeja hitamnya yang sudah lusuh, celana jeansnya yang terlihat dihiasi beberapa robek dan noda darah akibat sayatan sesuatu, serta luka lebam pada sudut bibir dan pelipis gadis bernama Heejin tersebut.

"Jadi, apa tujuanmu datang ke tempat ini yang mulia?" ucap wanita itu pada Heejin, masih dengan smirknya yang mencekam.

"Apakah kau ingin bertemu dengannya? " sambung wanita misterus itu.

Heejin tidak menanggapi, ia hanya menghembuskan nafasnya secara perlahan, berusaha tenang.

"Jangan banyak lagak, keluarkan semua yang kau punya..." Heejin mulai melangkah ke tengah ruangan, kemudian ia tepat berhenti ditengah ruangan tersebut, mendongak secara perlahan, kemudian ia menatap sang wanita misterius dengan tajam, sangat-sangat tajam, seolah sorot mata itu ingin segera menghabisi apa yang ada dihadapannya, "akan aku habisi dalam 10 detik, " sambung Heejin.

kini mata Heejin yang tengah menatap tajam itu berubah, yang awalnya hitam kecoklatan seperti mata manusia pada umumnya, kini berubah menjadi merah menyala, dan itu terlihat benar-benar menyeramkan, ditambah giginya yang tengah menggertak rapat, kini terlihat memanjang pada bagian taringnya, serta perubahan yang paling mencolok terjadi pada rambut panjangnya yang awalnya berwarna hitam kecoklatan, kini berubah benjadi silver terang.


"Fuuu.... Fu... Fuu... " sang wanita misterius kembali tertawa.

"Baiklah kalau itu maumu, "ucap si wanita, sembari menjentikan jarinya.

TAKK!!

seketia sesaat setelah wanita itu menjentikan jarinya, tiba-tiba, ratusan pria berpakaian hitam keluar dari lorong-lorong yang terdapat pada ruangan tersebut, ratusan pria itu kini memenuhi ruangan tersebut, mengelilingi Heejin dengan kuda-kuda aneh seolah mereka ingin segera menyergap Heejin dengan buas.

Ratusan pria itu bukanlah manusia biasa, mereka juga memiliki mata merah menyala walau tidak seterang milik Heejin, mereka juga punya taring serta kuku yang panjang dan tajam, layaknya seorang vampire, bukan cuma selayaknya, melainkan mereka benar-benar vampire.


"Baiklah, aku tunggu dalam 10 detik," ucap wanita itu sembari tersenyum miring.

Heejin diam, tidak memerdulikan keadaan sekitarnya.

Perlahan, seorang pria mendekat ke arah Heejin, kemudian ia dengan entengnya menyentuh pundak Heejin kemudian berkata, "halo cantik, bagaimana kalau kita menghindari keributan dan lebih memilih untuk bersenang-senang bersama? "

Heejin terlihat tidak begitu memerdulikan pria itu, namun ia berkata, "Jangan sentuh aku, kalau kalian masih ingin hidup walau hanya sedetik saja," ucapan Heejin tersebut terdengar sangat-sangat serius dan mencekam.


"Dih, sok kuat, " ucap pria tadi, meremehkan Heejin.

Setelah sesaat ia berucap, Heejin langsung menepis lengan pria itu dari pundaknya, kemudian langsung mencengkram wajah si pria tadi.

"sudah ku peringatkan, bukan? "

Heejin menguatkan cengkramannya, hingga kini wajah sang pria terlihat mulai meretak, disertai cahaya merah yang keluar dari dalam tubuhnya.

"KHAAA!!!!! TOLONGG!!! PANASSSS!!!! " kini si pria merintih kesakitan, padahal Heejin cuma mencengkram wajahnya.

Bukannya tidak meronta berusaha untuk lepas, namun sepertinya kekuatan Heejin bukan level yang bisa ia tandingi, terbukti dari lengan kanan Heejin yang tidak bergerak sedikitpun padahal si pria tadi sudah merontah sedemikian kuatnya.

"jangan sentuh aku," sambung Heejin datar, kini Heejin mengepalkan lengan yang ia pakai untuk mencengkram wajah si pria, bersamaan dengan itu, tubuh si pria tadi hangus terbakar hingga berubah menjadi debu yang langsung diterbangkan oleh angin.

Seketika, ratusan vampire tadi membelalakan mata mereka begutu menyadari Heejin bukan lah level yang bisa mereka atasi.

Namun mereka tidak menyerah begitu saja, mereka mulai melompat menjauh dari Heejin, mempersiapkan diri mereka masing-masing untuk segera menyerang Heejin dalam jumlah banyak secara bersamaan.

Menanggapi hal itu, Heejin malah perlahan menutup matanya, padahal ia tahu musuh-musuhnya saat ini tengah menunggu ia lengah.

Benar saja, begitu mendapati Heejin menutup matanya, mereka mulai melompat dan berlarian ke arah Heejin.


'Tenang saja....'

Kini Heejin berucap dalam benaknya.

'aku akan merubah dunia yang kelam ini, menjadi seperti semula, '

Ditengah ucapannya, tampil beberapa siluet yang melintas dipirikan Heejin.

Mulai dari punggung kekar seorang lelaki berkemeja putih penuh noda darah.

Siluet beberapa anak kecil yang tengah tersenyum hangat dihadapannya.

Seekor serigala putih yang tengah tergeletak sekarat dengan bercucuran darah.

Serta yang paling membekas, adalah siluet senyuman hangat serta derai air mata dari seorang gadis.

'Semuanya demi kalian...'

'Orang-Orang yang aku cintai!'

Seketika, mata Heejin kembali terbuka lebar dan semakin merah menyala, sesaat dimana serangan para vampire itu hampir menyentuhnya.

'Tunggu saja... '

.

.

.

FF baru egennn hehe, entah kenapa lagi bucin sangat sama loona ini, semoga kalian suka yah dengan 3 ff aku yang lagi on going ini.

Setelahnya ngga akan ada ff baru lagi, karena aku fokus sama yang tiga ini, semoga suka ya semua, kalau suka jangan lupa vote dan komen ya! Hehe selamat menikmati.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Holy Blood. (2Jin / Heejin x Hyunjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang