|1| Rumit

8 3 0
                                    

Seorang gadis dengan tas biru gelap nya dan rambut yang di kucir kuda itu saat ini sedang berjalan di koridor sekolahnya. Dia adalah Aletta Ginesha, siswi cantik yang tidak ada tandingan nya di SMA Cempaka.

Kulitnya yang putih bersih dan bibir ranum nya yang pink alami membuat siapapun yang melihatnya akan tertarik ditambah lagi sikapnya yang dewasa dan sopan terhadap siapapun menjadi nilai plus tersendiri.

Ia tidak pintar tetapi juga tidak bodoh dalam hal pelajaran. Meskipun ia adalah anak dari donatur terbesar di sekolahnya akan tetapi itu tidak membuat nya bermalas-malasan dalam belajar, karna tujuannya adalah mendapatkan beasiswa kuliah di Amerika agar dapat membanggakan kedua orang tuanya.

"Pagi bu" sapa nya kepada Bu Indy yang kebetulan berpapasan di koridor.

"Pagi juga Al" jawab Bu Indy dengan senyum ramahnya.

"Aletta!" Panggil cowok di belakangnya.

"Kenapa?" jawabnya.

"Kok lo duluan sih, kan udah gue bilang tungguin gue kita berangkat bareng" ujar cowok itu seraya mendekat.

"Lo lama" balas nya.

"Ini masih pagi Al" kesal cowok itu karna menurutnya Aletta berangkat sangat pagi.

"Itu kan menurut lo, udah ah bentar lagi upacara buruan!" ujarnya sambil buru-buru masuk kelas karna akan melaksanakan uapcara.

"Iya iya elah" jawab cowok itu sambil melangkah masuk.

Dia adalah Aksaria Arga Pratama. Arga bukan tipe cowok dingin dengan mulut pedasnya, bukan pula tipe cowok badboy dengan segala keonaran nya, apalagi goodboy dengan semua prestasi nya itu bukan arga sekali.

Ia adalah cowok normal biasa, layaknya laki-laki pada umumnya. Dan satu lagi, ia adalah sahabat dari seorang Aletta.

***

Saat ini semua murid tengah melaksanakan upacara bendera. Tak biasanya matahari kali ini sangat terik.

Seorang gadis yang berdiri di barisan tengah itu kali ini sangat gelisah. Ia tidak sempat sarapan tadi pagi, perutnya sudah berbunyi padahal biasanya meskipun tidak sarapan ia tetap kuat mengikuti upacara hingga selesai.

Mungkin karna hari ini cuaca sedang panas ditambah penyakit anemia yang ada ditubuh nya. Kepalanya sudah sangat pusing, bibir pink nya pun saat ini sudah pucat.

"Al" bisik Arga yang berada di barisan laki-laki tepat di samping nya.

"Al lo gapapa?" tanya Arga.

Aletta menoleh lalu menggeleng pelan. Tepat saat ingin menoleh kedepan Aletta ambruk.

Arga yang berdiri tepat di samping nya pun segera menggendong Aletta menuju UKS.

Ia melangkah masuk lalu membaringkan Aletta di ranjang UKS. Lalu segera memanggil dokter pribadi sekolahnya.

Setelah di periksa oleh Dokter Vania, Arga langsung menanyakan keadaan Aletta.

"Gimana dok?"

Dokter itu tersenyum menatap Arga "Aletta gapapa, perutnya cuma kosong karna belum sarapan ditambah lagi dengan penyakit anemia nya" ujar Dokter Vania kepada Arga.

"Syukurlah. Kalo gitu saya ke kantin dulu mau beliin sarapan buat Aletta dokter tungguin bentar ya" pinta nya.

"Baiklah"

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang