Alka Dan Alena

Pindah ke Bandung.

HAPPY READING!( ˘ ³˘)♥

"Len,Lo yakin mau pindah?" Tanya gadis manis berpipi chubby. Bella.

"Iya Len,kayaknya Lo pikir pikir lagi deh" sambung gadis polos di samping Bella. Rachel.

"Ya mau gimana lagi,gue emang harus pindah ke Bandung,emang kalian pikir gue mau apa pindah dari Jakarta?" Ujar Alena.

"Ya tapi kan Lo bisa tinggal di sini sama Tante Lo Len" saran Bella.

"Gue juga maunya gitu bel,tapi Lo tau kan bokap gue kayak gimana" jawab Alena.

"Emmm,bel,gimana kalok kita ikutan pindah" saran Rachel yang dapat lemparan bantal dari Bella.

"Heh somplak!lu kira kita punya duit?!" Ucap Bella kesal.

"Bukan gitu bel,keluarga gue sama Lo kan ada perusahaan di sana,terus kita bisa mukul bonyok buat ngurus perusahaan yang di Bandung,gimana?Gilak pinter banget gua!" Ucap Rachel bangga.

"Oh iya ya,tumben lu pinter bi,biasanya Lola" ejek Bella.

"Lo berdua ikut ke Bandung ni?" Tanya Alena.

"So pasti Al!lagian kita mau sama siapa di sini?" Ujar Bella.

"Yaudah,sana gih pulang,besok gue mau berangkat,sore sih,tapi siapa tau kalian di setujui pindah,kan harus siap siap" ucap Alena.

"Oke Len,kita pulang ya,bye!yuk bebek!" Bella menarik tangan Rachel keluar rumah Alena.

Alena hanya menggeleng melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

×××

"ALKA! HARUS BAGAIMANA LAGI PAPA NGAJARIN KAMU?!BANDEL SEKALI KAMU!MAU JADI APA HA?! PREMAN?!" Bentak pria berumur sekitar 40 tahun. Wijaya.

"Apa anda peduli jika saya menjadi preman?anda hanya peduli dengan wanita jalang yang membuat mama meninggal!" Jawab cowok yang masih menggunakan baju SMA. Alka.

PLAK!

Satu tamparan melesat ke pipi kanan Alka. Wijaya sangat geram dengan tingkah anaknya ini. Apa dia salah?jika memang dia hanya ingin meminta maaf!

"Tampar saya!tampar sepuas anda!itu tidak akan berpengaruh buat saya!" Sarkas Alka yang hendak keluar rumah namun langkahnya terhenti.

"Jika kamu terus seperti ini!akan papa sita motor kamu!" Ancam Wijaya.

Alka terkekeh ringan, "Itu motor hak saya!saya beli dari hasil kerja keras saya!paham anda?!" Alka keluar dengan emosi menggebu gebu.

Alka mengambil handphone nya dan menelfon kedua sahabatnya.

"Hallo,tempat biasa" ucap Alka to the points.

"....."

"Bacot!buru!" Alka langsung mematikan penggilan sepihak dan melajukan motornya melewati angin malam kota Bandung.

Samapi cafe milik Alka,apa?!cafe milik Alka?!yaps dia punya cafe setelah tragedi 4 tahun yang lalu. Cafe di buat untuk ngopi ngopi santai,banyak anak SMA merah putih atau sekolah lain mampir kesana.