SILAM

14 4 0
                                    

"Dibawaha sinar matahari yang terik, nampaklah seorang anak laki-laki yang sedang terbaring lemas diatas sebuah matras berwarna biru langit tersebut.


Dia tengah berusaha untuk bangkit dan menyeimbangkan tubuh nya dengan lawan main nya itu, dan sesegera mungkin dia membalas serangan demi serangan terhadap lawan nya...

Dia tak habis pikir, kalau semua serangan yang ia berikan dapat dengan mudah ditangkis oleh lawan main nya , malah sebalik nya, anak yang berusia lebih mudah tiga tahun dari dirinya yang sekarang ini menjadi lawan nya itu, sangat gencar dalam memberikan serangan ketitik lemah nya tersebut, lawan nya itu sangat cepat dalam mengetahui gerak gerik dia,,

Alhasil.. dia kembali lagi tersungkur diatas sebuah matras, dan kali ini dia benar -benar sudah tidak berdaya lagi, mengingat sebuah pukulan mendarat dibibir nya ,

Dibalik kejahuan, dia melihat nanar dengan matanya sepasang seorang laki-laki dan perempuan dewasa yang sedang tersenyum kearahnya yang sudah tidak berdaya lagi, kemudian lawanya itupun mendeketi dia, yang sedang berusaha untuk bangkit,

" Maaf kan aku___".lirihnya

"aku terpaksah harus melakukan semua ini" timpal nya lagi. Kali ini, dia tak bisa lagi mendengar apa yang dikatannya barusan,
Sekarang kondisi tubuhnya sangatlah kacau,

Baju putih karate yang ia kenakkan sekarang ini, sebagian sudah dilumuri oleh darah, Dia sudah tidak kuat lagi, penglihatannya berubah sangat kabur, kepalanya seakan -akan terasa dihimpit sebuah batu besar, sekelilingnya menjadi sangat buram,darah segar mengalir begitu saja ditengkuk nya,

Hingga akhirnya tubuh kecil itupun roboh, semuanya menjadi sangat gelap,
Terakhir yang ia dengar hanyalah , sebuah teriakan. "

HEALING METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang