Allya adipati andara, wanita cantik nan pintar dan sering dipanggil lia dirumah. Anak dari jendral Pascal Adipati dan bu andara adipati. Ayahnya yg tegas dan disiplin serta ibunya yang sabar dan menyenangkan membuat lia bahagia di bumi. Lia adalah anak kesatu dari 2 bersaudara. Adiknya, alisya adipati andara atau aca. Adik yg baik dan ramah.
Pada tahun 1998 ayahku pindah kerja ke sebuah kota indah, Bandung. Saat itu aku kelas 1 SMA. Dan pindah ke salah satu SMA yg ada di Bandung. Sekolah yg banyak menyimpan rasa:)
Sudah 2 minggu aku disana. Aku bertemu dengan lelaki yang sungguh menyenangkan, adrian adnan kerie. Dia satu tahun diatasku walaupun sebenarnya umur kami tak jauh beda. Ayahnya juga tentara dan ternyata kenal dengan ayahku. Ibunya kepala sekolah dan cantik.
Awalnya kmi brtemu di osis. Dan kebetulan aku terpilih. Dia tidak, dia hanya sekumpulan orang populer di sekolah. Awalnya aku tak mau kenal dengannya. Aku hanya ingin menjadi seorang yang normal. Tetapi dia membuatku sadar tak semua orang seperti apa yang ku lihat.
"heyy" sapanya padaku.beberapa temanku menoleh . Tak kujawab. Hanya senyum yg bisa kuberikan dan kurasa itu cukup untuk orang yang belum kukenal.
"kau tau? -aku menoleh- " apa? "
"adik kelas yg baik akan menyapaku dengan ramah."lalu dia pergi menyusul temannya. aku bingung.
"dia adrian. Anak kelas 11 sosial,kau kenal? " kata kerin salah satu temanku. Aku menggelengkan kepalaku. Itulah awal pertama aku tau dia.
___________________________________________
Pagi ku diawali dengan roti cokelat dan susu, lalu aku berangkat dengan angkot, beberapa saat angkot itu berhenti, aku tak peduli apa pun yang terjadi, tetapi setelah melihat penumpang yang masuk aku langsung menutup wajahku.ya,dia Adrian dan dia duduk di sampingku. Aku sempat bingung juga kenapa belakang ini dia sering muncul di hidupku yang tak seberapa ini.
Setelah dia duduk dia berbisik padaku
"ongkosmu aku yang bayar"
Aku diam sesaat lalu menjawab "gausah"
Tidak ada jawaban yang kudengar berikutnya. Lalu kami pun sampai di sekolah yang ternyata sudah ramai sekali. Dia turun lalu membayar ongkos kami, aku berusaha untuk mengganti tapi dia bilang tak usah, yaudah lumayan juga sih. menghemat uang.
Lalu dia mengantarku sampai depan pintu kelas ku. aku sempat takut teman"ku curiga dan bersorak "cie" dan semacamnya. Tapi tidak ada yang kudengar sejauh ini. Seakan akan semua membisu.
"terimakasih untuk tadii, maaf jika mengganggu" katanya
Ah,, Rian membuatku merasa bersalah, maaf ya Rian:(
Sesampainya aku dibangkuku kawan kawanku langsung menyambar dengan pertanyaan hubungan ku dan Rian-_. Aku jawab seadanya dan sebenarnya
"tapi dia itu tak pernah naik angkot kan? " kata kerin
"iya, biasanya dia pake motor Liaa!" sambut tara
"ohh,, jadi gimna? " jawabku.
"Seharusnya kau senang lia. Dia jarang lho seperti ini."jawab tara, Sepupu Rian
"jadi aku harus gimana??" kataku lagi
"kamu deketin aja atau biarin semua berjalan sesuai kenyataan" jawab kerin
___________________________________________.
bel istirahat berbunyi, dia berjalan bersama rombongan nya, lalu tersenyum kepadaku lalu dia melihat ke arah tara dan berkata
"rak, kirim salam ke lia, bilang:dia cantik"
"siap atuhh" jawab tara dan aku yakin pastii wajahku memerah.
"tar, dia itu bagaimna sih orangnya?" tanyaku
"kau mau aku kenalkan? Nanti kau juga tau sendirii kok:)"
"gausaa raa!! hehe" kata ku terkesiap.
__________________________________________
"tar, boleh kita pulang sama?"
"Boleh lah, tapi tunggu aku piket ya." aku mengangguk.
setelah tara piket kami pergi untuk pulang. sebelum pulang kami jajan bakso dan duduk di dalah satu meja. Tiba tiba Rian datang
"rak, udah disampein salamku?" katanya
"diam, kami lagi makan, gandeng pisan_-"
Aku ketawa lalu Rian duduk didepan tara.
"bagi donk makananya,sangkan lapar :("
"yauda pesen aja atuh:/, sekalian bayarin punyaku sama lia" Rian memutar bola matanya.. Jujur aku suka mereka.
"yaudah lah ya rak,, Lia:) duluan," kata Rian
"eh yan! Duit buat ongkoss,, hehe"
Lalu rian memberi 20. 000
________________________________________Bantu vote:)