Chapter 8
{AUTHOR POV}
Ael yang mengejar kevin pun sudah sampai dikantin. Ia melihat kevin yang sudah duduk sambil meminum segelas jus mangga.
Ael: "hosh...hoshh.. Bagi vin...minumm..hoshh" (dengan nafas terengah-engah)
Kevin: "nih (sambil memberi gelas yang ia pegang) pucet banget muka lo, kenapa?" (tanya nya bingung)
Ael: "pake nanya? Gw lari-larian ngejar lo anjir vin, jalan lo cepet banget"
Kevin: "bukan gw ini yg nyuruh"
*SRAK*
Ael menarik dan menduduki bangku yang terdapat disebelah kevin
Ael menatap kevin dengat tatapan yang penuh tanda tanya dan rasa ingin tahu
Lalu tiba-tiba.....
Ica: "hay kevin, ael, gw boleh join sama kalian kan? "
Ael: "boleh ca"
Ica: "makasih ael, lo emang yang terba-"
Kevin: "sorry ya bro, kayaknya gw harus kekelas duluan deh, bye" (sambil ngedipin ael)
Ael: "vin, vin, tungguin gw vin, please" (sambil lari menyusul kevin)
Sesampainya di depan kelas ael,ael langsung mengutarakan semua pertanyaan yang ada di otak nya.
Ael: "vin, lo gimana bisa kenal sama kyra? "
Kevin: "kyra siapa? Anak baru? "
Ael: "kyra yang tadi lo tabrak bukunya"
Kevin: "oh, cewe bawel itu? Gw gakenal, cuma sempet ketemu aja sama tuh cewe"
Ael: "dimana? "
Kevin: " di uks, dia sempet ngobatin luka gw waktu itu, kenapa? Temen lo?"
Ael: "umm... Iya dia temen gw"
Kevin: "oh... "
Ael: "Kapan lo luka vin? Kok bisa? "
Kevin: "tiap hari kan? Kok bisa? Itu mah emang udah sarapan gw tiap hari el"
Ael: "eh bukan gitu maksud gw, maksud gw kok bisa dia tau nama lo? Gitu"
Kevin: "dia yg minta kenalan duluan,gw cuma jawab 'kevin' doang"
Ael: "ouhh... "
Kevin: "kenapa el? Ada yang salah? "
Ael: "ga kok, udah ayo kita kekelas" (sambil tarik tangan kevin)
Kevin: "tapi el, kelas kita kan beda arah, lo tinggal masuk doang, gw yang jalan lagi "
Ael: "oiya lupa, udaj biasa sekelas dari kecil sih, yaudah ya vin gw duluan" (lari kecil masuk ke kelasnya)
Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat teman kecil nya itu yang lucu.
.
.
.
.Thanks yang udah baca! 😘💜👌JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!! 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
friEND
RomantikKalo emang pernah deket, kenapa harus bohong segala? Katanya kalo sayang harus saling percaya, tapi kalo hal yang sepenting ini aja disembunyiin gimana mau dipercaya? -Kenzo Arvin