G E N U F L E C T I O N

538 82 3
                                    

GENUFLECTION

"Questionable sanity"

.

.

.

A Oneshoot Ficlet NaruHina for NHFD 2020

A thousand for eleventh

Rate: T

Genre: romance and little bit comedy

"Naruto adalah sebuah serial anime yang selamanya milik Masashi Kishimoto, penulis hanya meminjam chara dalam anime tersebut.

"Cerita yang dibuat merupakan fiktif belaka. Apabila terdapat kesamaan alur dengan cerita lain, hal tersebut bukanlah suatu kesengajaan.

"Dibuat dengan tujuan untuk menghibur dan memberi kepuasaan batin pada penulis sendiri serta menyemarakkan event tahunan NHFD, tanpa ada niat untuk menistakan chara manapun.

"Penulis tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apa pun."

Selamat menikmati!

.

.

.

Raung mentari menggelikan bercumbu dengkus. Memeluh peluh dikubang jemu. Diumpati ribuan umat yang menapaki anaknya, bumantara mengaminkan suka ibunya. Tapi pemuda itu angkuh menggelar raga, menantang sang surya yang bersorak bahagia. Tubuhnya yang kecoklatan kini terpanggang duri sengatan terik matahari, tak acuh pada kaos longgar berbalut keringat yang kini mendekap tubuhnya lekat-lekat.

Hinata berada jauh dari sana. Menyaksikan pujaannya yang bertandang menantang musim panas, di sebuah halaman basket kecil di samping rumahnya. Tubuh gadis itu dibui oleh rerimbun belukar di tepi jalan, berseberangan dengan sesosok pemuda yang kini berkonsentrasi memainkan bola. Netra perak gadis itu mengulati langkah demi langkah sang pemuda, menyaksikannya dalam pilu sebab tak cukup berani datang mendekat untuk menyapa.

Akan tetapi, kemalangan nyatanya sering kali bercanda dengan jalinan takdir. Pemuda itu terjatuh kesakitan sebab salah memperhitungkan langkah kaki, menciptakan bertetel luka pada kaki. Mengaduh kesakitan dengan nyaring suara yang nyata terdengar indera Hinata. Membuatnya ikut pula meringis menahan sakit yang nyatanya tidak ada.

"Lain kali gunakan matamu, Naruto baka!"

Seorang pemuda berambut hitam legam yang dikenal Hinata bernama Sasuke mengumpat keras. Meneriaki kata bodoh dengan lantang sembari memapah Naruto, pemuda labuhan hati Hinata, menuju ke tepian lapangan. Lalu bergegas meninggalkannya untuk pergi membeli antiseptik dan perban ke apotik terdekat. Kini, hanya tersisa Naruto yang melamun mengulati arakan awan di langit cerah siang itu, dan Hinata yang diserang kebingungan untuk datang menolong atau bertahan di tempat hingga Sasuke segera tiba.

Ada keterbisuan dan kegugupan panjang yang menyambangi batin dan benak Hinata, ketika dia memantapkan hati untuk segera datang memberi bantuan. Tetapi, dering ponsel di saku kardigannya menghambat Hinata untuk lekas menghampiri. Hanabi meneleponnya dan segera saja membuatnya tersadar atas alasan apa yang membuatnya melewati jalan ini. Lalu berakhir menyembunyikan diri pada semak-semak rimbun pinggiran jalan karena mendapati atensinya menancapkan pandang pada sesuatu yang lebih menarik.

GENUFLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang