[O2] -- panggilan

484 61 20
                                    

*Nanana* *Nanana*

Incoming Call

Uknown Number

Melihat uknown menelfon, mata mereka langsung tertuju pada ponsel Haechan ditambah dengan muka mereka yang tampak takut dan kebingungan

"Lah anjir dia nelfon" sontak Haechan

"Wah anjir, gimana nih?" tanya Mark dengan kebingungan

"Angkat aja kali" jawab Jaehyun dengan santai

"Udah gila lu ya, kalo nanti dia ngancem gimana?" sambung Yuta

"Stop, stop, mending gua aja yang angkat" jawab Jhonny dengan percaya diri

Saat Jhonny mengangkat telfon, ia hanya mendenger suara kresek kresek, seperti ia tidak menelfon manusia

"Halo?"

" *kresek* *kresek* "

"Halo? Ini siapa ya?"

Tak berapa lama, akhirnya uknown pun berbicara

"Halo? Ada orang disitu?"

"HAHAHAHA, kenapa pesannya hanya dibaca saja?"

"Anda pikir itu penting?"

"Oh tentu saja, apa kamu mau nyawa kamu dan teman-temanmu terancam?"

"Saya tidak peduli dengan kata-kata anda"

"Oh begitu ya, jadi anda siap bila nyawa anda dan teman-teman anda terancam?"

"Anda bukan tuhan jadi anda tidak bisa mengambil nyawa"

"Bagus juga perkataanmu anak muda, lihat saja nanti apa yang terjadi HAHAHA"

"Oke, saya tidak takut sama anda"

Setelah Jhonny berbicara seperti itu, akhirnya telfon pun dimatikan oleh uknown. Suasana di ruang tamu pun semakin risau

"Dia beneran bakal ngancam nyawa kita gitu?" tanya Taeyong

"Sumpah ya, gua udah bilang berapa kali, jangan percaya sama gituan" ketus Doyoung dengan kesal

"Tapi kalo beneran gimana sial?" tanya Haechan dengan bingung

"Udah-udah untuk sekarang jangan terlalu pikirin, besok kita omongin aja lagi" jawab Taeil sambil menangkan

"Nah setuju tuh gua" sambung Jaehyun sambil meyakinkan yang lain

"Yauda besok sore kita ngumpul lagi ya du rumah gua" sambung Taeyong

Akhirnya, mereka semua pun pulang ke rumah masing-masing

┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬─

"Gimana lancar?" ucap pria berbadan tinggi

"Lancar" ucap pria berkulit putih

"Kita lihat saja kemampuan mereka sampai mana HAHAHA"

┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬──┬┬

Saat jam pulang kampus, Taeyong mengajak mereka untuk bertemu di kantin serta mereka juga satu fakultas jadi lebih mudah untuk bertemu

ilichil (21)


Taeyong : kantin kuy
Yuta : lah kuy
Jhonny : gaskeun lah
Haechan : skuy bosq
Mark : gua ke toilet bentar ya
Taeil : gua otw
Doyoung : otiway nih
Doyoung : anj typo
Doyoung : otw maksud gua
Taeyong : anj nama gua dibawa bawa
Doyoung : maap qq
Jungwoo : gua otw nih sama winwin
Taeyong : oke
Jaehyun : eh gais
Jaehyun : sorry ya
Jaehyun : gua ga bisa ikut ngumpul nih
Jaehyun : matkul besok ngasih tugas banyak
Jaehyun : sorry banget ya
Taeyong : santuy aja wkwk
Jhonny : iya gapapa elah
Taeyong : nanti gua tunggu di meja biasa ya
Jhonny : oke

Saat mereka sedang asik menyantap makanan, Taeyong pun mulai membuka pembicaraan, "Eh menurut kalian yang kemaren beneran ga si?"

"Kalo menurut gua sih ngga" ucap Mark sambil memainkan ponsel

"Tapi nih ya, biasanya kalo orang yang kaya gitu beneran tau" ucap Yuta dengan nada menakutkan

"Beneran darimana? Kan dia bukan tuhan masa bisa gitu" ucap Jhonny dengan kesel

"Udah apa jangan bahas itu mulu" ucap Jungwoo sambil menyenggol pundak Taeyong

"Iya ih kan winwin jadi takut" ucap Winwin dengan kesal

"Udah udah mending bahas ginian di rumah aja, ga enak kalo yang lain denger" ucap Taeil untuk menengkan

Saat mereka sudah selesai, akhirnya mereka pulang dengan mobil masing - masing. Saat Doyoung ingin memakai seatbealt, ia melihat ada bayangan hitam lewat begitu saja di depan mobil ia.

"Astaghfirulah" batinnya

Sontak ia kaget dan tidak bisa bergerak sama sekali. Akhirnya, ia berusaha untuk menangkan dirinya

"Udah udah, buang pikiran lu" batinnya

Setelah tenang, Doyoung pun menyalakan mobil dan bergegas untuk pulang. Ia pun menyalakan lagu untuk menghilangkan pikirannya tersebut

"She no longer needs me"
"Neol wonhal su-"

BRAK!















Gimana ceritanya?
Maaf ya kalo kurang seru hehe
Kalo suka, jangan lupa vomment ya

Thank you.

12.07 || NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang