Hari ini seperti biasa Chenle menjaga UKS.
Sekarang giliran bocah itu menjaga, lumayan untuk tiga hari kedepan dia tidak perlu mengikuti pelajaran.
Tapi kegiatan berbaringnya di ranjang UKS sembari main hp harus terhenti akibat---
"Chenle~~" Ya siapa lagi kalau bukan Jisung? Ketua osis sekaligus kapten tim basket itu datang dengan membawa wajah jeleknya.
Pelipis serta pinggiran bibir robek. Belum lagi darah yang mengering di pangkal hidung. Dan lebam di kedua pipinya.
"Sini." Seakan hafal, cowo china itu menepuk sebelah ranjangnya. Membuat Jisung berjalan menghampirinya.
"Sama siapa? Kok jadi gini sih?" Nyatanya bukan cuma wajah saja yang bonyok, tetapi tangan juga. Bekas memukul.
"Gatau, diajak kak Jeno doang. Katanya kak Jaemin digangguin." Jelasnya. Chenle menarik nafas pelan. Dan berkata "kok bego banget sih?!"
Chenle mengoleskan betadin di wajah Jisung. Sedikit menekannya membuka Jisung meringis. "Aw! Sakit, Le." Chenle mendengus. "Tadi berantem udah kaya orang siap mati, sialan."
"Ish! Kalo ngobatin jangan sambil ngoceh dong!" Kritik Jisung, Chenle saat ini benar benar ingin menambahkan lebam di wajahnya.
"Perut?" Setelah selesai, Chenle menanyakan 'perut'. Maksudnya
"Perut aman kok, Le. Thanks ya, nanti gue traktir bakso bu Ima, deh!" Oh, ingin menanyakan lebam di perut.
"Gamau bakso, kemaren udah. Siomay mang Acep aja!" Seru Chenle yang dibalas simbol 'OK' dari tangan Jisung.
RIBET! 🍭
ChenSung~~Sekarang jam pelajaran terakhir. Jisung dan Chenle ada dikantin. Mengingat Jisung menjanjikan siomay pada Chenle.
"Mang! Siomay lima ribu, ya!" ucap Jisung. Dibalas "Siap."
"Kok lima ribuuuu?" tanya Chenle. "Emang gak minum?" jawab Jisung, membuat senyum di wajah Chenle. "Es teh nya teteh ya!"
Sekarang pesanan keduanya sudah diantar ke meja nomor 12 yang ditempati oleh mereka.
Dengan Jisung memesan bakso bu Ima, dan Chenle memesan Siomay mang Acep.
Keduanya memilih untuk minum es teh manis saja, mengingat uang Jisung tersisa 30 ribu.
Siomay dan bakso ; 10 ribu
Es teh dua ; 8 ribu
Jadinya 18 ribu. Nanti ditambah sama uang bensin Jisung, 10 ribu.
Jadinya 28 ribu. Masih ada'lah sisa 2 ribu."Nanti lo gak rapat?" Tanya Chenle, Jisung menggeleng. "Nanti rapat. Tapi osis. Soalnya tadi bu Mimi bilang ke gue kalo satu bulan lagi ada festival." Jawab Jisung.
Chenle hanya ber-oh saja. Dia tidak ingin ikut campur ke organisasi sekolah itu. Cukup menjadi salah satu tim UKS sudah membuatnya lelah.
"Nanti bilangin sama tim lo ya. Kita butuh enam orang buat jaga." Lanjut Jisung. Chenle menganggukan kepalanya. "Yaudah kalo gitu nanti kita ke kantor radio sekolah. Biar gue bisa ngumumin anggota gue."
Jisung hanya menganggukan kepalanya.
R I B E T - Chensung
[ CLARA Q N Z ]"Jadi ngapain lo ngumpulin kita disini? Biasanya juga males malesan buat ngadain rapat, cuman tinggal ngomong di grup W.A." Ucap Cantika Maharani Somi saat tim OSIS sudah berkumpul semua. Jisung menghela nafasnya, memang benar sih kalo dia gak niat jadi KETOS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ribet 🍭 Chensung/sungle
RandomJisung mah suka ngeribetin Chenle. Bahkan cuma sekedar ngobatin luka akibat tawuran yang dibuat sama geng Jisung. Padahal Jisung ketua anak basket sekaligus ketua osis. Chensung bxb homophobic jauh jauh ya nyet.