kata,kataku.

43 5 4
                                    

aku, penyeduh syahdu yang memadu segenap rindu dan sendu.

salam kenal dari bocah nakal yang berceloteh tentang akal..

aku, bukti nyata perihal hati

yang bersenandung mendung dikala guntur relung..

salah satu hawa, yang mem-bawa suka dan duka dalam tuangan luka

bersemayam lah di hati suram ini,pujangga
bersorak ria bersama saya, hari ini saja
celoteh sapa yang kian hari menerpa..


Tuanku?
tidakkah ada sedikit ingat?
secercah kasih?
atas nama ku...
teman yang dulu tuan rindu
tanpa batas waktu
Usai-kah?
aku,puan mu.

Kepingan receh tercecer begitu riuh
memungut arti terselubung hati

sepernah itu aku?

Aku pernah dibuang dengan rasa sayang yang tak bisa terbilang
pernah juga tumbang saat sedang berjuang
Pernah berkata sudahlah saat diri ini menyerah

diwaktu yang sama, aku pernah mencintai dengan sangat hingga akhirnya menjadi sayat
Menelan begitu banyak pahit yang berujung sakit
dikala aku bangkit, percaya dan suka kembali menjadi sulit
puing puing luka yang tergambar jelas dalam ingat masih saja menggurat

aku pun pernah jatuh, jatuh hati yang tak pernah hati hati saat menentukan teman hati
jatuh dikala semua hancur rapuh dan tak akan kembali tumbuh

bagaimana aku selalai dan sebodoh itu?
Membiarkan rasa digelitik masa,
Menunda hati hingga mati,
menyulam rencana yang akhirnya menjadi wacana semata
aku yang lalai atau kamu yang terlalu lihai?
begitu bodoh,aku menerima manusia se-jahat kamu.

Hati yang tandus

Sesosok insan yang mati rasa,
dipukul luka hingga terbentur trauma,
Miliyaran mata silih menyapa
Mengundang hati untuk bertahta kembali
Bukan tak punya hati,
namun sedang berhati hati..
Duka yang tersembunyi rapi dalam suka kini menjadi malapetaka
insan yang jauh hari telah jatuh hati tak bercerita bahwa akan berpatah hati..
semesta berteka teki, menyuguhkan bahagia lantas menabur derita..
sebuah harap yang hancur
tanpa sepatah maap,
Seperti hujan yang tak paham,
sesedih apa payung di musim kemarau
aku menyuka layaknya
matahari pada bumi,
Matahari mengerti jika dia mendekat
pada sang kekasih maka
dia akan menghancurkan.

Mencintai tanpa dicinta

disetiap dentingan detik jam yang menggelitik
dihelaian benang yang dirajut
layaknya denyut
tercipta semesta dipelupuk kedua raga..
sepasang rasa yang dipadu
menjadi satu tuju
hanyalah bualan hingga berakhir khalayan

sekian juta mereka yang menjadi kita,hanya aku yang tak bercita cita
Rasa yang aku garis bawahi atas namamu
kini hancur terpecah situasi
sebuah kata "lebih baik kita" menjadi pedang untuk berhenti berjuang

hentakan waktu sengaja bisu untuk menjamu laraku
kecewa pun tak lupa mampir menertawakan tanpa  jeda
namun, sebuah cinta tak selamanya dibayar sama,
ada disekian cinta yang hanya bisa melihat sang cinta bercinta.

misteri masa lalu

kutipan cerita yang tergambar pasti atas kita
beberapa potret sebagai penjelas yang berderet
sudah berapa banyak irisan waktu yang lemah terkulai begitu
setiap jengkal melangkah,setiap itu pula sebuah salah di masa lalu

Catatan berupa janji yang diingat kini menjadi bukti ilusi
Kecupan manja yang dahulu selalu diketik harus tercerai berai
ucapan pernikahan yang selalu terbahas,kini hidup menjelma bayang bayang halus

pelaku yang sempat terlibat di waktu lalu
adalah sepasang napas yang tak pernah percaya batas
mereka yang terbuai surga cinta tanpa terlebih dahulu menata
diwaktu yang terus berserakan mencoba bersahabat
menjatuhkan berbanyak maaf untuk sebuah masa depan
Namun tak sedikit waktu yang menyeret begitu ribuan pilu,gurau,sendu hingga rindu dalam jumlah baku hingga tercipta sebuah masa lalu.

luka yang bertrauma

Goresan luka yang hari itu tercipta
tak kunjung ceria
kejadian mata sembab di jam sekian
tak berhenti menjawab
si hati yang akhirnya layu
dengan rasa hambar pun menyebar

luka yang ku pangku,seakan membunuh tak peduli
Disaat sembuh dipilih,penyebab kembali hadir
tersenyum simpul tanpa sedikit khawatir
ku pikir engkau akan semati aku selepas meninggalkan ku
Ternyata kau sebaik yang terlihat baik baik saja

ketraumaan bukan di seberapa banyak dan sejahat apa perlakuannya
Dia ada,dikala kamu tidak bisa kembali memaafkan diri mu sendiri..
luka yang bisa kamu bungkus rapi adalah balas dendam terbaik untuk tidak menelan trauma..

Tidak bisa kamu sangkut pautkan dengan dia yang tak menau apapun
dia yang tengah membangun kembali hati mu yang mati suri
Yang dengan gigih memberimu berjuta kasih.
hargailah dia.

Ditinggal begitu saja

seorang adam yang mencintai sesosok hawa
dengan miliyaran rasa yang berbalut tulus
aku yang mencinta secara baik dan benar
Ditengah ego yang kian memeluk erat dirimu

Kami bersama,tapi hati berkata sendiri
setelah beberapa potret kenang kini berubah usang
menjadi liar bahkan tak terawat

sebuah kasih yang dengan payah ku ajak pulang..
sayang yang tulus terbunuh halus oleh kasih pura mu
yang dengan lincah mencium kepercayaan yang amat sangat dengan sebuah salah
memeluk rayu dengan sederet isu
yang berakhir pilu beraroma senduu dengan secangkir rindu.

bagaimana perjalanan mu?
Sudah berapa singgah?
bagaimana disetiap persinggahanmu?
Persinggahan atas nama siapa yang membuat mu betah?
apa yang dia suguhi?
Bagaimana dia melayani mu?
dengan hati?atau berhati hati?


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

akrasa rasa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang