Ditto Sya'bani, lahir di Jakarta pada tahun 1990.anak dari salah seorang pemilik perusahaan ternama di Jakarta. Hingga kini perusahaan itu masih bangkit dan memiliki beberapa cabang perusahaan di luar kota.
seiring berjalan nya waktu kini pimipinan utama dari perusahaan tersebut digantikan oleh anak nya yang bernama Ditto Sya'bani! saat itu ia masih berumur 22 tahun. Umur yang masih terlalu muda untuk memimpin sebuah perusahaan. Tetapi kedua orang tua nyapercaya bahwa iabisa melakukan nya.
Saat ini perusahaan itu terus berkembang berkat ide-ide cemerlang nya. Berkat kerja kerasnya dan sekretaris yang selalu membantunya dan juga karyawan yang sudah bekerja keras untuk mengembangkan perusahaan ini lebih luas lagi
***
Kringg...Alarm dirumah ku berbunyi tepat di angka 06.30 Wib. Aku segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku. Aku teringat bahwa pagi ini akan ada meeting penting yang harus ku hadiri . aku tidak ingin hal yang sama terulang lagi pada hari ini! jadi aku memutuskan untuk bangun dan pergi lebih awal.
Jam menunjukkan pukul 07.15 wib. Baru saja akan sarapan, telepon ditto berdering yang menandakan adanya telepon masuk. Ia melihat nama yang tertera di layar handphone nya tersebut. ternyata Olifia. Sekretaris sekaligus teman dekat nya!
"Halo" – Ditto
" Lo dmna si? Liat jam dong udah jam berapa. Lo mau kejadian pas meeting kemaren terulang lagi? dih gua mah ogah...Buru deh lo kesini! Ga takut macet apa dateng siang-siang mulu?" Omel olifia di sebrang sana
"Ni sekretaris ga ada sopan-sopan nya banget ya sama gw! Padahal gw bos nya sendiri lo! Gw masi mau sarapan fi, lagian kan meeting nya masi ada 1 jam lagi. Jadi ya lo santai aja napa si" - Ditto
"Astaga Ditto Sya'bani bos gw yang paling baik sejagat raya...! Lo masih anteng mau sarapan di jam segini? Sumpaaah cuman lo satu-satu nya Bos yang mau ngelakuin itu" – olifia
"Ya ampun Luxia Olifia! Cerewet banget si lo... trus maksud lo gw ga boleh sarapan gitu? Biar gw kelaperan pas meeting nanti? Sekretaris macam apa kamu ini?" – Ditto
"Drama bat sumpah...! Mending lu bawa bekel aja deh ke kantor! Sarapan nya di kantor!"- Olifia
"iye-iye bentar masi gw siapin dulu nih bekel gw"
"oke gw tunggu lo ya!"- Olifia
Tut-tut-tut sambungan terputus. Ditto segera menyiapkan bekal yang akan dibawa nya nnti. Ia langsung masuk ke mobil dan segera meluncurkan mobil nya menuju perusahaan.
Sesampainya disana ia sudah disambut oleh sekretarisnya. Begitu sampai, ia langsung memberikan kotak bekal nya pada sekretaris itu.
"Bawa ini" pinta atasan nya tersebut
"Baik pak" sang sekretaris pun hanya dapat menuruti perintah dari atasan nya tersebut.
Mereka berdua berjalan menuju ruangan kerja tempat biasa atasan nya itu akan bekerja. Karna olfia berjalan tepat di belakang Ditto, sesekali ia melihat punggung tegas seorang ditto. Sembari membayangkan bahwa suatu hari nanti ia dapat memeluk punggung itu dari belakang.
Olifia segera menghapus hayalan nya tersebut! bisa-bisanya ia berhayal pada jam kerja seperti ini. ketika sampai di pintu lift, olifia segera memencet angka yang akan membawa mereka berdua ke lantai paling atas. Sepertinya tidak hanya mereka berdua yang berada di lift itu, akan ada orang ketika yang ikut bersama mereka.
Dia adalah Refanya.Olifia sempat berpikir kenapa harus dia yang bersama kami. Pagi-pagi sudah membuat hatinya tidak nyaman saja!. Refanya yang melihat bahwa ada bos dan sekretaris nya di dalam lift langsung menyapa dan memberi nya senyuman.
Ditto langsung menyenggol pergelangan tangan olifia dan menunjuk refanya dengan dagu nya, tidk lupa dengan senyuman nya. Seolah-olah ia berkata "Calon gw disini" ! olifia yang melihat itu hanya bisa memutar kedua bola matanya malas.
Tiba-tiba ditto yang sedari tadi berdiri disamping Olifia berpindah menjadi berada di samping Refanya. "Oh God! Pemandangan macam apa ini!" pikir olifia ketika melihat mereka berdua yang berada di depan nya. Refanya yang kaget akibat melihat perpindah bos nya itu pun hanya dapat tersenyum. Ingin sekali rasanya pintu lift itu cepat-cepat terbuka! Pemandangan ini membuat hatinya sakit! Sangat sakit!.
Akhirnya olifia bisa bernafas dengan lega ketika melihat pintu lift itu terbuka lebar. Ketika ketiganya keluar dari lift itu, Ditto menyenggol lengan olifia lagi sembari berkata
"Cantik banget ya lif" tutur ditto dengan senyum nya yang elegan
"Cantikan gua kemana-mana kali" - olifia
"Sumpah demi apa gua ga nanya elu"- ditto
Spontan Olifia langsung meninggalkan Ditto begitu saja. Untung pada saat itu situasi sekitar sedang sunyi. Jadi mereka bisa bebas manggil dengan sebutan lo-gue.
"Dih ngambek masak" goda Ditto sembari menyusulnya dari belakang.
"Tauk ah bodo amat, ga peduli juga gw" balas Olifia dingin
"heh sekretaris kualat lu ya sama gw"
"bodo amat gw ga denger"
"gw doain budeg beneran lu"
"ya jangan dong, jahat banget si jadi bos"
"iya-iya nggak, udah ah masak gituan doang ngambek, kek nak smp lo ah" ledek Ditto pada olifia.
"Tauk ah lo tanya aja sama tembok tuh" – olifia
Ditto hanya bisa tertawa mendengar jawaban yang di lontarkan oleh sekretarisnya itu. Sementara itu olifia yang melihat ditto tertawa seperti itu semakin membuatnya jatuh cinta pada Ditto. Ia senang jika ditto tertawa karna dirinya. Kebahagiaannya adalah kebahagiaan Ditto juga.
-----------------------------
jangan lupa Vote dan komen
YOU ARE READING
Real Love
RomanceKetika dia yang ku cinta malah mencintai orang lain! haruskah aku tetap maju atau mundur?