"Karina!!!" Teriak Malaikat kegelapan dengan lantang, setelah tangannya dengan terampil menaruh dua bungkus salad buah yang baru saja datang ke atas meja.
Karina kemudian datang sambil menatap ngiler salad buat itu. "Akhirnya datang juga!" Ucapnya.
Sementara itu malaikat kegelapannnya belum juga pergi, ia malah memperlihatkan telapak tangannya yang seolah meminta sesuatu.
"Apaan?" Kening Karina berkerut.
"Duit lah! Kasian tuh abang ojek online nya udah nunggu"
"Lah, emang pake duit aku?"
"Ya iya lah, Lo pikir!"
"Kan aku cuma bilang mau pesenin bukan bayarin, lagian kamu kan tau kalo aku gak punya uang, jadi..." Karina tak melanjutkan argumennya.
"Cukup!"
Pria itu menghela nafas pasrah, lalu mengambil dompet dari saku celananya dan mengeluarkan selembar uang seratus ribuan kepada Karina.
"Sana bayarin!" Katanya saat menyuruh Karina pergi.
Karina pun pergi menemui driver ojek online yang masih setia menunggu bayarannya. Setelah selesai, ia kembali masuk dan melangkah menuju dapur. Malaikat kegelapannnya sudah duduk di salah satu kursi makan yang ada disana, lalu ia memperlihatkan kembali telapak tangannya sambil melirik ke arah Karina.
"Apa lagi?"
"Kembaliannya? Ini semua cuma sejumlah Lima puluh delapan ribu tiga ratus rupiah, berarti masih ada kembalian Empat puluh dua ribu tujuh ratus rupiah, mana?" Katanya.
"Udah aku kasih semua ke abang ojek online nya" Jawab Karina santai seolah tak ada dosa sama sekali.
"Hah? Lo kasih semuanya! Ya Tuhan, Karina!!! Lo sadar gak sih apa yang udah Lo lakuin?"
"Lakuin apa?" Tanyanya dengan polos.
"Eh, itu duit gue ya malah Lo kasih seenaknya ke orang!"
"Ya ampun udah deh, itu cuma empat puluh dua ribu tujuh ratus kok, aku yakin kamu masih punya uang yang jauh lebih banyak dari itu. Lagian ini merupakan salah satu kebaikan loh dan yang aku liat abang ojeknya seneng banget dan dia pasti bakal doain pemilik uang itu dengan doa-doa yang baik" Malaikat kegelapan menatap tak percaya, lalu menggeleng-geleng melihat tingkah Karina yang menurutnya aneh.
***
Yey, Yummy!
Sekarang Karina dan malaikat kegelapan sedang menikmati salad buah yang tadi Karina beli tapi tidak dengan uangnya. mereka terlihat menikmati masing-masing saladnya. Karina makan sambil memainkan ponselnya, sampai akhirnya ia tertegun saat membaca pesan yang dikirim pria itu. Disitu tertulis.
"Selamat sore Tante, nama saya Karina. Saya pacar dari anak tante. Kalau di bolehkan, besok malam saya ingin datang ke acara pesta ulang tahun tante"
Karina berhenti membaca. Ia lalu menatap tajam sosok pria yang masih ada dihadapannya. "Ini maksudnya apa?"
Malaikat kegelapan melirik sekilas, lalu kembali menikmati makanannya.
"Gue yakin tanpa harus gue jelasin pun Lo pasti udah paham sama maksud gue" Balasnya santai. Ia bahkan sama sekali tidak menghentikan aktivitas memakan salad buahnya.
"Ya, tapi kenapa harus aku?"
"Karena cuma Lo yang harus nurutin semua mau gue"
"Tapi aku gak mau!"
"Gue gak minta persetujuan Lo!"
"Dasar keras kepala!"
"Gue gak peduli!" Balas malaikat kegelapan tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Agreement
Teen FictionKarina Larasati, ia sama sekali tidak menyangka kalau pertemuannya di suatu malam dengan pria yang awalnya ia anggap sebagai malaikat ternyata membuatnya dihadapkan pada perjanjian yang isi nya menyatakan, bahwa Karina harus menuruti semua perintah...