3 hari kemudian . . . .
KLINUNG KLINUNG, Sebuah notifkasi chat masuk ke gawai Hana
" Han, nggko tulung jemput aku ning stasiun."
"Hm..."
"Jemput cuk..."
"Lhaiyo, koe seko Semarang jam piro?"
"Jam 7 malam, paling sampe jakarta jam 2 dini hari, molor molor paling jam 4 . . ."
kemudian Hana melihat jam di bar notifikasi menunjukkan pukul 09.00
"Jangkrik, iki lagi jam semene ndess..."
"ehe..."
"*tampol onlen"
"koe kan lalinan Han, makane tak elingke..."
"Yo, tapi rak se esuk iki . . ."
Hana kemudian menutup gawainya dan melanjutkan kegiatannya di hari tersebut
Keesokan harinya
Hana dan Tia bangun dan melakukan hal wajar yang dilakukan di pagi hari, mandi misalany, dan merapikan tempat tidur mereka, kemudian Tia keluar dari kamar kos untuk membeli sarapan di depan komplek kos.
"Mas, bubur ayamnya 2, yang satu ga pake kacang, pake sambel, pake lada, sama sate telur puyuh."
"oke siap mbak, kok baru kelihatan."
"iya, kemarin baru nyampe Jakarta." sambil melihat gawainya
"ini mbak udah, jadinya 21 ribu." sambil menyodorkan bungkusan bubur ke Tia
" makasih ya mas." sambi memberika uang pas ke pada penjual bubur
Sesampai di kosan Tia melihat hana molor lagi, dan akhirnya Tia memutuskan unutk mengisenginya dengan cara merubah jari jarum jam dinding menjadi menunjuk ke angka sembilan. Karena Hana ada kelas jam 9 pagi hari ini, begitu juga Tia, karena mereka satu fakultas namun beda jurusan. Selesai dengan skenarionya, Tia membangunkan Hana, dan memberi tahu kalau buburnya udah ada. Selanjutnya Tia memutuskan unutk mandi dahulu, karena tadi dia sudah memakan bubur jatahnya ( padahal dia sembuyikan di balik dispenser).
Ketika Hana sedang menikmati sarapannya, tidak sengaja dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 lebih, secara secepat kilat buburnya dimakan, bodo amat mau panas mau nggak, kemudia dia menggedor pintu kamar mandi, maklum ini kamamr kos gede tapi kamar mandi cuma satu.
"woy, cuk ndang gage, wis jam songo ki lho..."
" salah siapa han, yang abis bangun nitip makan eh ditinggal molor, GW baru boker nih"
"Anjir lah, buruan cuk."
"bentar tinggall bilas nih."
"BURUAAAANNNNN." sambil masuk masukin barang yang mau dibawa ke kelas
"Fyuh akhirnya selese." kata Tia sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk
"Cuk, Adusem lho suwene pol . . . " sambil melengang masuk kamar mandi dan gebyar gebyur.
"TIAAAAA, JAM PIRO IKI???" teriak Hana dari dalam.
"Lagi Jam 8 Han." jawab Tia sambil makan buburnya.
"HEH, PIYE?!"
"lagi Jam 8 Han." Jawab Tia
"tega amat dah sama temen sendiri, oijeajkdhsakjdhJK." omelan Hana di Kamar mandi sambil terdengar suara shower.
10 menit kemudian Hana keluar dari kamar mandi dengan rambut diponytail, karena dia tadi hanya mandi tidak samapi keramas seperti Tia. kemudian dia masauk ke kamar sebelah untuk ganti baju, sedangkan Tia masih asik makan sambil menonton televisi. dan Hana pami tuntuk berangkat ke kampus duluan.
Setelah selesai denga sarapannya, Tia mulai menyiapkan barang apa saja yang dibawa, kemudian dia menggunakan rok yang panjangnya 3/4, dengan kaus di padu dengan jaket denim, dengan membawa tas totebag, berisi tablet dan beberapa buku. Setelah semua selesai, dia berangkat.
Tia sedang berada di kelas, diakhir kelas dosen mengingatkan untuk "mengembangkan" hasil asistensi mahasiswa yang akan dipresentasikan besok, para makasiswa/wi dipersilahkan untuk pulang, kemudian Tia langsung nggeblas ke kosan bukan untuk mengerjakan tugasnya tetapi malah pulang untuk melanjutkan seri yang dia ikuti, samai ketika hana pulang dan masuk kos pun Tia tidak sadar, ketika jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Hana menginngatkan tia untuk mrngunci pintu, baru Tia tersadar, ternyata sudah larut, dan dia baru sadar ketika besok ada presentasi yang mengharuskan membawa hasil pengembangan ide, dengan waktu sesingkat itu Tia bisa menyelesaikannya.K eesokan harinya dia membawa semacam gulungan kertas besar berisi apa yang akan dipresentasikan.
Setelah kelas usai dosen memanggil Tia, dan bertanya tentang presentasinya.
"Lho kamu gimana sih kan di minta buat mengembangkan."
"lho ini kan udah mengembangkan pak."
"mengembang gimana?, kamu cuma bikin ide ide yang kemarin asistensi jadi lebih gede ukurannya." sambil sedikit tinggi nada bicaranya.
"Lho kan ini udah ngembang pak, dari yang awalnya kecil jadi saya gedein..." Ucap Tia sebagai pembelaan.
"Ya... Bener sih, tapi... pengem bangan Ide Tia bukan UKURAAANNNNN." Sambil siap siap menabok tia dengan gulungan Buku
Sebelum hal Itu terjadi, Tia lari keluar kelas sambil tertawa . . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunda Ajak Perhatian
General FictionSebuah cerita romance comedy, berfokus pada tiga karakter yang menghadapi berbagai masalah remeh temeh yang tidak kunjung selesai selama perkuliahan.