🍂2🍂

39 6 5
                                    

Sejenak, Reza terdiam. Menhan sesak yang kini menggumpal di dadanya .ia berdiri membelakangi Maya dan Khalifah yang duduk di pangkuan ibunya .sungguh , Reza tak mampu untuk membalikan badannya . Ia tak ingin melihat wajah sedih Maya , wajah itu hanya memberatkan keputusannya untuk pergi .ia tak ingin melihat wajah polos putranya ,karena wajah itu hanya membuat Reza berbalik ke arahnya.

"Ibu ayah mau kema"Khalifah ikut ibu main sepedah di taman, yuk?"

Rez mendengar nada bicara Khalifah mulai bergetar. Ia tidak akan sanggup berdiri lama lama di sini . Akhirnya , tanpa berbalik , tanpa menjawab pertanyaan sang putra, Reza mulaielangkah kakinya . Ia berjalan cepat , saat mendengar suara tangisan Khalifah terus menerus memanggilnya.

"Ibu Khalifah mau ikut ayah."

"Khalifah diam di sini temani ibu."

Reza tidak menghiraukan teriakan Khalifah ,saat ia tahu jika Khalifah berlari mengejarnya . Reza dengan mempercepat langkahnya , berusaha berjalan semakin menjauhi Khalifa agar putranya tidak dapat mengejarnya .

"Ayah jangan tinggalin khalifah!"

Tidak tidak tidak!

Reza menghapus kasar airmatanya . Bukanya berbalik, ia justru semakin mempercepat langkahnya ,kakinya terus menerus berlari mendekatkan sebuah mobil mewah yang terparkir di depan sana .

"Ibu sudah menunggu,pak.?

Supir yang memakai seragam berwarna hijau tua itu mengambil koper yang di bawa Reza. Ia , memasukan koper tuan mudanya itu ke dalam bagasi mobil.

"Silahkan pak."

Baru saja Reza masuk ke dalam mobil , namun urung saat tangan saat tangan kecil milik Khalifah itu memeluk kakinya dengan erat,

"Ayah jangan pelgi, jangan tinggalin khalifah sama ibu, Khalifah mau ikut?"

Sekuat tenaga Reza menahan airmatanya untuk tidak jatuh, ia berusaha melepaskan tangan kecil Khalifah yang melingkari kakinya . Ia tidak akan sanggup melihat wajah kecil putranya .tangannya berusaha melepas tangan kecilnya Khalifah. Ia melakukan dengan pelan,berusaha tidak membuat Khalifah terluka karenanya .

"Ayah maafin Khalifah ayah . Khalifah janji tidak kan nakal lagi ," mendengan suara getar putranya ,membuat dunia Reza runtuh seketika

"Nak jangan mempersulit ayah."akhirnya. Reza bersuara dengan sama,ia tidak berani menatap Khalifah

"Khalifah lepasin ayah sayang."

Itu suara Maya , tanpa menghadap ke belakang pun, ia tahu jika Maya juga membantu melepaskan tangan imut Khalifa darinya .

"Ayah tidak boleh pelgi, nanti siapa yang ngajarin Khalifa naik sepeda?nanti Khalifa ga punya temen untuk main bola."

"Khalifa , ayo sekarang main bola sama ibu?"

"Khalifah . Mau sama ayah!"

"Lepasin ayah sayang," Maya masih membujuk Khalifah

Tangan Reza masih berusaha melepaskan tangan kecil Khalifah darinya .akhirnya , Khalifah lengah,dan Reza mengambil kesempatan itu untuk masuk ke dalam mobil, kemudian dengan segera menutup pintu mobi.

"Ayah ayah buka ayah, jangan pelgi!"

Di dalam mobil, Reza menyenderkan tubuhnya di kepala mobil yang di duduki . Bibirnya mulai bergetar ,tak ada lagi yang di harapkan , semuanya hancur saat ia denger tangisan pilu yang keluar dari mulut kecil sang putra .

"Ayah buka ayah!"

" Jalan , pak ,"ucap Reza

" Ayah!!!

Reza melihat itu ,jika putranya mengejar mobil yang membawa dirinya .putranya itu, sampai terjatuh saat mengejarnya . Dan yang membuat Reza semakin sakit adalah . Ia yang menyadari jika dirinya yang membuat sang putranya terjatuh .

" Maafkan ayah , jangan benci ayah , Khalifah."

Maaf ya baru apdet cerita gess

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KhalifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang