Sayyidah Aisyah dilahirkan 7 tahun sebelum hijrahnya Nabi saw. ke Madinah (berdasarkan pendapat yang unggul). Sayyidah Aisyah menyatakan: Rasulullah mengawiniku (akad) saat aku berumur 6 tahun. Dan membangun rumah tangga bersamaku saat aku berumur 9 tahun. Hadits ini shohih diriwayatkan Bukhori-Muslim. Ketika kami (penulis) tahu bahwa nabi membangun rumah tangga bersama Sayyidah Aisyah di bulan Syawal setelah perang badar yang terjadi pada tahun kedua hijrah, maka menjadi jelaslah bahwa beliau dilahirkan 7 tahun sebelum hijrah.
Maka Sayyidah Aisyah merupakan salah satu orang yang lahir dalam buaian Islam, dan membuka kedua matanya atas cahaya Islam. Adapun nasabnya adalah: Ayah beliau adalah Abu Bakar, orang yang selalu membenarkan Rasulullah saw. Nama asli Abu Bakar adalah Abdullah bin Abi Quhafah (Utsman) bin Amir bin 'Amr bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murroh.. Nasab Abu Bakar bertemu dengan nasab Rasulullah di kakek beliau yang bernama Murroh, seperti yang engkau tahu. Nama ayah Aisyah ra. (Abu Bakar Ra.) di masa jahiliyah adalah Abdul Ka'bah, lalu setelah masuk islam Rasulullah saw. menggantinya dengan nama Abdullah, seperti halnya disebutkan dalam kitab Siyar A'lamin Nubala'.
Pendapat yang benar, Abu Bakar sudah mendapat julukan ash-shiddiq sejak zaman jahiliah, dan laqab ini makin melekat padanya dalam Islam, ketika orang musyrik mengabarinya tentang berita menakjubkan yang diceritakan Rasulullah saw. kepada manusia. Berita itu adalah isra'nya Nabi dari masjidil haram ke masjidl aqsha dan mi'raj ke sidrotil muntaha. Abu bakar berkata: "Jika itu yang berkata Nabi, maka sungguh beliau berkata jujur".Ibu beliau
Ibu Aisyah adalah Ummu Rumman, nama kunyah (nama yang diawali abu atau ummu) tersebut lebih masyhur daripada nama aslinya. Menurut pendapat yang unggul nama asli ibu Aisyah adalah Zainab. Adapula yang berpendapat bahwa nama ibu Aisyah adalah Da'd binti Amr. Nasab Ummu Rumman keatasnya ada Kinanah. Ummu Rumman juga termasuk orang-orang yang pertama kali masuk islam. Aisyah berkata: "Ketika aku mengenal kedua orangtuaku, beliau sudah memeluk agama islam". Menurut pendapat shohih, Umm Rumman wafat di masa pemerintahan Utsman bin Affan. Tidak seperti yang dikatakan sebagian sejarawan bahwa Ummu Rumman meninggal pada tahun 6 H. (Lihat kitab fathul bari syarh shohih bukhori: 7/337)
Aisyah memiliki saudara kandung yang bernama Abdurrahman. Dan juga memilik beberapa saudara lain ibu, yaitu: Abdullah, Asma', Muhammad, dan Ummu Kultsum.
Sebagaimana yang diceritakan Aisyah, bahwa masa kecilnya juga beragam. Ia juga bermain dan beraktifitas bersama sebayanya. Aisyah bersenang-senang menikmati masa kecilnya dengan riang dan bermain sampai pada akhirnya beliau menjadi pengantin Rasulullah saw. dan membangun rumah tangga bersama beliau. Aisyah berkata: Ummu Rumman mendatangiku sedang aku berada di ayunan. Aku bersama teman-temanku. Ummu Rumman memanggilku lalu aku mendatanginya. Aku tidak tahu apa yang dia inginkan dariku. Lalu ummu rumman memegang tanganku dan meletakkannya di pintu. Maka aku berkata hah hah hingga hampir habis nafasku (Aisyah menggambarkan kegelisahannya karena terkejut). Kemudian aku dimasukkan ke dalam rumah yang disana terdapat wanita anshor.Lamaran Rasulullah saw. kepada Aisyah bermula dari wahyu dari Allah. Disebutkan dalam kitab shohih bukhori-muslim, Aisyah berkata: Rasulullah berkata: Aku bermimpi dirimu (Aisyah) selama 3 malam. Malaikat mendatangiku dengan sepotong kain sutera lalu berkata: ini istrimu. Lalu aku membukanya dan ternyata disana tampak wajahmu (Aisyah). Kemudian aku ( rasul) berkata: Jika engkau mendapatkannya dari sisi Allah maka hal ini pasti terjadi.
Mimpi ini terjadi saat Khodijah belum meninggal. Lalu Khoulah binti Hakim mendatangi Rasulullah setelah wafatnya Khodijah, dan berkata: Wahai Rasulullah.. Kenapa engkau tidak menikah kembali.? Nabi menjawab: Dengan siapa.? Khoulah berkata: Engkau menghendaki perawan atau janda.? Nabi menjawab: Jika perawan siapa dia.? Dan jika janda siapakah dia.?
Khaulah menjawab: Jika perawan, maka Aisyah, putri sahabat tercintamu (Abu Bakar). Dan jika janda maka Saudah binti zam'ah. Sungguh dia beriman kepadamu dan mematuhimu. Maka nabi pun menjawab: Maka pergilah dan beritakanlah kepada keduanya atas lamaranku.Nabi menikahi Saudah pada bulan ramadhan, sepuluh tahun setelah nabi diutus (yakni ketika Nabi berumur 50 tahun), 3 tahun sebelum nabi menikahi Aisyah. Ketika Nabi hijrah ke Madinah bersama sahabat Abu Bakar, Aisyah bersama keluarga Nabi dan Abu Bakar tidak ikut serta. Dan mereka tidak bertemu dengan Nabi kecuali setelahnya. Sedangkan Keluarga Abu Bakar (di barisan terdepan ada Aisyah) menanggung kesukaran dan mara bahaya di perjalanan menuju Madinah.
Dan ketika mereka menetap di Madinah, mereka ditimpa wabah, memang kota Madinah yang pada waktu itu masih bernama Yatsrib, terkenal dengan iklim yang buruk. Sehingga banyak dari mereka yang sakit. Di antara mereka ada Abu Bakar, Aisyah, dll. Adapun Nabi, ketika melihat mereka selalu memanjatkan doa sebagai berikut:
اللهم حبب الينا المدينة كحبنا مكة او أشد، و صححها، وبارك لنا في صاعها ومدها وانقل حمامها فاجعلها بالجحفة..
Dan Allah pun mengabulkan doa Nabi sehingga iklim Madinah setelah itu menjadi baik. Sehingga menjadi kota Allah yang terbaik. Dan wabah yang ada pun menjadi lenyap.
Aisyah sembuh setelah sebulan penuh sakit, selama itu tubuh Aisyah menjadi kurus dan banyak rambutnya yang rontok. Namun setelah itu Aisyah kembali sehat seperti sedia kala.
Nabi menikahi Aisyah pada tahun ke-2 hijriah usai perang badar, berdasarkan riwayat yang shohih, itu pada bulan syawal. Aisyah berkata: Rasulullah menikahiku (pelaksanaan akad) pada bulan syawal, awal membangun rumah tangga juga pada bulan syawal. Maka istri rasulullah yang manakah yang lebih utama dalam pandangan rasulullah daripada aku.?
Mas kawin yang diberikan Rasulullah kepada Aisyah adalah 500 dirham, seperti yang termaktub dalam kitab shohih muslim. Dan Aisyah juga menyebutkan ciri-ciri tempat tidur yang digunakan oleh rasulullah saat malam pengantin itu. Aisyah berkata: Tempat tidur yang digunakan rasulullah itu terbuat dari kulit yang berisi serabut/fiber glass. Baihaqi juga meriwayatkan bahwa Aisyah berkata: perempuan anshor masuk ke dalam kamarku, lalu ia melihat tempat tidur rasulullah, yang berupa kain beludru terlipat, maka ia pun mengirimkan sebuah tikar yang berisi bulu domba (lebih empuk).
Kemudian rasulullah masuk dan bersabda: Apa ini, wahai Aisyah.? (Yang rasul maksud adalah tikar empuk tadi). Aku pun menjawab: Wahai rasulullah, tadi ada perempuan Anshor masuk kesini, lalu ia melihat tempat tidurmu, kemudian ia pergi dan datang kembali memberikan ini kepadaku. Maka rasul pun bersabda: Kembalikanlah wahai Aisyah, demi Allah jika aku berkehendak maka Allah akan menyerahkan gunung yang terbuat daei emas dan perak kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjemah Aisyah karya al-buthi
SachbücherJika bersamaan dengan taufiq Allah, insyaAllah saya akan rutin menerjemahkan kitab Aisyah karya Syeik Said Ramadhan al-Buthi. Kitab ini berbahasa arab, namun agar lebih memudahkan mereka untuk memahami sejarah panutan umat islam, maka penting untuk...