Day 1 - The "Lost" Thing (3)

1.5K 249 40
                                    


"Kenapa kau tidak memeriksa kembali?" Tanya Jisoo setenang mungkin kepada gadis bersurai pirang yang semenjak tadi bergerak gelisah.

"Aku tidak tahu, aku kira Lisa sudah bersamamu, unnie." Jawab Rosé sembari menggigiti kuku jarinya.

"Tidak. Dia tidak bersamaku sama sekali. Yang ku tahu dia bersamamu sepanjang hari. Lagipula ia tidak memberitahuku jika dirinya akan bersama dengan timku, Chaeyoung-ah."

Mendengar kalimat panjang Jisoo membuat hati Rosé kian mencelos. Andai ia memeriksa kendaraan yang di tumpangi sang kakak dan andai ia tidak meninggalkan Lisa begitu saja karena kemarahan tidak bergunanya, semua ini tentu tidak akan terjadi.

"Huhuhu. Maafkan aku unnie. Aku tidak tahu jika Lisa belum bersamamu." Rosé menenggelamkan wajahnya di antara dua telapak tangannya dan kembali terisak.

Jisoo menghela nafas, kemudian merengkuh tubuh Rosé. Sadar jika sekarang bukan waktunya untuk kesal dengan sang adik.

"Maafkan aku Chaeng. Seharusnya aku tidak berbicara seperti itu padamu. Maaf, jangan menangis." Ujarnya sembari mengusap lembut punggung gadis bermarga Park yang sedang menangis di pelukannya itu.

"Ayo kita kembali eonni! Kenapa kita masih di sini?" Rengek Rosé menarik-narik lengan Jisoo.

"Namjoon oppa sedang membicarakannya dengan seluruh staf. Kita tunggu sebentar, hm?" Ucap Jisoo yang kembali menatap punggung dua rekannya ㅡNamjoon dan Seokjin, yang sedang berbicara serius dengan semua staf.

Setelah kehebohan tentang hilangnya Lisa beberapa waktu yang lalu, dengan arahan produser utama, rombongan Bon Voyage(s) itu langsung berhenti di salah satu sisi jalanan untuk berdiskusi. Tidak semua ikut berpartisipasi, hanya Namjoon dan Seokjin saja sebagai perwakilan karena semua rekannya terlihat sangat kelelahan. Apalagi mengingat mereka baru saja turun dari pesawat pagi tadi dan langsung beraktivitas hingga sekarang. Bahkan semuanya belum sempat untuk sekedar membersihkan diri.

"Aku takut terjadi sesuatu dengan Lisa." Lirih Rosé kawatir, teringat dengan bagaimana medan yang mereka lalui tadi dan juga langit yang telah berubah menjadi gelap.

"Tidak akan terjadi apapun dengan Lisa, Chaeyoung-ah. Kau tau Lisa gadis yang kuat."

Gadis bermarga Kim itu sempat menahan nafas ketika maniknya menangkap dua rekan prianya berjalan mendekat ke arahnya, lebih tepatnya ke arah semua anggota berkumpul yang membuat delapan orang tersebut langsung berdiri mengelilingi Namjoon dan Seokjin.

"Bagaimana oppa?" Tanya Jisoo tidak sabar.

"Kita akan tetap melanjutkan perjalanan."

"What the?!" Rosé memekik tertahan, dan hampir saja mengumpat jika ia tidak ingat siapa pemuda yang berbicara di depannya itu. Ia lalu mengatupkan bibirnya kemudian menarik nafas panjang.

"Bagaimana bisa kita meninggalkan Lisa di sana begitu saja oppa? Bagaimana jika terjadi sesuatu kepadanya? Kita sedang berada di bukit yang jarang sekali ada pemukiman! Oppa tahu sendiri kan bagaimana kita melalui jalanan ini tadi? Lalu kenapa kita malah melanjutkan perjalanan? Oppa tidak memikirkan Lisa-ku?!" Cerca Rosé dengan nada yang semakin meninggi di akhir kalimatnya.

Jisoo kembali mengusap pelan lengan Rosé dan mencoba menenangkan. Sungguh bukan hanya Rosé saja yang kawatir, tapi juga semua anggota dan staf. Namun mereka mencoba menenangkan diri agar bisa berpikir secara jernih dan tidak larut dalam kepanikan.

"Tunggu Rosé. Aku akan menjelaskannya." Ucap Namjoon yang sangat mengerti bagaimana perasaan gadis Park itu.

"Setelah berdiskusi dengan para staf, kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan karena tidak memungkinkan untuk kembali. Kita hampir sampai di penginapan yang berjarak hanya sepuluh menit saja dari sini, sedangkan untuk kembali kesana akan memakan waktu hampir dua jam perjalanan, dan dua jam perjalanan lagi untuk menuju penginapan."

BON VOYAGE(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang