I - after 7 months

30 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya kakak~

𝘿𝙄𝙎𝘾𝙇𝘼𝙄𝙈𝙀𝙍: Ini mengandung unsur agama, yang sensitif boleh langsung di tutup aja. Itu pilihan kalian semua. Tapi jikalau ada salah info aku mohon maaf.

𝐈 | 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝟕 𝐦𝐨𝐧𝐭𝐡𝐬

Aileen menatap horizon dari atas bukit yang biasa ia lihat bersama San. Iya, San Arsenio. Salah satu orang yang dia sayang, yang dia ingin lindungi dari berbagai bentuk kejahatan di dunia ini. Tapi, sayang bukan berarti harus memiliki status kan?

Hari ini dia lari sore ke bukit lagi, entah kenapa beberapa minggu ini. Mood berlari Aileen munculnya hanya di sore hari. Pagi hari, dia lebih memilih berolahraga ringan di rumahnya. Kebiasaan ini datang sejak dia berkenalan dengan seorang manusia yang suka sekali dengan working out, San Arsenio - si langganan nomer satu di gym daerah rumah mereka.

Aileen merupakan kaum rebahan. Sampai suatu sore Aileen baru pulang dari kampus dan...

"LEEEEN" Aileen mencari sumber suara. Oh, San. Dia udah mau melangkah masuk lagi sampai San ngalangin dia masuk ke pager rumah Aileen. "Dih, sombong amat bu haji." Nada dia bercanda. Aileen senyum maksa aja, karena dia lagi capek banget.

"Ada apa si?" San bertanya, ia termasuk laki-laki yang mudah berempati terhadap sesama. "Aku capek, aku sedih. Nilai UTS ku jelek. Aku pengen marathon drama pokoknya" Aileen merhatiin San.

"Mending lari aja sama aku yuk"

--- 30 Menit kemudian ---

"San pelan-pelan ngapa. Dia mah buru-buru bgt. Udah tau aku tuh lagi capek, malah diajak lari.." Aileen ngos-ngosan ngejar kecepatan lari San. "Aku udah pelan loh ini, lagian entar boleh kok pulangnya aku gendong. Ayo! Beneran deh." San ngehadep Aileen yang lagi ngos-ngosan.

Mereka berlari sampai akhirnya sampai di atas bukit. Mereka menikmati senja bersama. Di atas sana, berdua, hanya berdiam diri dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Gimana? udah tenangan belum?" San memindahkan pandangannya ke Aileen.

"Yaa... lumayan." Aileen menatap San. "Makasi ya San"

San tersenyum bangga.

Aileen menatap horizon sekali lagi dan berjalan balik ke rumahnya. Tiba-tiba dia merasa lapar, padahal tadi sebelum jogging dia udah ngemil sedikit.

Dasar San Arsenio!

Aku tuh susah ngelupain kamu, malah tubuh aku ngajak ke tempat yang paling sering kita datengin! Kenapa si perempuan hobi banget nyakitin diri sendiri! Aileen sadar ngapa Leen!

Aileen cuman bisa menghembuskan nafas secara kasar setelah pikirannya ribut dengan dirinya sendiri.

𝚜𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚖𝚞 ― choi sanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang