Prolog

24 3 0
                                    

Disclaimer !
Cerita ini hanyalah karangan belaka
Apabila terdapat kesamaan nama, penokohan dan jalan cerita itu semua hanya kebetulan semata

.
.
.

Bagiku pertemuan ini adalah hal terindah, walaupun ku yakin kamu tidak akan peduli padaku -Ara

Aku tak tahu kapan perasaan ini muncul tapi aku yakin ini pasti cinta -Adam

Bukannya aku tidak peduli, hanya saja aku perlu menjaga pandangan ku -Raja

Gimana kamu bisa dinotice sama kak Raja, negur aja kamu gak berani -Sahabat Ara

Aku tau, kamu juga suka sama kak Raja dan kamu lebih dekat dengannya makanya aku lebih memilih diam -Ara
.
.
.
.
.
.

Ketika semua perasaan itu tersembunyi dengan rapat
Saat itu pula sahabat Ara mengetahui perasaan itu
Ketika lidah kelu tuk berucap
Saat itu pula Ara tahu bahwa sahabatnya itu juga menyukai orang yang dirinya suka

Maka apa yang harus Ara lakukakan?
Ingin sekali mendapatkan afeksi dari seniornya itu
'senpai' kata Ara
Inisial. Ah bukan inisial, panggilan yang disematkan oleh Ara
Karena dengan begitu identitas orang yang selalu Ara kagumi akan sedikit tersamarkan

Pernah Ara tidak sengaja berpapasan dengan Raja, dirinya sontak memutuskan pandangan dan mengambil jalan memutar karena tuk menatapnya pun netranya tak sanggup melihat
Bagi Ara tuk memandangnya saja perlu berjuta keberanian

Ara terlalu sering merasa insecure
Ara terlalu sering merasa kecil
Ara terlalu sering tidak percaya diri

Padahal

Ara sangat baik hati pada setiap orang
Ara sangat peduli terhadap setiap orang


Kini apa yang harus Ara lakukan
Kini rencana apa yang harus Ara susun

Haruskah dirinya menjadi orang lain agar bisa mendapatkan afeksi orang yang Ia suka
Haruskah Ia merubah dirinya menjadi seperti kriteria orang yang disukainya
Haruskah ?
Demi mendapatkan perhatian sang senior
Haruskah Ara lakukan itu?
Ataukah
Ara menyerah ?
Menyerah untuk mendapatkan perhatian
Menyerah untuk di notice
Menyerah untuk semua hal tentang seniornya
Dan memilih lupakan?

Memikirkannya saja membuat Ara tak sanggup
Memikirkannya saja membuat Ara kesal

'Sudahlah'

Ara membatin. Ia sudah malas memikirkan hal itu.
Sekarang saatnya fokus pada kuliah dan kegiatannya dikampus. Masalah itu nanti saja Ia pikirkan lagi.









Ah, gimana menurut kalian reader-nim?
Jangan lupa tinggalkan vote dan comment yaa
Ehe
Penulis ulung ini membutuhkan saran dan masukan :))
Terimakasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Notice Me SenpaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang