Nct Dream sebagai stranger yang ketemu lo di bus...
1. Renjun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bus terakhir ke jurusan komplek rumah lo nyaris berangkat. Lo lari terbirit-birit menuju halte dan lo liat ada cowo nongol di jendela. Teriaklah lo "mas, mas, tolong stop busnya!!"
Ciittttt.
Bus berhenti dan lo berhasil naik. Lo nyari mas-mas bertopi ember tadi, niatnya mau bilang makasih. Destiny! Kursi di sebelah mas itu kosong dan lo duduk disana.
"Makasih ya mas"
"Sama-sama" ujung bibir mas itu terangkat.
2. Jaemin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lo ga kebagian tempat duduk di bus. Hari ini dingin banget, maka lo pake jaket parasut dan lo retsleting sampe atas. Kedua tangan lo masuk seluruhnya ke kantong jaket supaya hangat. Kemudian badan lo bersandar di dinding bus.
Ada cowo duduk berjaket item ngeliatin lo terus-terusan sehingga lo risih. Lo sedikit malingin badan supaya ngga diliatin lagi sama dia. Eh, nggak taunya dia malah nyamperin lo.
"Hamil mba? Duduk aja di tempat saya"
Lah. Lo tarik tangan lo keluar dari kantong jaket. "Ngga kok, ini tangan saya"
Lantas lo mikir dong, segendut itukah lo?
3. Jeno
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lo sedang naik bus ke kampus. Kerneknya ganteng banget. Kayaknya, dia baru deh. Karena sepanjang lo pulang pergi ngampus dan bahkan udah hafal sama beberapa petugas karcis, lo nggak pernah ngeliat dia sebelumnya.
"4500 kak"
Otak lo booting lama. Dia ngulurin karcis dan lo malah bengong mandangin visualnya.
"Apa?" Ulang lo.
"1 tiket 4500 kak"
"Oh, ini"
Lo ngasih duit 100 ribu padahal lo punya 5 ribuan. Biar nyari kembaliannya lama hehe.
4. Haechan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bus yang sedang lo naikin ini penuh sesak. Untungnya lo kebagian tempat duduk. Tiba-tiba seorang lansia masuk bawa kresek transparan berisi kurang lebih 2kg jeruk. Tengoklah lo ke kanan kiri, mencari humanity diantara segini banyaknya human.
Ada bapak-bapak muda segar bugar pura-pura nggak liat. Ada perempuan seusia lo bodo amat headsetan. Ada anak-anak berseragam malah asik ngerumpi. Dan mereka semua duduk!
Yaudahlah, kalo cuma hati lo aja yang terketuk, mau gimana lagi? Lo berdiri mempersilahkan nenek tadi ke tempat lo. Baru sebentar lo berdiri, ada cowo berbaju ungu pake bucket hat putih bangkit dari bangkunya.
"Duduk aja mba"
"Ngga usah mas, ngga papa" sanggah lo dengan sopan.
"Jangan ditolak mba, masa cewe berdiri. Silahkan, gapapa" kata dia
5. Chenle
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lo agak kesel sama dia. Cowo baju putih berbalut seragam basket yang sedari tadi duduk feeling good di lantai karena dia nggak kebagian kursi. Padahal udah jelas tertempel larangan: Dilarang duduk di lantai bus maupun membawa kursi lipat.
Santai bener idupnya, batin lo.
Pas lo bayar karcis, lo tanya sekalian ke petugasnya.
"Mas, kok orang itu ngga diperingatin sih?"
"Oh dia anak pemilik armada bus ini, kak. Kami ngga ada hak, terserah dia mau ngapain aja. Maaf atas ketidak nyamanannya"
6. Jisung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lo ketemu segerombol youngster di bus. Diliat dari gaya-gayanya, lo tebak mereka masih SMA. Salah satunya pake celana merah dan bawa bola basket. Kayaknya mereka mau berangkat ekskul.
Adek celana merah tadi curi-curi pandang ke elo. Lo tahu dan sadar itu. Yaealah bocil, ucap lo dalam hati. Lo lirik dia lagi, dia bisik-bisik sama temennya cekikikan. Lo mulai berfikir, jangan-jangan ada yang salah sama penampilan lo.
Rok lo kebalik? Ada sesuatu di rambut lo? Atau muka lo kenapa?
Lo buru-buru ngeluarin HP dan diem-diem ngaca. Aman kok. Mereka semua berdiri, kayaknya siap-siap turun di halte terdekat. Bus berhenti, satu-satu keluar dan si celana merah ngelewatin lo pelan-pelan.
"Kakak cantik banget" ucapnya random ke elo. Terus dia ngacir tersipu malu. Temen-temen di belakangnya nyorakin dan bahkan lo masih denger seruan mereka di luar selagi pintu bus perlahan-lahan ketutup.
Sembari bus mulai jalan, lo jadi tergerak muter badan dan nengok ke kaca. Si celana merah dadah-dadah ke elo sedangkan teman-temannya ngakak.
