Gonner Mystery Crystal End (GMCE)

CHAPTER 4

Licktor menelpon Louis sendirian di luar kamar rumah sakit. Lalu entah kenapa panggilannya tidak terhubung. Lalu dia menghubungi nomer rumahnya Louis.

"Tuut tuut"
Kini berhasil menghubungi Louis.
"Halo?" tanya seseorang yang di teleponnya tersebut.

"Halo, iya. Ini aku temannya Victoria. Tolong hubungi Louis." Jawabnya.

"Ini aku Louis, ada apa dengan Victoria?" tanya seseorang yang ternyata bernama Louis tersebut. Lalu dia bilang,"Victoria dalam kondisi kritis. Dia terkena lemparan pisau dari pembunuh Russia."

"Apa?!" Sontak Louis terkejut.

Lalu dia bilang."iya, Louis, di norwegia, tampak ada serangan dirumahnya Victoria. Aku sendiri datang kesana duluan. Daripadanya. Ketika aku sudah membahas tentang masa lalu, dia sendiri  yang datang mati matian mau membunuhku. Hampir saja aku mati, tapi dia menyelamatkanku sendiri. Dia kena resikonya,"

"Untuk lebih lengkap, kau harus ke rumah sakit di Norwegia. Jangan lupa ajak teman temanmu untuk pergi kesana ok?"

"Baiklah, aku akan kesana."

》Hungaria《
"Lina, aku harus ke norwegia," ucapnya ketika di halaman rumah. "Kenapa sayang?" tanya Lina mengetahui Louis mau pergi ke Norwegia.

Lalu dia menceritakan apa yang terjadi sampai dia mau ke Norwegia bahkan Victoria.

"Victoria terluka?!" Tanya Lina terkejut. Kemudian Louis mengangguk. "Aku harus ke norwegia. Karna ada sesuatu yang penting." jawab Louis.

"Berhati hatilah Louis, aku mencintaimu, tolong jangan membahayakan dirimu sendiri." ucapnya.

Lalu dia mengangguk. Dan bilang," gak akan kubiarkan Lina, aku pasti mengalahkan pembunuhnya. Aku janji padamu, aku mencintaimu. Lina," ucap Louis.

Kemudian Louis dan Lina berpelukan. Lalu Louis berjalan menuju ke ruang depan. Tak disadari. Ilya, Zen dan Max berada disana.

"Tunggu apa lagi? Ayo bergegas. Kudengar dia terluka parah." ucap Ilya, lalu Louis mengangguk dan masuk ke mobilnya.

                         ***
Ketika sampai di rumah sakit Norwegia. Mereka berempat berjalan menuju ke kamarnya Victoria. Dan mengetuk pintunya.

"Masuklah." jawab seseorang tersebut. Lalu mereka berempat masuk, dan dia melihat Victoria dalam kondisi parah. Dan disampingnya, Licktor.

"Kau siapa?" tanya Ilya, kemudian dia menjawab, "namaku Licktor," sontak Ilya terkejut. "Licktor? Bukankah dia sudah meninggal?" tanya Louis.

"Aku yang selamat dari perang hunter melawan teroris di russia. Dia mengira aku sudah meninggalkannya. Akan tetapi, dia menolongku menghindari pisau yang pembunuh lempar di Norwegia. dan ... dia kena resikonya," jelas Licktor sedih.

"Akan tetapi, aku mengetahui nama pembunuhnya. Dan asalnya berada di Russia. Dia sudah menguasai Negara New York," Jelasnya lagi.

"Pembunuhnya ... jangan jangan ... Licktor?!" tanya Louis. Kemudian dia mengangguk, "benar, pembunuhnya adalah Bucky zoldeck,"

Sontak mereka berempat terkejut. Lalu Zen bertanya kepada Licktor. "Bagaimana bisa kau tau namanya Bucky?"

"Aku mengetahuinya ketika aku berperang bersama Victoria dan tim hunter melawan pembunuhnya russia 4 tahun yang lalu. Ada seseorang yang menggunakan kristal itu, untuk membunuh Ilya, kau harus menjaganya. Zen,"

"Ugh ... "
Victoria membuka matanya secara perlahan pertanda sadarkan diri. Licktor terkejut dan mereka berempat juga.

Louis segera menuju ke sampingnya. "Louis ...? Kalian semua datang untukku?" tanya Victoria pelan, lalu Louis menjawab, "aku datang padamu karena Licktor." jawabnya Louis.

Melihatnya Victoria tersenyum, "maaf karna aku memanggilmu kemari." ucap Victoria merasa bersalah. "Tidak apa apa, Victoria, sudah kubilang kan, jangan menyalahkan dirimu kalau bukan salahmu." ucapnya Licktor.

Mendengar perkataan Licktor, dia tersenyum. Baru kali ini dia bertemu dengan teman-teman. Dia merasa bersama Licktor dan Louis, bahkan bersama Zen, Ilya dan Max.

   "Aku gak akan membiarkan                kehilangan dirimu, Teman-teman"

--Bersambung--