Happy Reading❤
***
Bel tanda pulang berbunyi lebih awal dari biasanya. Naya dan Alisya bergegas merapikan alat tulisnya.
"Hari ini lo sibuk ngga?" Tanya Naya disela aktivitasnya."Kenapa?"
"Gue mau ke toko buku mumpung pulang cepet, lo bisa anter gue?"
"Kayanya ngga bisa, hari ini gue mau lanjutin maraton drakor pelakor hehe" Ucap Alisya cengengesan. Naya mengernyit "Drakor juga ada pelakor? Gue kira cuma kisah cinta tentara sama dokter aja"
"Yee makanya jangan keseringan nonton film yang backsong nya ku menangiiiiiiissss" Ledek Alisya. "Kenapa ngga sama Randy aja? Kan biasanya lo berdua nempel mulu kaya sendal, tapi ngga bersatu hahaha"
"Aish rese banget sih! Takutnya Randy sibuk" Cicit Naya pelan.
*drrttt...
Ponsel Naya bergetar tanda pesan masuk. Naya segera mengeceknya.
Randyyy
Nay, hari ini gue pulang sama Della, nggapapa kan?
Mumpung pulang cepet sekalian ngedate hehe...Iya nggapapa
Mau dijemput sama Mang Didi?
Gausah, gue bisa sendiri
Oke, sori ya
Setelah berpamitan dengan Alisya, Naya bergegas menuju gerbang sekolah untuk menunggu angkot. Mulai saat ini, ia harus lebih mandiri tanpa bergantung pada siapapun terutama Randy. Ia sadar, Randy tak akan selamanya ada untuknya.
*Tiiiinnn.
Suara klakson yang ditekan panjang membuyarkan lamunan Naya, ia terlonjak kaget. Melihat itu sang pelaku tertawa terbahak-bahak.
"Makanya jangan ngelamun! Kesurupan baru tau rasa!" Bara tak menghentikan tawanya. Naya hanya mendengus kesal. "Tumben sendirian, mana bodyguard lo?"
Naya mengernyit tak mengerti. "Si Randy elaah lemot amat sih!" Lanjut Bara. "Dia sahabat gue!" Ralat Naya tak terima
"Baperan lo! Btw mau kemana?" Tanya Bara lagi.
"Bukan urusan lo!"
"Jutek amat mbak nya. Mau nebeng ngga? Kebetulan gue mau mampir ke mini market"
"Apa urusannya sama gue?"
"Gue tau lo mau ke toko buku kan? Gausah nanya darimana gue tau! Muka lo udah jelasin kalo lo demen sama novel fiksi. Dan lo pasti tau di sebelah toko buku langganan lo ada mini market. Jadi, daripada lo cape nunggu angkot mending ikut sama gue. Gratis!"
Naya dibuat tercengang dengan penjelasan Bara. Dan, darimana Bara tau toko langganannya? Tapi, omongan Bara ada benarnya juga. Daripada buat ongkos mending beli es. Begitu pikirnya.
"Jadi gimana?" Tanya Bara meminta kepastian. Tanpa banyak bicara, Naya langsung menaiki motor Bara. Mereka pun melesat menuju toko buku.
***
Bara dan Naya keluar dari toko secara bersamaan. Bara dengan dua kresek camilannya dan Naya dengan buku-bukunya.
"Lo beli camilan sebanyak itu, buka warung?" Tanya Naya ketika mereka berada di parkiran.
"Nanti lo juga tau." Jawab Bara cuek. Naya hanya menggedikan bahunya tak peduli. Ia menaiki motor Bara. Mereka pun melesat hanya meninggalkan angin saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Teen FictionFriendzone, keadaan dimana kita mencintai sahabat kita sendiri. Ingin mengungkapkan namun takut merusak hubungan persahabatan yang susah payah dibangun. Tak diungkapkan namun sesak terus menghantui. Begitupun dengan Nayala Carina Darwin, gadis canti...