°O

8.9K 1K 70
                                    

Jika kalian bertanya siapa itu Lee Jeno pada siswa-siswi di Neo High School, jangan heran jika rata-rata jawaban yang akan kalian dapatkan tak jauh-jauh dari : Si prince charming; pelajar kesayangan para guru; dan pacar idaman yang ingin dimiliki semua siswa-siswi di sekolahan itu.

Tatapan mata berbentuk hati dan latar bunga-bunga akan selalu mengiringi langkah kaki Jeno, dimana pun dan apapun yang dilakukannya. Mau itu ketika Jeno mengikat tali sepatu atau bahkan sedang menyisir poninya saat sedang bermain basket.

Pergerakan kecil yang dilakukan pemuda itu akan selalu berhasil membuat siswa-siswi di sekitarnya menahan nafas karena kadar ketampanannya yang berlebihan.

Dan salah satu dari sekian banyak penggemar dari Lee Jeno adalah, Huang Renjun.

Pemuda yang memiliki ukuran tubuh cukup 'minim' karena pertumbuhannya yang terhenti saat SMP. Renjun juga memiliki bentuk tubuh langsing cenderung kurus sehingga perawakannya terlihat semakin mungil jika dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.

Renjun sebenarnya sama saja dengan para penggemar Jeno yang akan selalu menahan nafas jika melihat pangeran sekolah itu berjalan dengan gagah di koridor.

Tapi yang membedakannya dengan penggemar yang lain adalah, jika mereka semua akan memekik kesenangan dan mengintil pada langkah kaki Jeno hingga pemuda itu masuk ke kelasnya, maka Renjun hanya akan membalikkan tubuh, mencoba menyembunyikan wajahnya dari pandangan Jeno dan menikmati dalam diam wangi tubuh beraroma musk milik pemuda tampan itu ketika berlalu melewatinya.

Hanya dengan melirik malu-malu pada punggung tegap Jeno saja bahkan sudah membuat Renjun senang bukan kepalang.

Rasa suka Renjun pada Lee Jeno bermula saat masa orientasi siswa baru.

Renjun itu adalah manusia ceroboh yang selalu jatuh dimana pun. Hal itulah yang membuat Haechan selalu membawa alat P3K mini didalam tas nya, untuk berjaga-jaga jika Renjun akan memiliki luka baru di tubuh kurusnya.

Tapi suatu hari, Haechan dan Renjun terpisah. Mereka berada didalam kelompok yang berbeda sehingga pemuda berkulit tan itu tidak bisa memperhatikan gerak-gerik sahabatnya dengan leluasa.

Saat itu setiap kelompok diperintahkan untuk mencari benda yang sengaja di sembunyikan oleh panitia orientasi, dengan kelompok yang tercepat akan mendapatkan hadiah sebagai imbalannya.

Renjun tentu saja tidak ingin menjadi beban di kelompoknya, maka ia pun ikut berlari bersama teman-teman yang lain. Tapi memang, Renjun dan kecerobohannya tidak bisa dipisahkan, baru beberapa langkah saja pemuda itu sudah jatuh tersungkur karena menginjak tali sepatunya sendiri.

Beberapa orang menatap kaget saat melihat ia terjerembab, sebagian juga ada yang menahan tawa melihat bagaimana wajah Renjun menghantam telak tanah dibawahnya hingga kening dan pucuk hidungnya lecet dengan tanah yang menempel disana.

"Uh.." Renjun meringis.

Rasa sakitnya sudah tertutupi oleh rasa malu sehingga tanpa sadar ia akan mengucek luka diwajahnya, sebelum tangannya di tahan oleh seseorang.

Itu Lee Jeno, dengan senyuman lembut menarik turun tangan Renjun yang sudah akan menyentuh wajahnya sendiri. "Jangan di pegang, nanti infeksi."

Jeno bergerak mendekat untuk melihat luka lecet di wajah Renjun, lalu mengambil sapu tangan miliknya untuk membersihkan tanah yang masih menempel di wajah putih itu. Membuat Renjun hanya bisa berkedip bingung saat menerima perlakuan pemuda dihadapannya.

"Sudah bersih, nanti langsung ke UKS untuk diobati ya," Jeno tersenyum lagi, lalu beranjak bangkit meninggalkan Renjun yang masih terduduk dengan wajah blank karena menerima perlakuan manis itu.

(✔) 5 Hal Tentang Lee Jeno; ╰Noren╮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang