1

13 0 0
                                    


GLADIS
***
Gue Gladis. Erlian Gladista

Tak pernah ada yang menarik dalam kisah hidup gue. Semua berjalan tanpa warna, tanpa ada suatu kisah yang benar-benar berkesan. Hari ini seperti biasa, memasuki sekolah yang menjadi tempat singgahan gue hampir setiap hari.

"Dis, Gladis." Terdengar suara yang memanggil. Rupanya dia adalah Retta salah satu teman dekat yang gue punya di sekolah ini. Dia berlari di lorong koridor menuju ke arah gue.

"Apaan si lo, pagi-pagi udah lari larian aja." ucapku saat kita udah berjalan beriringan.

"Gila dis, lo tau? Ada murid baru manis banget gilaaaaaaa. Tinggi, cakep, beuhh ganteng dah. Pas banged jadi pangeran guaaa dis."

"Mimpi lo, mana mau dia sama lo!" Jawabku enteng dan ketawa ngliat muka kesel tuh bocah.

"Kampret lu!"

Gue bersyukur banget bisa punya temen deket kaya dia. Bawel, seru, walopun kadang keluar bangsatnya juga haha. Gue dan Retta langsung menuju kelas sebelum bel berdering.

"Woi woi, dengerin sini." ucap seorang teman kelas gue yang bernama Ardi, ini orang heboh banget. Kaga ada kalem-kalemnya dari dulu.

"Kalian tau gak cuy? Tuh murid baru, mau dimasukin ke kelas dakjak kita ini nih" Lanjut info dari mulut Ardi.

Semua murid di kelasku seketika bising bergosip, dan memulai bahan pembicaraan dengan topik si murid baru itu. Termasuk si Retta ini nih, exited banget buat ngomongin doi.

"Ahh gue yakin Dis, lo pasti juga klepek-klepek sama babang tamvan dis. Percaya sama gue dah"

"Dih, seganteng apa si dia di mata?" Tanya gue dengan mata memicing ke arahnya.

Kringgggggggg kringggggg

Yap, bel bunyi. Itu tanda bahwa kelas akan segera dimulai. Semua murid memposisikan diri di tempat duduk masing-masing sembari menunggu guru masuk kelas ini.

Derap kaki terdengar memasuki ruang kelas. Pak Ghifari menuju ruang kelas gue diikuti oleh anak baru itu dibelakangnya.

Mata gue ngga bisa terlepas dari pandangan indah. Ya benar, benar yang dikatakan Retta.
Dia begituuu emm Manis.

********************
"Pagi anak-anak."

"Selamat pagi, Pak." terdengar jawaban kompak dari penghuni kelas.

"Kelas kita kedatangan murid baru dari Bandung. Silahkan perkenalan dulu." ucap pak Ghifari mempersilahkan.

"Baik pak. Perkenalkan nama saya Ferdian Erik. Bisa dipanggil dengan Erik, saya berasal dari Bandung. Sekian."

"Silahkan Erik, kamu bisa duduk di bangku yang kosong." Tunjuk Pak Ghifari pada bangku kosong yang ngga jauh dari tempat duduk gue.

Dia hanya mengangguk sebagai respon, dan berlenggang menuju tempat duduknya.

"Gilaaaa gila gilaaaaa, ternyata bener ya teori bahwa orang bandung cakep-cakep. Dia jalan aja, bikin gue terpesonaaaaa"

"Jiahh, liatin terus. Ileran lo tuh." lamunanku buyar karena tenggoran Retta geblek.

"Diem lo!"





************************************
Sampai sini dulu ya, maaf banget kalo tulisannya masih berantakan ya hihi.
Oiya, selamat menikmati.
Salam cinta dari penulis mwahhh.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang