Sepasang burung dengan asyiknya bertengger diatas pohon seolah tak mau kalah elok senja sore ini tampak mengagumkan.
"Ahh ingin sekali aku menikmati senja yang tak kalah indah ini diatas gunung, pasti menyenangkan" khayalnya sepanjang menikmati senja dari balik jendelanya
•••
"Plaaak" Nirmala, bunda Senja menampar Harsa, ayah Senja
Mendengar keributan, Senja yang sedang berada di kamar nya membuka pintu perlahan dan mengintip dari dalam.
"Apa apaan kamu!" Ucap Harsa
"Apa apaan kamu? Harus nya aku yang bicara seperti itu! Kamu pergi dengan wanita lain kan!" Marah Nirmala
"Sudahlah! Terserah, kau ini selalu saja menuduhku!" Bentak Harsa dengan suara berat nya.
"Cukup sudah, aku malas berdebat denganmu!" Balas Nirmala dengan penuh rasa amarah.
Senja sangat terisak di dalam kamar nya.
Perlahan senja menyandarkan punggungnya ke daun pintu, dengan sisa tenaga yang dimilikinya senja tetap menangis sejadi-jadinya. Kini posisi senja sudah mantap bersandar kedaun pintu. Sambil menarik kakinya ia mulai menenggelamkan kepalanya diantara dua tangannya yang terlipat dia atas lututnya.
Senja tetap dalam posisi tersebut hingga sinar mentari yang malu-malu memasuki sela-sela kamarnya. Pagi ini cerah sungguh menggembirakan hati sangat berbeda dengan suasana semalam dirumah senja.
2 tahun kemudian..
Hari demi hari telah ku lalui, setiap malam bagi ku selalu sama, ocehan mereka yang membuatku muak dirumah ini. Dari beradu mulut hingga adu kepal mereka pertunjukan dengan baik. Lupa mereka memiliki gadis yang diam-diam merindukan kedamaian keluarganya.
Hari ini, tepat pada tanggal 06 Juni 2011. Senja akan berusia 12 tahun
Hari ini, kedua orangtuanya berjanji akan menyempatkan waktu selama seharian untuk merayakan ulang tahun Senja. Jujur, Senja tak percaya tapi karena itu adalah mimpi Senja selama ini, ia memberi kepercayaan penuh terhadap orang tuanya. Ia berharap kedua orang tuanya tak berbohong.
•••
Namun, ternyata semua itu dusta.
"Praanggg" suara barang pecah
Senja yang mendengarnya langsung membuka pintunya perlahan dan mengintip dari dalam.
"Apa lagi hah?!" Ucap Harsa, ayah Senja.
"Dasar penghianat! Ternyata kamu begini di belakang ku!" Marah Nirmala, bunda Senja
"Sudahlah! Terserah aku tidak peduli, lebih baik kita pisah!" Bentak Harsa tersulut amarah.
"Silahkan saja! Aku sudah lelah dengan semua ini!" Balas Nirmala dengan penuh rasa amarah.
Bagai peluru yang melesat dengan cepat menusuk dalam dada Senja.
Air matanya mengalir deras dan terisak."Semudah itu mereka bilang. Semudah itu! Apa mereka tak peduli dengan keadaan ku! Aku MUAK! Aku muak dengan semua ini!" Senja sangat terisak di dalam kamar nya.
Senja Sudah tak kuasa menahan rasa sakit ini, ia sudah sangat muak sehingga Senja memutuskan pergi dari rumah ini. Senja memasukkan bajunya sebagian ke dalam tas dan membawa celengan kesayangan nya. Ya, dia memutuskan untuk pergi dari rumah dan tak ingin kembali lagi.
Saat sudah siap ia pergi keluar kamar nya. Kedua orangtuanya langsung memalingkan wajahnya ke arah Senja.
"Udah puas? Udah? Terimakasih atas semuanya!" Ucap Senja dengan tatapan tajam penuh kebencian.
Harsa dan Nirmala yang melihatnya hanya bisa terpaku diam tak berkutik.
Bahkan mereka tak mencegah Senja pergi dari rumah.Senja berlari keluar rumah entah harus pergi kemana yang ia pikirkan hanya pergi sejauh-jauhnya dari rumahnya.
"Hiks.. hiks.. hiks... Arrgh! Hiks.. hiks.." tangis Senja di sepanjang jalan.
"Tak ada arah yang ingin ku tuju
Aku hanya ingin berlari dari rasa pilu""Kenapa..? Kenapa!" Batin Senja.
Senja yang sedari tadi berada di pinggir jalan tiba tiba tak sadar berjalan ke tengah jalan. Dan..
"Tiinn.. tiinn.. tiinn.." klakson mobil
Senja yang baru sadar hanya diam. Cahaya yang terpancar dari mobil menyilaukan pandangannya. Tapi, Senja hanya pasrah.. ia sudah siap jika ajal akan menjemputnya.
"Bruuk!" Tubuh mungil Senja tertabrak mobil, tubuh Senja terpental ke jalanan. Sedangkan, mobil itu membelokkan mobilnya ke arah pohon tua besar yang umur nya sudah berpuluhan tahun. Alhasil kap mobil hancur lebur.
Warga sekitar yang melihatnya langsung menghubungi panggilan darurat.
•••
Senja dan 3 orang yang berada di dalam mobil langsung mendapat perawatan intensif. Sayangnya, 2 orang dewasa yang duduk di depan mobil tak terselamatkan, karena benturan yang sangat keras dan pendarahan yang berlebih. 1 orang anak yang duduk di belakang masih bisa terselamatkan dengan keadaan luka-luka dan tak sadarkan diri.