1)dia pergi,aku juga

2 0 0
                                    

~Ketika kamu pergi,aku pun pergi
Meskipun kita tak searah~

____________________________________
Di sebuah demaga tua terlihat dua pemuda yang sedang bertengkar hebat mengalahkan hujan dan petir yang sedang bersautan di langit.

Anginnya begitu keras membuat mereka harus berteriak satu sama lain. Hari mulai gelap ditambah pohon tinggi disekeliling danau sehingga membuat suasana mencekam.

Mereka bertengkar dengan memeluk tubuhnya masing – masing, menahan tusukan dinginnya angin. Sang gadis tak mau kalah dengan laki- laki di depannya.

Ia terus membela dirinya tidak bersalah. Tapi si laki- laki tersebut tidak mau mendengarkan penjelasan perempuan itu.

Rasa marah, cemburu dan kecewa dirasakan oleh laki- laki tersebut. Rasa sakit yang timbul pada dirinya karena melihat perempuan itu sedang berpelukan dengan laki-laki lain di depan matanya.

“syaaaa kalo lo udah nggak cinta lagi sama gue bilang syaa!! Jangan kaya gini caranya lo bales dendam sama gue!!”teriaknya di depan wajah fisya

Fisya kaget dengan ucapan aksa, pasalnya dia tidak pernah mengunakan ‘lo’ ‘gue’

“maksud kakak tu apa sih, kenapa kakak jadi kaya gini hah?” ucap fisya keras

“maksud lo yang apa sya! lo selingkuh dari gue trus mesra-mesraan didepan mata gue gitu? Dasar pelacur!!”

Plak

“jaga omongan kakak yaa!aku nggak penah selingkuh sama siapapun dari kakak. emangnya aku bakal selingkuh sama siapa hah?!” telaknya sambil emosi

“lo pikir gue buta apa? lo tadi pelukan sama cowok lain dirumah lo sendiri begoo!!”

“sama siapa aku selingkuh kak?!”

“SAMA RADIT!! Puas lo udah bikin gue hancur hah! Betahun tahun gue bahagiain lo dan ini balasan lo! cihh”decaknya

Mendengar hal itu fisya langsung menangis karena dia tidak tau apa-apa tapi kenapa dirinya disalahkan?dia juga tidak ingin aksa marah seperti ini,karena menurutnya itu terlalu menakutkan.

“sungguh aku nggak pernah selingkuh dari kakak… hiks, buat apa selingkuh kalo aku cintanya sama kakak!!” ucapnya itu dengan isak tangis dan bahu yang berguncang, menandakan bahwa dirinya tidak pernah berselingkuh.

“apa buktinya kalo lo nggak selingkuh hah!! Udah jelas-jelas gue liat lo pelukan sama radit!!” bentaknya itu dihadapan wajah fisya lagi.

“kak radit itu sepupu aku dari Jakarta, kita udah lama nggak ketemu makanya aku langsung peluk dia tadi. Aku sama dia emang deket banget dari kecil hiks, jadi mana mungkin aku selingkuh sama dia kak hiks hiks. Kakak jangan buat kesimpulan sendiri dong, kalo hiks kalo nggak percaya tanya aja sama bunda” jelasnya membuat laki-laki itu terdiam.

Melihat kekasihnya itu diam, dia mencoba untuk meraih dan menggenggam tangannya. Namun segera ditepis oleh laki-laki itu.

“kakk..hiks kakak percaya kan sama aku?”

laki-laki itu menghela napas dan mengacak-ngacak rambutnya lalu dia menjawab

“sya denger…jangan bikin kakak jadi marah kaya gini lagi. Kamu tau cemburu kakak itu buruk banget,jadi kakak nggak mau kita bertengkar kaya gini lagi okey?

Dan kakak minta maaf sama sikap kakak tadi yang kasar sama kamu.
Tapi..

terdengar hembusan nafas kasar sebelum melanjutakan perkataanya

Maaf kita harus berpisah sya..kamu tau kepercayaan itu nomer satu di hidup kakak.
jadi sekali kakak kecewa maka nggak akan pernah lagi percaya.”

Mendengar ucapan kekasihnya itu hatinya bagai dihujani paku dan menancap kedalam. Sakit sekali dia merasakan cintanya sedang kecewa dengan dirinya.

Memang dia tidak salah karena radit adalah sepupu dari ayahnya yang tinggal di Jakarta. Dia datang ke magelang untuk bersilaturahmi dengan keluarga omnya.

Pagi –pagi dia sampai di rumah om nya itu dan langsung memeluk adik kesayangannya. Namun sebelum itu aksa pacarnya melihatnya di depan pintu, ia mengira itu adalah selingkuhannya.

Dia melepas pelukan itu dan langsung berlari mengejar aksa. Dan yang akhirnya mereka bertengkar hebat di dermaga danau dekat rumahnya.

“kakak jahat hiks hiks kakak jahattttttt!!” racaunya sambil memukul dada aksa

Dia jatuh duduk di depan aksa sambil memegang dadanya yang terasa sakit, entah mungkin karena begitu hebatnya rasa sakit ditinggal oleh cintanya yang sudah lebih dari 2 tahun itu.

Air matanya tak henti mengalir bersamaan dengan bahunya yang berguncang menahan pusing di kepalanya.

Aksa pun angkat suara.

“maaf sya aku harus pergi, jatah pesiarku udah habis. Aku harap kamu bisa menerima keputusanku ini, assalamualaikum” tuturnya lalu pergi meninggalkan fisya sendirian.

Fisya mengejar aksa sampai ke mobilnya. Dia terus berlari mengejar mobil yang melaju itu, tak peduli dengan bunyi klakson kendaraan yang berlalu lalang. Memang saat ini jalan raya begitu ramai.

“kakkk jangan tinggalin aku kak aksaaa”teriaknya

Sampai akhirnya dia jatuh di jalanan yang basah karena hujan dengan menangis tersedu sedu. Dirinya sangat hancur saat ini melihat cintanya yang pergi menjauh.

Tak pernah dia merasakan sakitnya ditinggal orang yang sangat dia sayangi sebelumnya.

“ya allah kenapa engkau memberikan aku senja yang indah tapi pada akhirnya kau ambil juga hiks hiks” ucapnya sambil menunduk.

Lalu dia mulai berdiri dan berjalan dengan tertatih-tatih.

Tak lama kemudian sebuah truk gandeng melintas tepat di depannya dan langsung menabrak tubuh fisya, sehingga membuatnya terpental.

Kepalanya retak dan mengeluarkan banyak darah, air hujan yang mengalir bercampur dengan pekatnya darah fisya.

Jalanan yang awalnya gelap karena hujan, kini merah karena darah. Kaca truk juga penuh dengan darah.

“as—taugh—firul-lah” rintihnya menahan sakit di kepala dan sekujur tubuhnya.

Hingga akhirnya semuanya menjadi buram...




____________________________________
Terima kasih sudah membaca
Maaf kalo gaje dan typo
Jangan lupa vote and coment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JUST YOU,ONLY YOU (Be My Last Of My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang