PROLOG

203 14 5
                                    

We are Family
Wherever we are still family

".haruka, hari ini kau mau makan apa? ." Tanya seorang laki-laki paruh baya kepada anak tirinya yang duduk di bangku belakang.

". Kimchi ?." Kata anak berkuncir itu pelan dan lembut.

Sosuke melirik kearah Haruka yang menatapnya dari kaca spion mobil.

". Hmmm padahal otoosan sudah memesan 3 paket extra bulgogi. Bagaimana eomma apa otoosan harus membatalkan pemesanannya ?." Goda sosuke. Sacikho hanya tersenyum melihat sosuke yang menggoda haruka.

Haruka membulatkan matanya. Bulgogi adalah makanan khas Korea kesukaannya.

". otoosan bulgogi lebih enak dari kimchi, benarkan eomma ?." Tanya Haruka mencondongkan badanya kearah wanita yang duduk di bangku depan.

Sachiko mengulurkan tangannya mengelus pipi Haruka.

".iya sayang." Sachiko tersenyum manis kepada putri bungsunya. Dan di balas oleh Haruka dengan  memeluk lehernya.

".ah atau otoosan beri saja semuanya kepada oni-chan dan oppa mu yang sudah berada di rumah. Wahh pasti mereka sangat senang mendapatkan bulgogi ekstra." Sosuke masih menggoda haruka.

Haruka mengeruncutkan bibir dan itu terlihat sangat imut.

". otoosan kan janjinya ke Haruka bukan ke onii-chan dan oppa. "

Sosuke tertawa melihat Haruka yang cemberut. Karena itu terlihat sangat menggemaskan.

DOORR

Haruka menutup matanya. Terkejut dengan suara tembakan yang terdengar jelas. Entah berasal darimana dan itu terdengar sangat dekat. Sosuke memberhentikan mobilnya. Lalu menoleh kearah sacikho dan Haruka.

". Kau tidak apa-apa Haruka." Sosuke mengelus lembut kepala Haruka. Haruka mengangguk pelan dan ia masih memeluk leher eommanya.  Sosuke terlihat sangat khawatir sekali dengan putri tirinya. lalu ia menoleh kearah  sacikho yang tertunduk dalam. Helaian rambut menutupi wajahnya.

". Sayang kau tidak apa-apa ?." Tidak ada respon. Sosuke mengguncang bahu istrinya. Dan hasilnya masih nihil. ". Sachiko, sachiko.." panggilnya panik.

Haruka merasa sesuatu yang basah menetes di lengannya. Saat ia lihat. Seperti tumpahan cat merah yang sangat merah dan berbau. Apa ini ..

".Haruka, merunduk." Ujar sosuke pelan. Haruka hanya menatap bingung kearah otoosan nya. Tanpa aba-aba sosuke mendorong Haruka sampai ia terduduk di bahwa jok.

DOR DOR DOR DOR

Haruka menutupi kedua telinganya. Suara itu kembali lagi tapi ini terdengar berkali-kali lebih banyak. Dan kemudian suara itu menghilang. Menyisakan keheningan di antara mereka. Haruka memberanikan diri bangun dari posisi duduknya.

".eomma.. otoosan." Panggilnya. Tapi tidak ada yang merenspon. Dan kembali di jawab dengan keheningan. Ia merasa cat merah itu bertambah banyak di sekitarnya. Tubuhnya pun tidak luput dari cat merah itu. Bau dan lengket.

Haruka melihat otoosan nya yang memejamkan mata dengan cat merah yang lebih banyak dari tubuhnya.

Brakk

Pintu yang berada di sampingnya dibuka dengan paksa oleh seorang laki-laki berpakaian hitam. Tatapan laki-laki itu datar dan tanpa ekspresi. Haruka mundur menjauhi laki-laki itu.

".hai nona manis." Seorang laki-laki manis muncul dari belakang laki-laki tanpa ekspresi. Dan Mendekat kearah haruka.". Jangan takut. ayo ikut aku."ujarnya ramah.

On this ROAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang