2. Arsy

28 3 2
                                    

"Bunda, Kiki langsung berangkat ya.." ucap gadis dengan rambut dikuncir kuda khasnya.

"Ngga mau makan dulu?" ucap wanita paruh baya yang sedang menjadi lawan bicaranya.

"Ngga dulu bun, Kiki mau makan bekal aja" seraya mencium punggung tangan bunda dan bergegas mengambil sepeda yang telah terparkir di halaman rumah.

Pagi ini Kiki memutuskan untuk mengendarai sepeda ke sekolah bersama Arsy. Mereka sering berangkat sekolah bersama karena memang rumah mereka saling berhadapan. Itu pun yang membuat mereka bisa sedekat ini.

Sewaktu SD pun, jika ada tugas kelompok mereka berdua selalu bersama, karena jarak rumah mereka yang sangat dekat. Menjadi tetengga sekaligus teman Arsy selama bertahun-tahun membuat Kiki tahu hampir semuanya tentang Arsy.

Kedua orangtuanya memutuskan untuk berpisah saat Arsy baru masuk Sekolah Dasar. Tidak ada anak manapun yang mau orang tua mereka berpisah, tapi ya.. karena saat itu Arsy masih kecil ia tidak bisa berbuat apa-apa. Jika teringat kembali masa itu Arsy akan kembali sedih. Kehadiran Kiki selalu membuatnya lupa akan masa-masa kelamnya. Setelah orangtuanya berpisah ia tinggal hanya berdua dengan ibunya. Sebenarnya Arsy adalah anak kedua dari dua bersaudara, ia memiliki seorang kakak laki-laki. Umur kakaknya hanya terpaut 4 tahun dengannya.

"Udah lama nunggunya?" ucap laki-laki yang suaranya sudah Kiki kenali. *Nanti lagi ya ceritanya, orangnya dateng

"Iya, lo lama" Jawabnya

Jarak perumahan mereka tidak begitu jauh dari sekolah, sekitar 2 km. Jadi, hanya butuh waktu 7 menit untuk sampai di sekolahnya.

°°°

Ini sudah hari kedua Kiki berada di sekolah barunya. Saat Kiki memarkirkan sepedanya, ia berpapasan dengan Raka, seniornya. Mata mereka berpaut cukup lama, sampai akhirnya Kiki melepaskannya dan dengan cepat menghampiri Arsy. Kemudian menuju ke kelas mereka masing-masing.

Agenda hari ini adalah senam bersama, yang mana sebelum senam para murid diminta untuk jogging keliling sekolah. Setelah himbauan tersebut para murid langsung berhamburan keluar gedung sekolah.

"Kiki..!! jogging bareng aja" Ucap Arsy dari belakang Kiki

"Oke, asalkan jangan ninggalin gw", jawabnya asal

Arsy pun menyelaraskan langkah mereka.

"Oh ya, ngomong-ngomong mentor di kelas lo masih suka ganggu?" lanjut Kiki

"Hmmm, ya gitu deh. Semalem salah satu dari mereka ngechat gw. Tapi tumben lo nanya gitu. Dementor mana lagi yang ngerasukin lo?"

"Heh enak aja, seriusan becanda gw, eh seriusan nanya. Terus-terus lu jawab apa?" kekehnya

"Belom gw baca, jadi ga gw jawab"

"Sombong kali makhluk inii" dengan logat medannya

"Kenapa jadi lu yang ngatur. Harusnya gw yang nanya, udah nemu gebetan belum? Angkatan kita lumayan-lumayan loh apalagi seniornya"

"Ogah gila, lagi males nyari, cukup Sherin aja yang gw cari-cari" (Sherin adalah nama kucing kesayangan Kiki)

'MALES' hanya kata bantu untuk Kiki. Ia tak pernah tau apa rasanya punya gebetan dan tidak pernah mau tahu.

"Gw cariin mau?" tawar Arsy

Kiki hanya memutar bola matanya dan lari mendahului Arsy. Arsy pun mencoba mengejarnya.

Di pertengahan perjalanan mereka, Arsy menemukan bunga kamboja yang telah jatuh.

Ia memberikan satu dari yang masih sempurna itu kepada Kiki, Kiki menerimanya dengan datar.

"Bunganya cocok.." goda Arsy

Kira-kira cocok buat apa yaa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira cocok buat apa yaa?

Hai Readers Kesayangan Kiki!!
Makasih udah bacaa. Jujur ga berpengalaman buat nulis hal kayak gini, jadi sorry kalo ada part yang ngebosenin. Tunggu part selanjutnya yaa!
Ditunggu juga vote nya!! Karena vote itu gratis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dariku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang