PROLOG

37 10 18
                                    

Selamat membaca ♡. 

-

Sesuatu hal yang indah itu pasti bahagia. Sesuatu hal yang gak semestinya terjadi pasti akan terjadi pula.

Pinky Clazetta Aurora. Gadis Sekolah menengah pertama, gadis yang menyukai warna Pink seperti namanya.

Apapun yang berhubungan dengan warna Pink, ia sangat suka. Amat suka.

Mulai dari kamar, lemari, sepatu, baju, aksesoris, dan sampai.... tidak usah disebutkan *sensor*

-

Pinky anak over aktif, tidak bisa diam. Anak pecicilan terkadang ia mendapatkan karma karena terus mengganggu teman teman nya.

Pinky menganggap semua teman, tidak ada istilah teman dekat maupun sahabat. Akrab dengan siapa pun dan menjaga batas candaan dengan lawan jenis.

Gadis itu suka sekali dengan Tomat. Warna merah nya yang mengkilat rasa nya masam manis namun lebih banyak rasa Masam nya. Setiap hari selalu membawa Tomat kemanapun ia pergi entah dengan tupperware atau plastik kresek.

Walau Tomat berwarna merah, Pinky suka Tomat bukan karena warna nya. Ia tetap suka warna Pink.

Banyak teman nya yang tidak menyukai Tomat. Banyak yang beranggapan 'Tomat itu buat sambal' 'Tomat itu sayur' 'apa enak nya sih makan Tomat' 'asem begitu' kalian itu beda mulut. Beda untuk orang yang menyukai Tomat.

Pinky bersekolah, selalu menjadi pusat perhatian. Ia selalu mengikat rambut dua di atas memakai pita warna Pink tidak lupa.

Dan ia selalu di bilang anak kecil walau tinggi nya masih Rata-Rata anak SMP.

Ia masuk ke kelas dengan wajah ceria nya "Halo Gais!!!" Ucap nya dengan suara melengking keras

"Sttt!" Rara, menempelkan jari telunjuknya di depan bibir menyuruh Pinky diam

Pinky langsung menutup mulut nya "hah....kenapa" Pinky bersuara pelan nyaris tidak terdengar

Lagi, Jeno melirik dan menunjuk barisan sebelah sedang mengumpul, Pinky penasaran teman-teman nya ini sedang tidak bergosip kan. Perlahan Pinky berjalan menghampiri. Pinky bersiap untuk mengagetkan teman-teman nya tangannya sudah terangkat ke atas. Namun

Byas menghentikan aksi nya, mengangkat tangan kiri di depan Pinky "plis jangan ngagetin Pink" Pinky cemberut gagal sudah aksi nya

Pinky melihat Yaya, tengah tertidur, kepalanya di atas meja seperti nya ia menahan rasa sakit. Pinky bersuara kembali "kenapa Si Aya?" Dengan pelan

"Dia makan Tomat katanya semalem"

Pinky terkejut, akhir nya ada yang mencoba untuk memakan Tomat. "Enakan Ya, Tomat. Mau lagi gak gue bawa"

"Tapi dia muntah-muntah dan sakit perut setelah nya" sahut yang lain

Pinky terkejut kembali. Bukan pertama kali teman nya seperti ini. Sudah sepuluh teman nya mengalami hal yang sama seperti itu. Padahal Tomat itu Enak.

"Huh, kenapa sih pada gak suka Tomat. Malah Tomat jadi cemilan Fav gue" celetuk Pinky

"Itu kan elo Pink"

Pinky menyengir lebar. "Pasti Tomat yang elo makan gak di cuci dulu ya"

Yaya berangsur duduk. "Gue udah cuci bersih, Tomat yang gue makan bersih gak ada cacat atau pun ulet. Baru makan satu gigitan gue langsung enek. Gue gak akan makan Tomat lagi" ucap Yaya lantang. Ia bener-bener dengan ucapan nya

"Mungkin perut lo aja yang bermasalah"

"Pinky udah yuk kita duduk jangan ngomongin Tomat mulu tar temen-temen lo yang gak suka malah makin Enek. Kan kalo muntah di kelas berabe siapa yang mau piket tar" Zera merangkul Pinky menuju kursi tempat mereka duduk

"Hem, lo harus coba ya Zer"

Zera memikir lama "lain waktu gue coba ya"

"Sekarang" ucap Pinky semangat

"Tahun depan ya"

-

Istirahat, seperti biasa teman-teman nya makan bersama dengan membawa bekal masing-masing dari rumah. Tentu Pinky ikut. Mengubah meja menjadi deretan panjang. Cowok kelas ini pun kadang ikut membawa bekal, alesan nya karena mengirit Uang jajan untuk membeli Skin.

Tidak jauh dari kata Tomat. Selesai makan Pinky akan selalu mengemil Tomat. Dan membawa jus Tomat susu dalam botol khusus. Teman-teman nya menatap Jijik Pinky saat menyesap minuman nya. Mereka langsung pergi.

Pinky mengangkat bahu nya masa bodo. Yang penting ia suka Tomat.

Gadis itu berjalan sambil membawa tumpukan kertas ulangan tadi untuk dikumpulkan ke ruang guru. Pinky tersenyum saat teman kelas lain menyapa nya atau tersenyum padanya.

Rambut Pinky bergerak mengikuti langkah nya. Sampai di ruang Guru dan langsung memberikan kertas ulangan.

"Eh ada Pinky, mau apa Pink?" Sapa Pak Luthfi.

"Mau ngasih surat cinta pak" kekeh Pinky

"Wah...buat siapa tuh"

"Bapak Kepo ah!"

Pak Luthfi tercenung mendengar candaan Pinky "canda pak hehe" mana berani Pinky menjawab dengan jawaban tidak sopan. Kecuali dengan teman-teman di kelas nya bisa seenak nya berucap tidak sopan mau pun berucap kata kasar.

-

Pinky duduk di bawah pohon sambil melihat kakak kelas nya bermain Futsal di lapangan. Tidak peduli dengan terik nya panas matahari menyengat.

Sambil mengunyah Tomat nya Pinky tertawa saat merasa lucu melihat kakak kelas nya yang meributkan satu bola hingga saling melontarkan kata-kata kasar.

"Besok-besok kek nya gue harus beli bola banyak biar mereka gak berebutan lagi kaya tadi" kekeh Pinky

Seseorang memperhatikan Pinky dari belakang dan mendengar gumaman nya "bukan futsal namanya kalo maen banyak bola. Bodoh!!" Sahut nya bertengger di pohon, tangan nya bersedekap melihat teman-teman nya berada di lapangan.

Pinky menoleh mencari sumber suara tersebut. Namun di sekitar nya tidak ada orang yang sama melihat kakak kelas nya bermain Futsal selain orang yang ada di belakangnya sana. Mata Pinky menyipit 'apa dia yang ngomong?' Mulut nya terus mengunyah.

"Gue ngomong sama lo!" 

Pinky menoleh ke sekitar apa orang itu sedang mengajak ia bicara atau memang sedang bicara sendiri. Pinky mengangkat bahu nya masa bodo.

Laki-laki itu berjalan ke depan dan duduk di kursi panjang samping Pinky "Lo gak bisa ngomong?"

Pinky tercenung mendengar nya "hah!! Lo ngomong sama gue?" Tanya Pinky

"Nggak, gue ngomong sama rambut lo" katanya tetap datar

"Sorry, rambut gue gak bisa ngomong. Kalo bisa juga serem sih"

"Bodoh!!!" Laki-laki itu langsung pergi meninggalkan Pinky. Ia tidak bisa berkata apa-apa melihat laki-laki itu pergi setelah mengatakan 'bodoh' pada Pinky.

Pinky terkekeh "tau aja dia kalo gue bodoh" 

OUR-RAINBOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang