Happy Reading🍁
"Daisy!..... Daisy!...."
"Mohon tunggu diluar,"
"Tolong, selamatkan adik saya!"
"Kami akan melakukan yang terbaik,"
Dokter pun masuk kedalam ruangan. Tak lama kemudian dokter tersebut keluar dengan wajah yang tidak dapat diartikan.
"Gimana? Adik saya gapapa kan?!!"
"Mohon maaf, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi tuhan berkata lain. Adik anda tidak dapat diselamatkan,"
"Gamungkin!! Ini bohong kan! Ini pasti bohong kan?!!"
Kemudian Aldrich langsung masuk ke ruangan dan melihat adiknya terbaring dengan ditutupi kain putih,
"Gak! Ini gamungkin! Kamu gamungkin ninggalin kakak kan? Bangun dek!! Bangunnnn!! Daisy bangunn!!"
"Daisy!!!!"
Aldrich terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang bercucuran di dahinya.
"Mimpi apa aku tadi?"
Aldrich yang merasa haus memutuskan untuk turun ke bawah dan mengambil minum. Saat ingin kembali ke kamarnya, Aldrich melihat pintu kamar Daisy yang terbuka sedikit. Aldrich mencoba mengintip dari luar.
"Ya tuhan Daisy!!!!" teriak Aldrich saat melihat adiknya terkulai lemas di samping tempat tidurnya
"Ayah!! Bunda!!" Aldrich memanggil orang tuanya
Ayah dan bunda yang mendengar teriakan Aldrich segera turun dan menghampiri kamar Daisy
"Ada apa nak, Daisy?!! Kenapa? Kenapa dia bisa pingsan?!" tanya Shely sambil panik mencoba membangunkan Daisy
"Udah! Kita langsung kerumah sakit," ucap Albert berusaha tenang.
"Aldrich kamu gendong Daisy ke mobil," sambung Albert
Aldrich langsung mengendong Daisy dan segera pergi menuju mobil diikuti oleh Shely.
Kemudian mereka segera berangkat menuju rumah sakit. Setelah sampai, Aldrich langsung menggendong Daisy keluar dan berlari kedalam.
"Tolong panggil dokter Diana sekarang!" ucap Aldrich pada salah satu perawat yang ada disana.
Tak sampai semenit dokter Diana datang dan langsung menyuruh Aldrich membawa Daisy ke ruang periksa.
20 menit kemudian.
Cklek...
"Gimana keadaan Daisy?" tanya Aldrich
"Paru parunya memburuk, dia harus segera mencari pendonor," jawab Diana
Shely yang mendengar itu pun tidak kuasa menahan tangisnya. Albert yang melihat Shely menangis pun memeluk dan menenangkan nya.
"Baiklah, terima kasih Diana," ucap Aldrich
"Tidak masalah," jawab Diana
Aldrich kemudian masuk ke ruang dimana Daisy dirawat. Dia melihat adik tercinta nya tertidur pulas dengan selang di hidungnya.
"Kamu adalah gadis kuat Daisy, kamu bisa mengalahkan penyakit mu. Kakak yakin," batin Aldrich
Cklek....
"Permisi pak, ini saya bawakan makanan untuk Nyonya Daisy," ucap suster yang baru masuk.
"Hmmm.... Terimakasih," balas Aldrich
"Sama sama, saya permisi," ucap suster tersebut.
"Tunggu, tunggu, kamu baru bekerja disini?" tanya Aldrich
"Eumm, iya pak saya baru disini," balas suster tersebut
"Ouhh, siapa namamu?" tanya Aldrich
"Nama saya Sofia pak," balas Sofia
"Hmmm.... Baiklah, kau bisa keluar," ucap Aldrich
Kemudian Sofia langsung keluar dari ruangan tersebut.
"Cantik" batin Aldrich sambil tersenyum.
***
"Eunghh...." terdengar suara erangan dari arah tempat tidur.
Aldrich yang mendengar itu pun terbangun dan langsung menghampiri Daisy
"Syukurlah kamu udah bangun dek," ucap Aldrich sambil mengelus rambut Daisy.
"Kakak panggil dokter dulu ya," sambung AldrichDaisy hanya mengangguk mengiyakan.
Tak lama kemudian datang dokter Diana dengan satu suster.
"Daisy, syukurlah kamu sudah sadar, apa ada yang kamu rasakan?" tanya Diana
Daisy menggelengkan kepalanya
"Baiklah, habis ini kau sarapan lalu minum obat, nanti sore kau sudah boleh pulang," ucap Diana lalu pergi keluar.
"Terimakasih Diana," Ucap Daisy
Daisy yang melihat kakaknya diam saja segera menyikut lengan kakaknya.
"Apa?" tanya Aldrich
"Kakak ngeliatin apa?" tanya balik Daisy
Daisy yang penasaran pun memalingkan wajahnya ke arah pintu dan melihat suster yang sedang berdiri disitu.
"Ekhemm....." Daisy memecah keheningan
"Eh, maaf saya permisi," ucap suster tersebut lalu keluar.
"Kakak suka ya?" tanya Daisy
"Ah, enggak," jawab Aldrich
"Udah deh gausah boong, aku tau kok," ucap Daisy
"Hmmm, iya kakak suka, dia cantik kan dek?" tanya Aldrich
"Tuh kan, iya dia cantik, aku juga suka," jawab Daisy
"Hmmm, udah sekarang makan terus minum obat biar pulangnya lebih cepet," ucap Aldrich
"Iya," jawab Daisy
Hallo semua!!
Aku update versi baru
Semoga kalian suka yaa🤗🤗
Jangan lupa vote & comment okay!See you next chapter💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe
Teen FictionHidup dengan menggunakan udara buatan? Sanggupkah dia melewatinya? Daisy seorang gadis cantik yang hidup dengan penyakit yang dideritanya. Ia ingin sekali menghirup udara segar diluar sana. Bisakah ia melakukannya? Bisakah ia hidup normal seperti o...