#2 (Pertemuan Kedua)

163 30 2
                                    

“Ma, jangan lupa hari ini ada pertemuan kepala sekolah dengan orang tua jam 9 nanti.” Jane membenarkan tali sepatunya yang agak longgar.

Jennie masih setengah sadar karena lelahnya ia semalam pulang dari pekerjaannya jam sepuluh malam karena dirinya harus menyelesaikan sebuah lagu untuk seorang soloist wanita baru yang akan debut minggu ini. Belum lagi perjalanan sampai rumah pun memakan waktu setengah jam lewat. Nasib menjadi produser lagu di sebuah agensi besar itu sangat berat. Sungguh dirinya butuh istirahat lebih lama sebenarnya, dan beruntung hari ini ia sedang dapat jadwal off, jarang sekali ia mendapat libur di hari senin. Tapi ia tentu masih ingat kalau dia juga harus melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang Ibu apalagi kini ia merawat putri satu-satunya seorang diri.

“Oh.. iya kah? Mama lupa,”

“Ck, jangan sampai lupa ma~ kemarin kan sudah aku bilang ada undangan rapat dari kepala sekolah untuk orang tua yang akan membahas soal kegiatan diluar lingkungan sekolah.” jelas Jane dengan nada merajuk.

“Iya sayang, nanti mama datang kok..”

“Jangan lupa ya ma. Aku berangkat.” Jane membuka pintu depan rumahnya setelah pamit pada Jennie.

“Hati-hati Jane..” sesudah memastikan putrinya menghilang dari balik pintu untuk pergi ke sekolah, barulah Jennie merebahkan tubuhnya asal pada sofa yang berada di ruang tengah.

Kelihatannya kalau ia tidur sebentar gak akan telat kan. Toh ini masih jam setengah tujuh kok.. pikir Jennie seraya memejamkan matanya dan pergi terlelap tanpa beban, gak sempat buat mikirin kalau ia belum membereskan bekas sarapan ia dan Jane tadi.

...

..

Jennie mengerjapkan matanya, merasa pegal karena posisi tidurnya yang terlengkup di atas sofa.

“Ugh..” Jennie merubah posisi tidurnya menjadi menghadap langit-langit, dan berniat memejamkan matanya kembali sebelum ia sadar kalau ada sesuatu yang mengganjal—

“!” reflek Jennie langsung bangun dari acara berbaringnya dan melihat ke arah Jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas.

“Ya gusti kan lupa!” segera ia berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Melupakan fakta bahwa dirinya belum mandi..

Selang beberapa menit Jennie berganti pakaian. Langsung saja ia menuju pintu depan dan keluar rumah, tentu ia menguncinya terlebih dahulu sebelum berangkat.

 Langsung saja ia menuju pintu depan dan keluar rumah, tentu ia menguncinya terlebih dahulu sebelum berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(belum mandi tapi tetep cantik.jpg)

Jennie melirik jam tangannya sebentar untuk melihat waktu.

“Pesen ojek online aja deh.”

Sesudah mendapat driver dari aplikasi ojek online yang ada di ponsel pintarnya. Ia kemudian jalan menuju halte depan komplek rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young (Mom), Wild, and Free [Jennie x Hanbin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang