Thanks

56 6 0
                                    

it's my first fanfic after 1 years i take a break. Enjoy it please 😊 leave some comment and vote ! 🌸





Angin bertiup kencang mengitari kota. Sepasang kaki yang selangkah demi selangkah menaiki tangga sebuah jembatan kokoh dengan sungai besar dibawahnya.

Seorang wanita dengan rambut panjang dan baju tipisnya, menatap ke arah sungai.

Tatapan matanya terlihat tak berarti, kosong seperti jalanan kota saat ini.

Kakinya melangkah, tanpa ragu menaiki satu batas pagar sebuah jembatan.

Hanya beberapa langkah lagi dan ia tinggal menjatuhkan dirinya ke sungai, lalu hidupnya akan berakhir.

Ia terlihat merenung sejenak,

"aku lelah.. " ucapnya lirih.

Ia kembali terdiam, seperti sedang mengatakan sesuatu didalam hatinya.

Di sisi lain,

" tunggu? " ucap seorang laki laki kepada 2 temannya sambil melirik ke luar jendela mobil.

Mereka bertiga menoleh ke kanan, kearah jembatan sambil memelankan laju kendaraan.

Raut wajah mereka tampak terkejut. Spontan seorang laki laki yang mengemudi menepikan mobil.

"tidak bisa begini, aku harus menghentikannya." ucap laki laki yang baru saja mematikan mesin mobilnya.

Ucapan laki laki itu di balas dengan langkah panik 2 temannya yang ikut keluar dari mobil.

"tunggu disini," ucap si pengemudi mobil tergesa gesa.

"Seungcheol-ah, hati hati." balas seorang temannya yang berbaju putih.

"hm" angguk laki laki yang ternyata bernama Seungcheol ini lalu berlari kearah jembatan.

Disisi lain, perempuan ditepi jembatan itu terlihat mengambil nafas dalam.

Ia seperti bersedia melangkahkan langkah terakhirnya.

Tapi dengan sigap, Seungcheol menarik tubuhnya ke dari tepi, sebelum ia benar benar berakhir.

"apa yang akan kamu lakukan?" Seungcheol memegang bahu perempuan di depannya.

Perempuan itu diam dan menatap datar kearah jalan.

"jangan lakukan ini," tutur Seungcheol dengan nada cemas.

Perempuan itu menatap mata Seungcheol dengan tatapan kosong penuh kepasrahan.

"lepaskan," lirihnya dengan suara melemah.

perempuan itu mencoba menyingkirkan tangan Seungcheol.

Dan berusaha berbalik ke arah pagar, tapi gagal..

"kamu tidak boleh melakukan itu," ucap Seungcheol menyakinkannya untuk tenang.

"lepaskan,.." kini mata perempuan itu berair, tangannya dingin dan tak bertenaga, tidak kuat lagi menepis sepasang tangan yang ada di pundaknya.

Tanpa ragu, Seungcheol memeluk perempuan itu.

Membiarkan ia tenang sambil mengelus rambutnya.

Perempuan itu hanya diam menahan air matanya.

"hari ini, pasti terlalu berat ya?" tanya Seungcheol masih memeluk wanita yang tingginya kurang dari bahunya.

Ia mengelus lembut rambutnya.

The Way We Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang