satu

6 2 0
                                    

"gausa makasih, gw pulang aja" ucap pemuda itu sembari berdiri dan memegang kepala bagian belakang

"yauda, Ara anterin ke mobil kamu aja ya" jari jari mungil ara mulai memegang lengan pemuda itu sambil menuntun ia untuk berjalan

sesampainya dimobil

"udah udah disini aja makasih lu kalo mau pulang yauda sana, hati hati" ucap pria tersebut dan melepaskan lengannya dari genggaman ara

pria tersebut masuk kedalam mobil mewah nya tanpa menawarkan ara untuk ikut ke mobilnya

"dudududu" kode ara agar diberi tumpangan

"ngapain disitu? sana pulang" usir pria tersebut

"rumah Ara lumayan jauh disini, hp ara lowbet, trus disini gaada angkutan umum" ucap ara sambil memainkan kuku kuku dijari nya

"lu kesini aja bisa kenapa balik nya gabisa"

"ya berarti sama kayak orang yang manjat pohon tapi gabisa turunnya, tapi kalo ara gabisa dua duanya" ucap ara terbelit belit

"terlalu bertele tele lu, bilang aja mo nebeng kan? sorry! kursi ini khusus buat pacar gw" ucap pemuda itu sambil menunjuk ke bangku disebelahnya itu

"yauda, ara jadi pacar kamu aja biar ara bisa duduk disitu terus pulang, terus pas uda nyampe dirumah kita putus deh" ucap ara dengan polos nya

"gila lu ya? kenapa gw harus ketemu sama perempuan ini ya tuhan, tau gitu pas lu digangguin preman, gw diemin gausa bantu, yauda sini naik" pasrah pemuda itu

"yes!!!"

"gw harap ini yang pertama dan terakhir lu nampakin muka lu didepan gw! bawa sial aja" bentak pria tersebut

ara nunduk dan meresapi kata terakhir pria tersebut

"bawa sial? emang iya ya? eummm" ucap ara dalam hati

pria tersebut yang melihat ara merenung sedih dan menyesali kata kata nya

"eh sorry sorry, gw gada maksud bilang lu pembawa sial serius dah asli sumpah. jangan nangis" ucap pria tersebut merasa bersalah akan kata kata yang ia ucapkan tadi sambil menghapus air mata yang menetes dari mata dan membasahi pipi nya yang mulus

ara sontak kaget pria tersebut memegang pipi nya sehingga ara melihat ke arah pria tersebut dan membuat eyes kontak terhadap keduanya

jujur, ara baru pertama kali di elus pipinya dan ara tidak pernah berpacaran selama hidupnya!

"gini ya rasanya orang pacaran? seumur hidup Ara, ara baru pertama kali diginiin sama cowo selain papah" ucap Ara

"apa si pacar pacar, gw bukan pacar lo bocah" ucap pemuda itu

"yauda si, oiya kita belum kenalan! kenalin, namaku Azahra Auristela Fredella, biasanya sih dipanggilnya Ara, sekolah ara di SMA Bimawangsa, kelas 10 IPA I" ucap ara panjang lebar

"nama gw gibran, panggil gw ian biar ga ribet" singkat? iya singkat!

"oh iya, tadi sekolah lu dimana? Bimawangsa? kok gw gapernah liat lu?"

"iyaaaa, Ara anak baru, Ara baru sekolah disitu kira kira seminggu yang lalu"

"oh pantes"

keheningan terjadi, tidak ada topik pembicaraan yang terlintas di otak ara

--sesampainya dirumah ara--

"makasih ya, uda mau anterin ara, kita putus ga?" ucap ara

"...." -ian


Penasaran? Vomment yaaa!!!
wufff<3













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You, Me, and UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang