der erste🥀

49 2 0
                                    

Di hari pertamaku masuk sekolah semua terasa biasa saja
Kenalan dengan teman, bertanya asal sekolah melakukan basa basi
dengan kebanyakan orang dan membuatku sedikit muak
Sampai dirumah orang tuaku bertanya
"Bagaimana hari ini, menyenangkan bukan?" katanya
"biasa saja"

Kembali kerumah adalah suatu hal yang membuatku nyaman dan aman, entah mengapa semenjak hari itu aku menjadi pribadi yang menutup diri termasuk sama kedua orangtuaku.

Menurutku ketika aku dikamar aku bisa mengekspresikan diriku menjadi apa saja , entah itu menyanyi sampai suaraku hilang atau mencoret dinding sampai berkali-kali ditegur.

Hari-hari selanjutnya sampai dua minggu setelahnya aku masih merasa semua berjalan normal kenalan dengan banyak teman.

Sampai pada satu titik aku merasa bahwa mereka tidak suka berbicara denganku.

Setiap mau mulai pelajaran aku selalu gelisah, kakiku selalu bergerak-gerak menandakan aku sedang ketakutan, teman dibangku belakangku merasa terganggu karena aku terus menggerakan kakiku sampai dia menendang kursiku dan bicara
"bisa diam tidak sih!" aku tau dia bicara seperti itu walaupun suaranya kecil sekali.

Setiap ada guru masuk aku selalu ijin ketoilet.

didalam toilet aku merasa sesak sampai kehabisan nafas, tubuhku berkeringat dan bergetar aku benar benar ketakutan pada saat itu.

Dengan tangan bergetar kupegang hp dan menelfon mama

"halo, assalamualaikum ada apa Mahila?"

"aku..aku sakit mah aku mau pulang" kataku dengan bibir bergetar

"sebentar lagi mahila ini udah jam 2, tanggung sebentar lagi yaa.."

"kamu izin pergi ke Uks aja dulu"

"sebentar lagi yaa.."

Dengan menahan tangis aku mencoba untuk mengendalikan diriku perlahan-lahan, kututup telfon dan kembali ke kelas dengan keadaan masih berkeringat.

Entah mengapa setelah menelfon mamahku aku merasa kembali tenang dan aman.

Setelah kejadian itu entah mengapa aku selalu merasa kalau aku ini sakit , aku merasakan sakit yang benar-benar orang lain itu tidak akan pernah bisa mengerti apa yang sedang aku rasakan sekarang.

Sudah berkali kali aku minta diantar ke UGD (Unit gawat darurat) tapi sudah berkali-kali juga aku disuruh karena katanya aku ini tidak kenapa-kenapa aku hanya stress dan menyebabkan mag-ku kambuh.

Setiap malam aku selalu menangis, aku selalu berdoa sama tuhan

"yaa..Tuhan kenapa?kenapa hal ini terjadi padaku"

"sebenarnya sakit apa aku ini Tuhan?"

"Badanku sakit sekali,tetapi kenapa tidak ada yang bisa mengerti diriku"

Setiap malam aku selalu memikirkan hal yang sebenarnya tidak harus kufikirkan, entah mengapa aku selalu takut akan datangnya pagi hari.

Setiap malam fikiran itu selalu datang, fikiran untuk mengakhiri hidup. Ditanganku sudah ada sebuah gunting tetapi Tiba-tiba aku mendengar suara

"jangan kalau kamu matipun kamu tidak akan pernah merasakan ketenangan"



I'm holding hand's with my:DEPRESSION.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang