Kesialan Seorang Niall

1.2K 84 36
                                    

Hari ini, anak-anak di SD Suka Mundur berkumpul di dalam kelas mereka, menunggu bel masuk berdering. Di kelas ini terdapat 20 anak, 5 diantaranya adalah yang paling sering dibicarakan guru. Mungkin beginilah percakapan mereka sehari-hari, percakapan yang mungkin dikatakan oleh murid 1 SD.

Harry: Temen-temen, kalian udah ngerjain tugas dari Bu Dahlia belom?

Niall: Yang mana ( ._.)

Zayn: Kok Zayn lupa, ya (._. )

Louis: Bu Dahlia gak ngasih PR apapun ke kita tau! Jangan ngarang dech.

Liam: Wah, Liam ingat. Bu Dahlia pernah memberi PR matematika ke kita di halaman...

Liam membuka bukunya, mencari halaman yang dimaksud.

Liam: Halaman dua puluh tiga.

Niall Harry Louis dan Zayn langsung berebutan melihat PR apa itu. Seketika mereka kaget.

Louis: ASTAGA! ASTAGA! ASTAGA! *NariTorTor* AKU BELOM NGERJAIN! KALIAN UDAH?!

Niall: Niall semalem ketiduran abis nonton Tukang Ojek Pengkolan ( ._.)

Zayn: Zayn... nonton Anak Jalanan (._. )

Harry: Ih kalian semua, kok, nontonnya gak elite, sih? Harry gak suka nonton itu.

Liam: Lalu sukanya apa?

Harry: Seleraku CHSI.

Louis: CHSI, kan, udah tamat!

Harry: Apaan, sih, di TV aku masih ada!

Zayn: Apaan tuh kepanjangannya CHSI?

Louis: Catatan Harry Seorang Insinyur.

Hening.

Louis: Maaf, ya, kalo aku lucu.

Niall: Kok Niall belom pernah nonton, ya...

Liam: Yang benar itu Catatan Hati Seorang Istri. Mulainya jam sepuluh lebih, setelah sinetron 7 Manusia Harimau.

Harry: Kok Liam tau?

Liam: Maafkan kepintaranku.

Zayn: Yaudah buruan kita kerjain sebelum Bu Dahlia dateng!

Mereka akhirnya berkumpul. Dengan satu buku cetak, 5 buku tulis, 2 penghapus, dan 4 pensil.

Liam: Harry, pensilmu mana?

Harry: Kemarin patah pas aku dudukin ._.

Zayn: Astagfirullah. Emang ada bakat perusak.

Niall: Zayn jangan cuma istigfar, pinjemin Harry tuh.

Zayn: Yah, bukan gimana gimana ya. Cuma Zayn takut... umm takut pensilnya patah.

Harry: Kenapa Zayn bisa berkata seperti itu? Zayn tau? HARRY SAKIT HATI!

Harry memegang dadanya dan pura-pura menangis sambil mewek.

Louis: Ternyata sakit hati sama bengek beda dikit ya.

Liam: WHY ARE YOU SO BERISIK? I WANNA NGERJAIN YOU KNOW?!

Mereka berempat kaget mendengar teriakan Liam si Dewa Neptunus. Mereka langsung mengambil tempat duduk dan mengerjakan dengan tenang. Tapi tidak dengan Niall.

Niall: *Nyenggol Zayn* Zayn, nomor 1 apa?

Zayn: Ck payah, nih, Niall! Nomor satu aja udah nanya! Lima ditambah tiga itu sembilan! Gitu aja gak tau.

Niall: Ohh.. jawabannya sembilan. Makasih Zayn (^▽^)

Zayn: Sama-sama! (^3^)

Niall: Kamu sahabatku! (^0^)

Zayn: Sahabat selalu memberitahu ketika temannya susah! (^<^)

Setelah Bu Dahlia masuk, semua murid mengumpulkan bukunya, tak terkecuali lima murid kece itu. 15 menit kemudian, buku PR dikembalikan.

Liam: Kalian dapat berapa?

Louis: Seratus!

Harry: Seratus!

Zayn: Seratus!

Niall hanya diam menatap bukunya dengan tatapan kecewa sekaligus tidak percaya, seperti sedang melihat seekor induk salmon melahirkan lele.

Liam: Niall dapat berapa? Kenapa Niall hanya diam?

Niall: Aku... sembilan puluh.

Zayn: YAHAHAHAY!

Zayn bersorak gembira saat mendengar nilai Niall beda sendiri.

Niall: *NgambilBukuZayn* KOK NOMOR SATU JAWABAN ZAYN SAMA NIALL BEDA?!

Louis: Lah, mana si Zayn tau.

Niall: AKU KAN TADI NANYA SAMA ZAYN!

Zayn: Kamu gak bilang kalo kamu minta jawaban yang bener. Yaudah aku kasih yang salah (._.)

Niall: Grrr... NANTI PULANG SEKOLAH BELIIN AKU CIRENG!

---------
Sebenernya ini cerita gak pengen gue post lagi sih. Karena gue takutnya agak garing gimana gitu.

Tapi setelah melihat lumayan banyak readers gue yang minat, maka cerita ini gue post ulang.

Mungkin bakal gue lanjut, mungkin.

-25/12/15-

WandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang