Something in the Rain

SITR 1

Pertama kalinya nulis BTS karena ada beberapa permintaan dari beberapa readerku. Semoga suka.

Story ini terinspirasi dari Drama Korea dengan judul yang sama. Tapi jalan ceritanya tidak sama persis.

Jin sedang berkutat dengan pekerjaannya. Dia termasuk karyawan teladan, sehingga tidak heran jika masih menemukannya di kantor hingga pukul 8 malam. Tanpa uang lembur, tanpa jenjang karir yang menjanjikan.

Ting!

Sebuah panggilan datang dari sahabatnya Kim Joonmyeon atau biasa dipanggil dengan Suho.

Dengan senyuman, Jin menerima panggilan itu.

"Yeobseyo..."

"Ya! Kau ada dimana?!"

"Sedang bercinta," jawab Jin dengan asal.

"Kim Seokjin! Jangan membuang waktumu dengan pekerjaan! Kau bisa mati karenanya."

Jin mengulas senyum. Sahabatnya ini memang sangat cerewet, persis seperti ibunya. "Aku tidak akan mati karena pekerjaan, Sayang. Aku hanya akan mati jika kau tinggalkan."

"Cih! Sialan! Aku tidak sudi denganmu! Lima menit! Aku ada di depan kantormu!"

"Kantorku?"

"Bahkan seluruh lampu di kantormu sudah padam. Aku tidak habis pikir kau masih bekerja! Cepat temui aku!"

"Tapi Suho-ya, aku masih ada pekerjaan."

"Keluar sekarang atau kau benar-benar tidak bisa lagi bertemu denganku!"

Jin segera mengemasi barang-barangnya. Jangan coba-coba mencari masalah dengan Suho. Jin sudah belajar semasa 10 tahun mereka bersahabat. Kau bisa kehilangan bola matamu jika membuat Suho marah.

"Kau telat 76 detik," ujar Suho dingin saat Jin sudah menemui Suho.

"Hal kecil jangan kau permasalahkan. Kau bersama siapa?" Tanya Jin, karena Suho bukan berada di belakang kemudi. Dan kebetulan orang yang sedang mengemudi tersebut, sedikit tertutup tubuh Suho dan pengaruh minimnya cahaya.

"Lihat saja sendiri." Suho memberi isyarat agar Jin naik melalui pintu belakang mobil.

"Kim Taehyung!" Jin berteriak senang saat bisa melihat sosok itu dengan jelas.

"Hai, Hyung. Apa kabar?" Taehyung tersenyum lebar.

"Kabar baik. Liburan, eoh?"

Taehyung menggeleng tidak bersemangat. "Sayangnya aku akan menetap. Suho Hyung begitu merindukanku."

"Kau lebih memilih tinggal di negara orang, daripada tanah airmu sendiri? Dimana rasa nasionalismu? Cih!" Suho menceramahi adiknya ini.

"Maafkan adikmu yang tidak nasionalis ini Hyung. Sekarang, kita mau kemana?" Taehyung tidak ingin memperpanjang masalah. Sungguh, Suho orang yang punya hobby memarahi orang lain.

"Kemana saja. Aku ingin pacaran dengan Jin."

"Orang akan berfikir kalian adalah pasangan yang menikah." Taehyung berdecak sambil melajukan kendaraan yang dia kemudikan.

"Seandainya Kris tidak melamarku, mungkin aku akan memaksa Jin melamarku tahun ini."

"Pria Wu itu melamarmu?!" Jin memekik kegirangan dari jok belakang.

Suho memamerkan cincin yang tersemat di jari manisnya.

"Aku hampir menendangnya agar kembali saja ke China. Bisa-bisanya kalian tahan berpacaran 10 tahun." Jin mengomel.