Eun Joon mulai berkeringat dikarenakan mimpi yang telah ia alami. Sebuah mimpi yang sering menghantuinya dan membuatnya ia terbangun dimalam itu. "AH!" Suara teriakan yang ia alami membuat ia ingin membuang semuanya yang ada dikamar itu.
Jira yang masih memasak di dapur mulai terkejut akan bunyi percahan yang telah ia dengar.
"Ah? Suara apa itu? Apa eonnie?" Dengan segera, Jira bergegas lari untuk menemui Eun Joon. "EONNIE?! WAE?"
Jira melihat Eun Joon yang terduduk dipenjuru kamar dengan wajah yang ketakutan bak seperti dikejar hantu.
"Aku...aku...." Ucap Eun Joon terketar-ketar dan tidak merespon apa yang Jira katakan. Jira mencoba untuk menenangkan Eun Joon dengan segala cara.
"Eonnie? Ayo makan? Sudah seharian eonnie tidak makan dan kelihatan sekali kalau muka eonnie itu pucat. Apa eonnie memimpikan itu lagi?" Ucap Jira sambil memeluk Eun Joon. Eun Joon mencoba menjawab.
"AKU...hanya ingin ketenangan Jira. Apa yang aku alami ini sepertinya akan membuatkan aku gila."Jira melepas pelukannya dan melihat Eun Joon seketika.
"Eonnie? Sudahlah, eonnie harus tenang dan sekarang lihatlah eonnie seperti orang sakit. Bisakah kita makan malan sekarang? Mungkin dengan ini akan membuatmu lebih tenang eonnie. Aku telah memasak makan favoritmu! Jjangmyeon! AYO!" Ucap Jira sambil menuntun Eun Joon. Eun Joon hanya bisa mendengar dan mulai mengerti bahwa dirinya lemah seketika dimalam itu dan harus mengingat kondisi kesehatannya dikarenakan Eun Joon sudah memasuki audisi Big Hit pada hari itu.***********
Malam dimana Eun Joon tetap saja dihantui dengan trauma mimpi itu, Jira yang melihat keadaan eonnie nya itu tetap merasa khawatir akan kondisinya. Seketika Jira memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Eonnie? boleh aku bertanya?"
Eunjoon yang masih saja membaca buku dengan tenang mendengar pertanyaan adiknya.
"Waeyo? apa yang ingin kau tanyakan?". Jira merasa tenang karena eonnie nya tidak seperti sebelumnya. "Eonnie? kapan pengunguman penerimaan trainee itu?". Jira hanya berharap supaya eonnie nya bisa lolos audisi di Big Ht Ent itu. Jira mendoakan eonnie nya dalam diam sambil memberikan senyuman. "Sepertinya akan diumumkan besok Jira. Karena yang mengikuti audisi itu sungguh banyak. Yang keterima itu adalah keburuntungan dan rezeki masing-masing". Eun Joon melihat jam yang menujukkan jam 21:00 KST. Eun Joon mengarahkan adiknya untuk tidur terlebih dahulu karena besok Jira harus bersekolah. "Jira? hari sudah malam sebaiknya kamu tidur ya?". Jira hanya mengangguk dan melanjutkan dirinya berjalan ke kamarnya untuk tidur. Eunjoon melihat seisi ruangan dirumahnya itu dengan tatapan sayu karena sangat merindukan sosok ibu nya Park Sunmi. "Eomma, besok adalah hari penentuan dimana audisi akan mengungumkan siapa yang akan terpillih menjadi artis di Big Hit Ent. Sehingga Eun Joon mengingati Jimin yang telah memarahinya tiba-tiba. "Ya Tuhan, apa yang aku lakukan ke Jimin? Aku harus bisa meminta maaf besok setelah pengunguman itu. Mianhaeyo Jimin-ah" Eun Joon bermonolog dihatinya sehingga Eun Joon memutuskan untuk tidur karena hari sudah malam dan harus mengumpulkan banyak energi buat besok.
*******
BTS POV
BTS masih saja dikantor karena masih mengurusi data-data peserta yang keterima di Big Hit Ent. Jhope mulai berkoar dengan kantuknya sedangkan yang lain masih saja fokus.
"Hyung... udah selesai apa belum ini? Mataku sudah tidak bisa ku buka." Ucap Jhope yang masih menahan kantuknya walau masih jam 21:30 KST. Para member saling bertatapan mata karena mereka juga kelelahan seharian karena mengurusi peserta-peserta pada hari ini.
"Ahhh aku lapar sekali kalian tidak laparkah?" Ucap Suga yang masih melakukan regangan kecil di ruangan mereka. Para member BTS hanya menunjukkan jempol dikarenakan kelelahan. " Kita disini lapar semua, kalian mau makan apa? Biar ku pesankan" Ucap Rapmon sembari melihat ponselnya untuk memesan makan.
"Aku mau nya itu makanan Indonesia." Ucap Jin.
"Waeyo hyung kamu maunya makanan Indonesia?" Tanya Jimin.
"Karena kalian ingat sewaktu kita di Indonesia, kita memesan banyak nasi goreng sama bakso? Kuahnya enak sekali dan rasa dari nasi goreng itu sungguh enak" Ucap Jin sambil mengingat momen mereka ketika datang mengunjungi Indonesia.
"Iya juga, ayo kita pesan itu saja dan disini juga banyak restoran Indonesia." Ucap Rapmon.
Para member bersetuju dan mulai memesan makanan Indonesia favorit mereka. Jimin menghella napas panjang sambil melihat lelangit ruangan kerja mereka sambil mengingati Eun Joon. Taehyung yang melihat Jimin yang terdiam itu langsung mulai memberikan petanyaan. "Jimin? kenapa seharian ini kamu kelihatan murung sekalI? Apa kamu punya masalah?"
"Taehyung ah.. ikutin aku ke rooftop sebentar. Aku ingin membicarakan sesuatu"
Taehyung hanya mengangguk dan mulai mengikuti Jimin. "Hyung, aku izin sebentar sama Jimin mau menghirup udara malam. Kalo makanannya sampai, telfon saja hyung. Para hyung hanya tersenyum dan membiarkan Taehyung dan Jimin untuk beristirehat seketika. Jimin dan Taehyung saling berbicara sambil menaiki lif yang tersedia.
"Taehyung, aku rasa bersalah untuk hari ini..."
"Kamu bercanda ya? Perasaan kamu tidak melakukan apa-apa kesalahan. Ayolah Jim, janganlah seperti ini. Aku khawatir sekali karena hyung terus bertanya padaku."
"Sebentar ayolah kita lihat dulu bintang-bintang dilangit"
Taehyung dan Jimin melihat bintang-bintang yang ada di langit. Malam itu sungguh indah dan mereka sungguh sibuk untuk beberapa hari ini karena mengurusi audisi ini.Seketika Taehyung dan Jimin mengambil kursi sambil memulai cerita.
"Kau tau peserta no.24 hari ini? Yang namanya adalah Park Eun Joon?"
"Ne, waeyo? Apa yang terjadi?"
"Hari ini dia merupakan peserta yang sungguh bertalenta dan sungguh berbeda dari yang lain dan Bang Shi Hyuk menyukai talentanya. Setelah audisi selesai , aku tidak sengaja bertemu di depan dan dia ditabrak oleh seseorang yang mengendarai mobil"
"Serius? Gawat. Terus bagaimana kondisinya?"
"Dia baik-baik saja, dan setelah itu aku menolong dengan mengobatinya. Kita masih sempat saja bercerita sehingga aku mau mengantarkannya pulang. Setelah tiba di rumahnya, aku melihat bahwa rumahnya sungguh sedehana dan cukup bagus sekali dilihat. Sehingga aku hanya bertanya kepadanya dengan siapa ia tinggal dan aku menyatakan kalo rumahnya cukup sederhana dan Eun Joon ini tiba-tiba marah tidak keruan dan mengatakan bahwa aku seperti mata duitan dan dia sepertinya seperti depresi sehingga dia mengusir begitu saja. Jadi aku merasa bersalah Taehyung. Eottokke?"
Taehyung mencerna kata-kata Jimin dan mulai memahami keadaan Jimin saat ini. Sehingga Taehyung menepuk bahu Jimin beberapa kali untuk menenangkannya.
"Jim, kamu tidak salah, aku yakin dia mempunyai trauma sehingga dia bisa berkata seperti itu. Aku juga diberitahu Jungkook bahwa Park Eun Joon sudah populer sejak SMP dan SMA nya. Dan aku yakin pasti ada yang tidak beres ketika itu."
Jimin merasa tenang seketika. Jimin menoleh ke arah Taehyung dan memberikan senyuman. "Gomawo, Taehyung. Kau sangat membantuku untuk saat ini. Taehyung karena besok pengunguman akan berjalan besok semoga dia datang karena aku ingin meminta maaf karena aku merasa tidak enak."
"Lakukan apa yang membuat kamu senang. Aku sungguh percaya yang kamu bisa"
Jimin merasa senang dan memberi pelukan hangat kepada sahabatnya itu. "Kring...Kring..". Ponsel Taehyung berbunyi yang menandakan makanan mereka telah tiba.
"Taehyung, Jimin ayo makan..." Ucap Rapmon.
"Ne, kami kesana sekarang hyung."
Jimin dan Taehyung berjalan bersama menuju ke ruangan kerja mereka untuk makan bersama dengan para member BTS yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher
Romance"Masa lalu yang terulang kembali telah merubah suasana kehidupan yang telah aku jalani. Tidak heran hidup aku ini dipenuhi dengan sketsa jalan cerita yang tidak aku mengerti. Mungkin saja, aku harus mencari sesuatu yang bisa membuang masa lalu itu"